tag:blogger.com,1999:blog-82865420056900189672024-03-18T10:47:01.311+07:00Voice WithinMichelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.comBlogger150125tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-85658822244332193802021-12-31T01:56:00.004+07:002021-12-31T02:02:12.281+07:00Biskita dan Piknik Akhir Tahun<p>Sampai dengan akhir tahun ini kota Bogor memberi layanan gratis bagi @biskita, sebuah wahana transportasi berupa bis kota yang dihidupkan kembali setelah sekian lama tidak aktif. Tampilan baru yang lebih langsing dari model pendahulunya khusus dibuat di Ungaran jenis Nucleus 5. </p><p>Ketika bis Trans Pakuan mulai beroperasi tanggal 3 Juni 2007, sejak saat itu kami jadi pelanggan tetapnya. Rute yang sesuai sangat memudahkan untuk sampai ke rumah Ibu. Sejak Ilham, anak kedua saya masih dalam kandungan, umur sebulan, balita, kami sangat menikmati perjalanan menggunakan trans pakuan. Saya tidak keberatan melepas anak perempuan saya yang waktu itu masih kelas 6 SD untuk pergi sendiri ke rumah nenek. Ketika tidak memungkinkan untuk kami ber-4 menggunakan motor dari rumah Ibu sampai rumah dan sebaliknya, trans pakuan menjadi sarana yang menyambungkan perjalanan kami. Saya ingat pertanyaan Ilham saking seringnya kami naik trans pakuan tentang kemana saja bis trans pakuan dapat membawa kami? apakah bisa sampai ke luar negeri?</p><p>Sayang saya kepada bis trans pakuan bertambah sewaktu ingin bersepeda di jalur sekitar Bogor Utara/Selatan, dari pool bis di Bogor Barat, saya naikkan sepeda lipat tanpa kesulitan. Begitu sayangnya saya dengan bis ini walaupun semakin kurang terawat, bangku yang berdecit sepanjang perjalanan, AC yang sering mati atau bocor, ketika hujan deras air kadang masuk kedalam bis, kami tetap menjadi pengguna setia. Sehingga ketika dihentikan operasinya tak lama setelah dibuatnya jalur Sistem Satu Arah (SSA) di sekeliling Kebun Raya, kekecewaan saya cukup dalam.</p><p>Ketika mendengar bis akan beroperasi kembali tentu saja saya senang. Dengan pelayanan yang lebih baik dan terencana harapan saya sebagai warga Bogor sangat besar biskita akan bertahan lebih lama dari pendahulunya bahkan bisa lebih berkembang. Dengan menggunakan bis, masyarakat pengguna dilatih untuk berhenti di tempat pemberhentian tertentu. Hal ini menurut saya akan secara tidak langsung mengubah kebiasaan penumpang yang naik dan turun di tempat yang mereka inginkan tanpa melihat apakah aman untuk berhenti dan angkot yang <i>auto</i> berhenti saat penumpang mengucap kata sakti "KIRI!" tanpa merasa perlu untuk minggir untuk keamanan penumpang atau kenyamanan pengguna jalan lain.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgC1kQC8DuzoPwvB4S6TQ8nhIXbJvrFYdNcoJUHy5lMk_JKr8PXxExTlU_w0TCpVyiLGYzTq6qsUH9VY-xLGn6NWCouYhfBadLWWNa7nxpvg8OGI3NkXm7TJESl941o7Ar0a7kq6m9huOG0pn8fh6_mlgvjSDPS1ns8AsPHyZP5glReQdjXV6MwP8oz=s4624" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4624" data-original-width="2604" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgC1kQC8DuzoPwvB4S6TQ8nhIXbJvrFYdNcoJUHy5lMk_JKr8PXxExTlU_w0TCpVyiLGYzTq6qsUH9VY-xLGn6NWCouYhfBadLWWNa7nxpvg8OGI3NkXm7TJESl941o7Ar0a7kq6m9huOG0pn8fh6_mlgvjSDPS1ns8AsPHyZP5glReQdjXV6MwP8oz=s320" width="180" /></a></div>Sampai akhir tahun 2021 biskita memberi layanan gratis bagi penggunanya. Hal ini dimanfaatkan sebagian besar warga Bogor untuk sekedar mencoba naik bis sambil membawa serta teman, saudara, orangtua, anak atau tetangga. Alhasil biskita hampir dapat dipastikan selalu penuh di jam-jam tertentu. Melihat antusiasme semacam itu saya bahagia saja. Biskita bisa jadi penghibur di masa kurang piknik seperti saat ini. Tarifnya yang Rp. 0,- membuat sumringah dan dibicarakan banyak orang. Rasanya hampir semua orang penasaran dan ingin mencoba naik biskita.<p></p><p>Namun keceriaan saya menerima kehadiran bis ini agak sedikit terganggu ketika sore tadi saya khusus ingin menggunakannya saat akan pulang dari tempat kerja. Di halte terdekat saya tunggu bis koridor 2 Ciawi-Bubulak. Kemarin saya menunggu bis di tempat yang sama begitu nyaman karena halte yang bebas dari pedagang dan calo serta angkot yang biasanya ngetem juga tak tampak. Hari ini halte penuh dengan angkot 02 dan 03 jurusan laladon yang mangkal tak bergerak. Calo-calo dengan penampilan bak preman berkeliaran sibuk berteriak membuat tak nyaman, belum lagi komentar-komentar tak sedap melecehkan bis gratis dan mengganggu beberapa orang yang sedang menunggu kedatangan bis.</p><p>Hal yang membuat saya lebih kecewa adalah ketika bis akhirnya datang, walaupun tampak kosong dengan tidak ada penumpang yang berdiri akhirnya hanya menurunkan penumpang dan menolak menaikkan satupun penumpang yang menunggu termasuk saya. Pengemudi bis memperlihatkan telapak tangannya tanda menolak ketika saya melambai menandakan ingin naik. Karena bis terus berjalan, saya akhirnya naik angkot yang lewat. Terbayang betapa kecewanya para penumpang yang tadi menunggu bersama saya, yang kelihatannya khusus keluar dari rumah untuk mencoba naik bis sebelum menjadi berbayar di tahun 2022.</p><p>Yang lebih menyedihkan lagi melihat tampang calo-calo yang meringis lalu teriak tanpa perasaan melecehkan para penumpang yang gagal naik bis. Berbeda sekali dengan hari kemarin ketika ada seorang bapak ojol yang menawarkan jasa dan sangat berbesar hati ketika saya menyampaikan akan naik bis dan tetap tersenyum saat seorang perempuan di sebelah saya telah memesan ojol lain lalu dia menyapa pengendara yang menjemput perempuan tadi. Ketika kemarin bis akhirnya datang, bapak ojol mengingatkan saya untuk bersiap naik. Saya dengan tenang bisa naik karena pintu bis terbuka dengan lebar. Tak lupa saya menyampaikan terimakasih kepada bapak ojol tadi sambil dalam hati berdoa semoga rejekinya dilancarkan dan segera dapat penumpang.</p><p>Perubahan akan selalu terjadi. Kita telah diberi insting untuk dapat menyikapi setiap perubahan dan mengupayakan yang terbaik untuk mengatasinya. Begitu pula dengan rezeki yang tidak akan tertukar selama kita memiliki keinginan untuk berusaha dan ikhlas atas hasil yang kita peroleh. Harapan saya semoga biskita diperlakukan lebih baik. Mulai dari perawatan kendaraan, kesejahteraan karyawan, keamanan dan kenyamanan penumpang dengan memperhatikan sarana dan prasarana di setiap halte dan dijauhkan dari kesemrawutan dengan pedagang asongan, para calo julid dan angkot-angkot yang 'parkir' di depan halte.</p><p>#biskita #transpakuan #kotabogor </p>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-27055423641046074402021-10-05T00:54:00.020+07:002021-10-08T16:48:15.408+07:00Penyesalan Bertubi (The Lost Kingdom Ride)<p>Setelah perhelatan dalam rangka memperingati hari Batik Nasional dengan menggelar bersepeda bersama di se<span style="font-family: times;">panjang jalur SSA</span> (Keliling Kebun Raya Bogor), B2W Korwil Bogor melanjutkan bersepeda mengunjungi situs-situs bersejarah di Kota Bogor dipandu teman-teman dari @baikheritage.id. Ada 2 kelompok dengan masing-masing 10 peserta yang dikawal oleh 1 orang RC dan 1 orang marshall dari @baikheritage.id yang memastikan perjalanan kami aman dan nyaman. Mengingat yang mengikuti perjalanan ini adalah para pesepeda yang saya anggap "jago", saya memutuskan memakai sepeda listrik dengan meninggalkan sepeda lipat kuning b2w kesayangan. Keputusan ini akhirnya jadi penyesalan pertama.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwmWE875HJdYXW9HBUo202qzEpK5kWdc4jRoW8aYX1HhsCGkum_-9jnjJYjHgMNwso3LyX4hDkoWh0dxw24tNlROgcduGx5poXeMj_NvGtL_DDNNchEXOb5GXNHrpfWRklDdSPsiKKgiU/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.23.08+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwmWE875HJdYXW9HBUo202qzEpK5kWdc4jRoW8aYX1HhsCGkum_-9jnjJYjHgMNwso3LyX4hDkoWh0dxw24tNlROgcduGx5poXeMj_NvGtL_DDNNchEXOb5GXNHrpfWRklDdSPsiKKgiU/w400-h266/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.23.08+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengarahan oleh teman-teman @bikeheritage.id ~ @afroindayana</td></tr></tbody></table><p>Biasanya, perjalanan yang menempuh jarak kurang lebih 9km ini dimulai pada pukul 6.30 dari titik kumpul Aer Mantjur Huis. Namun khusus untuk memperingati hari batik yang masih sinergi dengan heritage, maka teman-teman dari @baikheritage.id bersedia untuk terlebih dahulu mengikuti acara Batik Ride sebelum memandu kami untuk <i>The Lost Kingdom Ride.</i></p><p>Kami memulai perjalanan dari <b>Tugu Kujang</b> yang biasanya memang menjadi destinasi pertama. Di samping Tugu Kujang terdapat<b> Tepas Lawang Salapan Dasakreta </b>yang di bagian atasnya terpahat semboyan <i>dinu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga,</i> apa yang kita rasakan saat ini adalah warisan masa lalu dan apa yang kita lakukan saat ini adalah warisan untuk generasi yang akan datang. </p><p>Berangkat dari semboyan tersebut seolah mata batin sejarah kami mulai terbuka. Di Kota Bogor pernah berdiri ibukota kerajaan Pakuan Pajajaran yang wilayahnya melingkupi sebagian besar Jawa Barat. Dayeuh Pakwwan Pajajaran atau Dayo Pakwan Pajajaran menurut penjelajah Portugis Tome Pires yang menemukan wilayah ini pada awal abad ke-16. Dayeuh dalam bahasa Sunda adalah ibukota. </p><p>Dalam penelitiannya Pires menyatakan di wilayah ini tempat tinggal raja-raja Pajajaran dimana cakupan kekuasaannya pada saat itu mencakup seperdelapan sampai sepertiga wilayah pulau Jawa. Cukup banyak keterangan tentang kerajaan yang berdiri pada abad ke-15 sampai abad ke-16 pada saat kita berselancar. Saya akan menuliskan seputar kesejarahan pada perjalanan kemarin saja karena jika diulas sejarah Bogor secara keseluruhan akan sangat panjang.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSBrbPFFQLW8qLOi87O67CgR5LfWaLpXofkqx2cQu04AvpLpaYVCvdU5k1HUbSdGHX259rjc5p8R8pIMc4zu6cl9CmOsQOBZDM2yPbLv7CSvqGqF3H2iRJ-7bvGmw4UjI4cVNbf5kaGrw/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.24.20+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSBrbPFFQLW8qLOi87O67CgR5LfWaLpXofkqx2cQu04AvpLpaYVCvdU5k1HUbSdGHX259rjc5p8R8pIMc4zu6cl9CmOsQOBZDM2yPbLv7CSvqGqF3H2iRJ-7bvGmw4UjI4cVNbf5kaGrw/w400-h266/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.24.20+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Angkat bike</td></tr></tbody></table><p>Setelah tugu kujang rombongan bergerak ke arah jalan Bangka untuk mencapai daerah Pulo Geulis. Disini mulai penyesalan membawa sepeda dengan baterai. </p><p>Untuk merasakan sensasi kota tua, kami diajak menuruni dan menaiki undakan tangga, menyeberangi sungai Ciliwung menyusuri gang berliku menuju ke Vihara tertua di kota Bogor. Mau tak mau sepeda kami tuntun sedikit digotong menuruni tangga. Bersyukur adik-adik @baikheritage.id baik hati dengan membantu mengangkat sepeda saya.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyO5p2jnWTPTogrdUL5pid6n2n4X0BTveqg8TiMZArKJMgXTIvKiBtW-ATzS5VlVxGZcKJq_J3MO2YxFb6KFyanbAu93_bIBXebRdYRD8i7n4x7WHh3b54F3rxhtG_mvLTSdRnbFYbP9c/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.31.37+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="669" data-original-width="1024" height="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyO5p2jnWTPTogrdUL5pid6n2n4X0BTveqg8TiMZArKJMgXTIvKiBtW-ATzS5VlVxGZcKJq_J3MO2YxFb6KFyanbAu93_bIBXebRdYRD8i7n4x7WHh3b54F3rxhtG_mvLTSdRnbFYbP9c/w400-h261/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.31.37+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Vihara Phan Ko Bio<br /><br /></td></tr></tbody></table><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrg15qOSS19CAa76YOaUC6p9arQByt_n_yMPZvUdGGyiMOtsEwgj1L8sPLtb1YUSeqmC1Uykui2SRrHF0d2epnfJe_XtOuUiWrSTHq-_YxzFxRaq6Rg3hm-lydTt1kgqyly9w6Gg49xIM/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.32.48+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrg15qOSS19CAa76YOaUC6p9arQByt_n_yMPZvUdGGyiMOtsEwgj1L8sPLtb1YUSeqmC1Uykui2SRrHF0d2epnfJe_XtOuUiWrSTHq-_YxzFxRaq6Rg3hm-lydTt1kgqyly9w6Gg49xIM/w400-h266/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.32.48+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penjelasan tentang petilasan Kelenteng Pan Kho. Persatuan yang unik antara kerajaan Hindu, Penyebaran agama Islam dan Vihara.</td></tr></tbody></table><p><b>Vihara Pan Kho Bio (1702)</b> adalah titik awal penelusuran the lost kingdom. Vihara tertua di Kota Bogor ini sebelum menjadi kelenteng merupakan tempat peristirahatan raja-raja Pajajaran mulai dari Prabu Siliwangi (1482-1521) sampai Prabu Surya Kancana (1567-1579). Selain petilasan kerajaaan, terdapat juga makam penyebar agama Islam Mbah Imam di dalam bangunan kelenteng. </p><p>Sejak dulu tempat ini merupakan titik strategis sehingga ketika kawasan ini berkembang menjadi pecinan maka dibangun kelenteng di tempat yang sama. Karena itulah Kelenteng Pan Kho menjadi tempat istimewa karena menunjukkan persatuan dalam perbedaan. Selain warna merah dan emas sebagai ciri khas sebuah kelenteng, terdapat payung susun tiga sebagai tanda kerajaan Pajajaran dan tempat untuk beribadah agama Islam (musholla) yang bahkan sampai saat ini masyarakat sekitar masih melaksanakan tawasulan setiap malam Jumat di dalam Kelenteng Pan Kho.</p><p>Selesai mengamati uniknya bangunan kelenteng dan carbo loading kue-kue basah dengan cungkring sebagai primadonanya dari teman-teman pengusaha UMKM, perjalanan dilanjutkan menyusuri gang menembus Jl. Roda lalu masuk gang kembali menembus Jl. Suryakencana. </p><p>Tarik nafas sebentar setelah menggotong sepeda karena kembali ketemu undakan dengan menikmati es jahe atau lebih dikenal dengan <i>bir pletok</i> persis di mulut gang. Sambil menikmati bir pletok yang segar, saya membayangkan jika undakan-undakan yang tadi dilewati dilengkapi dengan jalur sepeda seperti yang ada di tangga Stasiun MRT Lebak Bulus atau dibuat jalur paten yang menempel ke dinding dipastikan akan sangat membantu dan tidak akan dilewati motor yang pengendaranya cenderung nekat.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0KP5Ote4c1tm1FWiJfRQlVH6eUhzhlxb7DQl5C50zBoPBnelst_VAYKvsM8PNd8N_HW6XlNRpgsG-wWq4Ro7onoidcEAMqiidEOQiUnfZ9c1N6foNvtOfTVVaQ3BDjCZFkzczJMnxvcw/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.36.09+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0KP5Ote4c1tm1FWiJfRQlVH6eUhzhlxb7DQl5C50zBoPBnelst_VAYKvsM8PNd8N_HW6XlNRpgsG-wWq4Ro7onoidcEAMqiidEOQiUnfZ9c1N6foNvtOfTVVaQ3BDjCZFkzczJMnxvcw/w400-h266/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.36.09+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tuntun Bike di akses Jl. Roda - Jl. Suryakencana</td></tr></tbody></table><p>Mulai jalan Suryakencana yang cukup<i> crowd</i> apalagi di hari Sabtu-Minggu, kami mulai agak berjarak. Bersepeda paling aman di jalan seperti ini memang bertanggung jawab atas keselamatan sendiri tanpa harus selalu beriringan apalagi membentuk pleton. Selain ramai, jalan ini menanjak terus hingga ke destinasi berikutnya yaitu Gerbang masuk ke Dayo Pakwan Pajajaran atau yang dikenal dengan <b>Lawang Gintung</b> di sekitar Jl. Siliwangi. Saya mulai mengurutkan. Jalan Suryakencana, jalan Siliwangi, seterusnya Lawang Gintung, lalu Jalan Batutulis semua sudah menandakan kekuasaan masa silam. Penyesalan berikutnya, kenapa saya baru menyadarinya sekarang?</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyme5qTj6lFRMszYZOx-btep8X4qAuz29vAjU5gWsd554AC7HJ5KziQ6YeWrdAnJjRIUYS9RJOOqCDUkG_gvluTR0tbi6qUWtVCdL28WVUXNDJ2MWjLwY7oir_h05DLlmt4PGnIcwJNnM/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.40.13+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyme5qTj6lFRMszYZOx-btep8X4qAuz29vAjU5gWsd554AC7HJ5KziQ6YeWrdAnJjRIUYS9RJOOqCDUkG_gvluTR0tbi6qUWtVCdL28WVUXNDJ2MWjLwY7oir_h05DLlmt4PGnIcwJNnM/w400-h266/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.40.13+PM.jpeg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalur satu arah mengambil sisi kanan sebelum berbelok ke Jl. Lawang Gintung </td></tr></tbody></table><p>Jalan terus menanjak menuju ke Jl. Lawang Gintung. Perhentian berikutnya adalah titik tertinggi di Kota Bogor (masih dalam penelusuran) yang berada tepat di depan situs <b>Purwakalih</b>. Pleyte mempublikasikan tentang situs ini pada tahun 1911. Situs yang terdiri dari 3 buah patung dengan tinggi sekitar 60cm diberi nama Purwa Galih, Galap Nyawang dan Kidang Penanjung, dipercaya sebagai tanda masuk 5 bangunan keraton kerajaan Pajajaran Bima, Punta, Narayana, Madura dan Suradipati (keraton induk). Dari sisi pertahanan, untuk menahan serangan dari kerajaan lain, dibangun benteng berupa parit yang dipercaya berlokasi di sekitar jalur rel kereta api mulai dari Empang hingga stasiun Batutulis.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmN4ddF5ksLa6AQNMmYLoW7909qy_NNL0znCFFlPFWa5zTNUFVD3Nc1LPeCAHOqSaqRF3gQtVCCRU5BhTP1YNZec6g2r38MGLVqzn8ma1fidl1OC32cSKj7SdIzYekIoRc05nWLqqcwJA/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.44.18+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="683" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmN4ddF5ksLa6AQNMmYLoW7909qy_NNL0znCFFlPFWa5zTNUFVD3Nc1LPeCAHOqSaqRF3gQtVCCRU5BhTP1YNZec6g2r38MGLVqzn8ma1fidl1OC32cSKj7SdIzYekIoRc05nWLqqcwJA/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.44.18+PM.jpeg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Titik tertinggi Kota Bogor (dalam penelusuran)</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbIB54QW1QOLD5c42oka5FDqjeBSr4nCHUYCHyDHoXZpdvGYHD5-UavzpaPO9pOSo5oSHnJ019i-ccapoTaz_hThuxzkmfBQAeKkwORcmKDt1t9v_zubGuhtw4xk0g0waBtFsJyhaoby4/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.44.03+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbIB54QW1QOLD5c42oka5FDqjeBSr4nCHUYCHyDHoXZpdvGYHD5-UavzpaPO9pOSo5oSHnJ019i-ccapoTaz_hThuxzkmfBQAeKkwORcmKDt1t9v_zubGuhtw4xk0g0waBtFsJyhaoby4/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.44.03+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Lost Kingdom of Dayo Pakwan Map</td></tr></tbody></table><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_EbaO1hS12t3l8HvaffVdMOWKCKAQKz3BlNBrn2mW_8nkJuKbyeaESXjWQMmHQtxEpb_k_Bts6D4i4bpDTdoX1yIGd21DqiNaR2OpRBbXoezOT8N0EAwOl5dnUvUJAwjIHtpAKUYZPZA/s4624/20211002_101402.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2604" data-original-width="4624" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_EbaO1hS12t3l8HvaffVdMOWKCKAQKz3BlNBrn2mW_8nkJuKbyeaESXjWQMmHQtxEpb_k_Bts6D4i4bpDTdoX1yIGd21DqiNaR2OpRBbXoezOT8N0EAwOl5dnUvUJAwjIHtpAKUYZPZA/s320/20211002_101402.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Situs Purwakalih</td></tr></tbody></table><p>Tak jauh dari situs Purwakalih terdapat situs <b>Batutulis</b>. Situs ini berupa Batu yang ditulis oleh Surawisesa (1521-1535) yang menggambarkan ungkapan kesedihan dan penyesalan seorang anak yang tidak bisa mempertahankan kejayaan pada masa kepemimpinan ayahnya Sri Baduga Maharaja Ratu Haji (Prabu Siliwangi) karena wilayah kerajaan Pajajaran semakin berkurang akibat serangan dari kerajaan Islam. Pembuatan prasasti ini bertepatan dengan peringatan 12 tahun kematian Prabu Siliwangi yang pada saat itu waktu 12 tahun menandakan putusnya sukma mendiang dengan dunia. </p><br /><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvaRk74vD-IYqsfPCg6xikUJhTiHPnR9cvaoG_cSUBu5TybpRUHVCem5WkN7T__IADkHlkEhnCHw-7P-zmUax8YkZFaBAZVSz_nlKcJ2ivQhj9wwDXs4jgxOgQLL_sv67D6yWAxSepBUY/s795/20211005_000259.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="795" data-original-width="740" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvaRk74vD-IYqsfPCg6xikUJhTiHPnR9cvaoG_cSUBu5TybpRUHVCem5WkN7T__IADkHlkEhnCHw-7P-zmUax8YkZFaBAZVSz_nlKcJ2ivQhj9wwDXs4jgxOgQLL_sv67D6yWAxSepBUY/s320/20211005_000259.jpg" width="298" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Situs Batutulis, batu Lingga, Astatala dan Padatala.</td></tr></tbody></table><p><span style="font-family: times;">Isi prasasti dapat diterjemahkan: <span style="background-color: white; color: #2e2e2e;"><i>“Semoga selamat. Inilah tanda peringatan (untuk) Prabu Ratu almarhum, dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja ratu penguasa di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Dialah yang membuat parit (pertahanan) di Pakuan. Dia anak Rahyang Dewa Niskala yang mendiang di Gunatiga, cucu Rahyang Niskala Wastu Kancana yang mendiang di Nusa Larang. Dialah yang membuat tanda peringatan gunung-gunungan, mengeraskan (jalan) dengan batu, membuat hutan samida, membuat Sanghiyang Talaga Rena Maha Wijaya. Ya dialah (yang membuat semua itu). (ditulis) Dalam tahun Saka lima-pandawa-pangasuh-bumi.” </i></span></span></p><p><span style="font-family: times;"><span style="background-color: white; color: #2e2e2e;">Disamping batutulis terdapat batu tapak tangan (astatala) dan batu tapak kaki (padatala) Surawisesa serta batu Lingga sebagai tongkat pusaka kerajaan lambang kekuatan dan kesuburan. Namun ada juga yang menyebutkan batu lingga ini sebagai penggambaran sosok Prabu Siliwangi dan batutulis sebagai penggambaran sosok Surawisesa.</span></span></p><p><span style="font-family: times;">Cukup lama kami berdiskusi tentang sejarah dimana dibicarakan bahwa Kawasan kebun Raya Bogor adalah <i>Leuweung (hutan) Samidha</i> yang merupakan upaya kerajaan Pajajaran (Prabu Siliwangi) mengumpulkan berbagai jenis tanaman dari seluruh wilayah nusantara sebelum ditemukan Raffles dan dijadikan hutan penelitian. Jalan Daendels juga merupakan pengerasan dari jalan yang telah ada. Bahwa pusat pemerintahan biasanya dekat dengan sungai. </span></p><p><span style="font-family: times;">Pada zaman dahulu, sungai Ciliwung merupakan sarana transportasi yang dipakai untuk mengunjungi wilayah Bogor dari Jakarta dan sebaliknya, terbayang seberapa luas ukuran sungai pada zaman dahulu. Dan daerah jalan Suryakencana menjadi pusat perdagangan hingga kini berdasarkan penamaan wilayah dengan sebutan Bondongan yang berarti barang-barang yang dipanggul serta banyak lagi.</span></p><p><span style="font-family: times;">Walaupun masih betah di situs Batutulis, perjalanan harus kami lanjutkan. Kali ini tujuan kami adalah </span><b style="font-family: times;">Situs Ranggapati</b><span style="font-family: times;">. Situs ini berada di area terbuka yang cukup luas dikelilingi tanaman jati. Situs ini cukup terawat dan dikelola secara pribadi oleh pemilik tanah. Apresiasi tinggi buat beliau karena ikut melestarikan peninggalan budaya. Ranggapati merupakan orang kepercayaan Prabu Siliwangi. Tempat ini dipercaya sebagai tempat berkumpul para leluhur semacam aula atau tangsi pertahanan.</span></p><p><span style="font-family: times;"></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKlBWppBgiBHt1LCIjQdKhuJM7ndvKCFQ0jIePFmDtfosCn8WZmJ8n3ALbMteTrqk9brQoJFJH_uiomlWmKQ1K5gLsZXajZpin0LE-QxHYaDL1g9_HqlV2JbkwM0jLUOtd6tv-E5PrmE4/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.48.14+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKlBWppBgiBHt1LCIjQdKhuJM7ndvKCFQ0jIePFmDtfosCn8WZmJ8n3ALbMteTrqk9brQoJFJH_uiomlWmKQ1K5gLsZXajZpin0LE-QxHYaDL1g9_HqlV2JbkwM0jLUOtd6tv-E5PrmE4/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.48.14+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Situs Ranggapati</td></tr></tbody></table><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: times;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVc7Mfd3ZI5DtKbgf5PIRabzTK21V6yG5HsEhZJsllvh2AlpbpEG68QBsITeCzajJNDkDdxE9pnR_ooZJU5ySlygt7IzokK1DMUJpGc3msRt_YC0XwjixoY0GWisQjEC6bG-fHqBtMn-Y/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.47.38+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVc7Mfd3ZI5DtKbgf5PIRabzTK21V6yG5HsEhZJsllvh2AlpbpEG68QBsITeCzajJNDkDdxE9pnR_ooZJU5ySlygt7IzokK1DMUJpGc3msRt_YC0XwjixoY0GWisQjEC6bG-fHqBtMn-Y/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.47.38+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto keluarga di area Situs Ranggapati.<br /><br /></td></tr></tbody></table></span><p></p><p><span style="font-family: times;">Lanjut gowel lagi ke situs selanjutnya, kembali memasuki jalan sempit untuk menuju <b>Situs Batu Dakon</b> atau congklak. Bentuknya memang berlubang-lubang seperti alat permainan dakon/congklak dan dipercaya dulu digunakan sebagai alat pelengkap upacara. Berbeda dengan situs-situs sebelumnya, area situs ini terlihat perlu perawatan lebih agar situs ini tetap dapat dilihat untuk mengingatkan kita dan generasi ke depan akan sejarah masa lampau.</span></p><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuCNGSZ2AhxDCBpiKaYE6huQlA01Dy52DeRZ2fdGOBZhZqiiVs-RmX_DedUszPMoGmSfxcGHH7-gLQKjEayTeLsUyBdfLwD-isCvzgbLeuWn_BFLQ-BZHSGvE98ecnig8CzHklddit8J0/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.51.07+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuCNGSZ2AhxDCBpiKaYE6huQlA01Dy52DeRZ2fdGOBZhZqiiVs-RmX_DedUszPMoGmSfxcGHH7-gLQKjEayTeLsUyBdfLwD-isCvzgbLeuWn_BFLQ-BZHSGvE98ecnig8CzHklddit8J0/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.51.07+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Situs Batu Dakon<br /><br /></td></tr></tbody></table><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1QtSUuZqJtKSY_odidUOdBUEO-qU8oUl7cNeEtL8wopQcUcfyjsCh98nj52xwf-aeUPXj4Eu5PQavxkwwLooWZEpHomEXFF6ZWPKi_OM8ANlIRZntfgzHK8UYg2ydhj9oXTegnzbBH98/s4624/20211002_111850.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4624" data-original-width="2604" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1QtSUuZqJtKSY_odidUOdBUEO-qU8oUl7cNeEtL8wopQcUcfyjsCh98nj52xwf-aeUPXj4Eu5PQavxkwwLooWZEpHomEXFF6ZWPKi_OM8ANlIRZntfgzHK8UYg2ydhj9oXTegnzbBH98/s320/20211002_111850.jpg" width="180" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Petunjuk arah, perlu untuk Situs Batu Dakon yang tersembunyi</td></tr></tbody></table><p><span style="font-family: times;">Tak jauh dari sana kami tiba di destinasi terakhir yaitu makam <b>Raden Saleh Sjarif Bustaman</b> (1811- 23 April 1880), seorang Maestro. Lukisannya yang terkenal adalah tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. Seorang Nasionalis pada zamannya dan berjuang dengan lukisan-lukisannya. Beliau lebih dikenal di Eropa karena ada indikasi beliau diasingkan dan lebih lama tinggal disana. Kepercayaan beliau bahwa di daerah Bogor adalah Dayeuh Pakuan Pajajaran membuat beliau ingin dimakamkan di pusat kerajaan Pajajaran dan disitulah beliau bersemayam. Presiden Soekarno lalu memerintahkan arsitek Silaban untuk memugar area makam menjadi sebuah pemakaman yang pantas bagi seorang maestro dan baru-baru ini dibuatkan bangunan yang semakin memperlihatkan penghargaan bagi perjuangan beliau. </span></p><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNw6aabp7JqrwTQ39HzMnofy33HSOukpzD2G3GOA9xQfDWydO04qBmLGvMOPF17sQOKSmflwgatNDlzbkVO_bhCHI8FxnNSVLwcjeyThB36jNgYGa2TvUKfIadUe-cWFTPOhKi7eMvTpg/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.52.20+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNw6aabp7JqrwTQ39HzMnofy33HSOukpzD2G3GOA9xQfDWydO04qBmLGvMOPF17sQOKSmflwgatNDlzbkVO_bhCHI8FxnNSVLwcjeyThB36jNgYGa2TvUKfIadUe-cWFTPOhKi7eMvTpg/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.52.20+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makam Raden Saleh dan istri Raden Ayu Danurejo.</td></tr></tbody></table><span style="font-family: times;"><br /></span><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3t9r92994G-lHWqI_95zwKKIObkSww9Bycd2Enr1Z4t0OOOaNEfUfdu1Dth27TjWl0kBuaOVspXhyphenhyphenO9O067Cb45FvqtjXenyLdtvkXEqCpBs-BxoLnbKZtL-3dTcS4Yv19rpxF-qkAk/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.51.58+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="683" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL3t9r92994G-lHWqI_95zwKKIObkSww9Bycd2Enr1Z4t0OOOaNEfUfdu1Dth27TjWl0kBuaOVspXhyphenhyphenO9O067Cb45FvqtjXenyLdtvkXEqCpBs-BxoLnbKZtL-3dTcS4Yv19rpxF-qkAk/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.51.58+PM.jpeg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kata-kata yang menghargai jasa Raden Saleh dibuat oleh orang yang memperbarui makam beliau. </td></tr></tbody></table><br /><p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT95qcYkN61sFrrtrRcMxnODj8XekvH0M_Yuo__AMkTyI-5GPQwMNtoMLkqZMeXzvwZPRQI0jB1f3p_NIT3TnaXdIrGVgbsjWCP8sDIJI2gYHFWWtkv8OqqkqxIBUjjZ_O_YfxBt5w33k/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.53.44+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT95qcYkN61sFrrtrRcMxnODj8XekvH0M_Yuo__AMkTyI-5GPQwMNtoMLkqZMeXzvwZPRQI0jB1f3p_NIT3TnaXdIrGVgbsjWCP8sDIJI2gYHFWWtkv8OqqkqxIBUjjZ_O_YfxBt5w33k/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.53.44+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penjelasan tentang sosok Raden Saleh<br /><br /></td></tr></tbody></table><span style="font-family: times;">Luar biasa perjalanan kali ini. Olahraga dan olahrasa. Penyesalan terakhir adalah kenapa baru sekarang saya benar-benar datang untuk melihat secara langsung peninggalan-peninggalan masa lalu yang menunjukkan kejayaan bangsa sendiri. Banyak hal yang kemudian memancing pertanyaan saat kami melihat kondisi situs-situs yang berbeda yaitu tentang perhatian pihak berwenang. Ternyata persoalannya tidak sederhana. Tersebarnya situs di banyak tempat yang masih perlu ditelaah lebih lanjut, lokasi situs yang berada di lahan pribadi yang tidak mudah untuk dipindahtangankan atau sebatas dialihfungsikan, kemudahan akses, khususnya bagi pesepeda seperti jalur sepeda yang bisa disalahgunakan dipakai jalan motor. Hal-hal tersebut membutuhkan perhatian banyak dan biaya yang tidak sedikit. Dengan semakin banyaknya pengunjung diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa perhatian pihak berwenang bahwa keberadaan tempat-tempat yang bisa dikunjungi dapat lebih terpelihara dan ke depan semakin banyak situs yang bisa dikunjungi untuk menguak misteri sejarah Pajajaran khususnya.</span><p></p><p><span style="font-family: times;">B2W korwil Bogor berharap dapat bekerjasama lebih lanjut dengan @baikheritage.id dan kota Bogor pada umumnya untuk memberi edukasi tentang bersepeda dan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan bersepeda seperti tempat parkir sepeda di area situs yang dikunjungi. Semoga niat baik ini dapat segera diwujudkan. </span></p><p><span style="font-family: times;"><br /></span><span style="font-family: times;"></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOk1dsMtogRG4RekPdP9eeJ5MDHh339lk5GrVeiQ0ughRcZR9Ed1UFb-t6QHN5qboaAYDuYfNgoCt-KMzvqeGZ1DiFizkwxZQXwRNerE1h_jzmnTF8gLxOt8vqYw6a8_OeXCp5YDjm5tY/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.48.48+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOk1dsMtogRG4RekPdP9eeJ5MDHh339lk5GrVeiQ0ughRcZR9Ed1UFb-t6QHN5qboaAYDuYfNgoCt-KMzvqeGZ1DiFizkwxZQXwRNerE1h_jzmnTF8gLxOt8vqYw6a8_OeXCp5YDjm5tY/w640-h426/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+8.48.48+PM.jpeg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Happy Cyclists! </td></tr></tbody></table><p></p><div style="text-align: left;"><b>We are:</b><br />@b2w_indonesia @gowelbogor @baikheritage.id @travelbike.id @megap_megap_cycling_club @ekotifa.id @bogorhistoria<br /><b>Guide team:</b><br />Marshall: @satriasarkas @ichfarjaffar<br />Guide: @harvin.hh @sdendif12<br />Interpreter: @afroindayana @_yonns<br />Photo by: @doddy_wd @_yonns</div><p><br /></p><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: times; font-size: x-small;">#b2w #biketowork #b2wbogor #gowelbogor #wisatabersepeda #bersepedauntukindonesia #pesepedabogor #sejarahbogor #thelostkingdom #pakuanpajajaran #kotabogor #disbudparkotabogor</span></div><br /><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-85322040089217160592021-10-02T23:18:00.003+07:002021-10-03T05:19:08.447+07:00Batik Ride dan Rasa Rindu<p>Setiap tahun, tanggal 02 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional. Hal ini bersamaan dengan tanggal ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tahun 2009 oleh UNESCO. </p><p>Bike to Work (B2W) Indonesia sebagai komunitas yang sering mengusung tema-tema nasional dan kebijakan pemerintah, tahun ini kembali mengadakan bersepeda bersama (bike campaign) mengenakan batik serentak di setiap kota yang memiliki korwil B2W dengan mengundang komunitas-komunitas bersepeda lain untuk ikut mengkampanyekan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia. Begitu juga B2W Korwil Bogor atau yang lebih dikenal dengan Gowel Bogor.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh60zfPgdf61tBCfORAxJK8ijeJZTlNtwfJRNRBxJw45bA9ok_CMhbZteSzx7ymFLk4pE_deEkmInk3flLfgVgr9lc8owdCLvTLHLlIbLZMBI0FdTtPg6NCnZX40sZDPomFu0ypxMl6vt8/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.45.33+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh60zfPgdf61tBCfORAxJK8ijeJZTlNtwfJRNRBxJw45bA9ok_CMhbZteSzx7ymFLk4pE_deEkmInk3flLfgVgr9lc8owdCLvTLHLlIbLZMBI0FdTtPg6NCnZX40sZDPomFu0ypxMl6vt8/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.45.33+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebagian anggota B2W Korwil Bogor</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Istimewanya gerakan kali ini karena merupakan kegiatan pertama sejak pandemi covid-19 melanda. Tak kurang dari 200an goweser dari 16 lebih komunitas bersepeda yang ada di Bogor ikut hadir di titik kumpul Lawang Salapan yang merupakan ikon kota Bogor sejak pagi.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRLozyU0IPQBmxRznIO67P1xxIviu8nkCdkGDWy_DJyeLk9j7K9DQM6JjJFsBGsIKZiMb6_cc9uRIJbUgilSscAJbjSE4i68EtbnhwyWNbxr3gFT5SKdnwoWugGcKQvsiH-mWAULs7K0/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.50.29+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRLozyU0IPQBmxRznIO67P1xxIviu8nkCdkGDWy_DJyeLk9j7K9DQM6JjJFsBGsIKZiMb6_cc9uRIJbUgilSscAJbjSE4i68EtbnhwyWNbxr3gFT5SKdnwoWugGcKQvsiH-mWAULs7K0/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.50.29+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para pesepeda dari berbagai komunitas yang kumpul di Lawang Salapan.<br /><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikUatzEeZ-L2iYmf1mqzhY9RsGL2K4yswHWhyphenhyphen1k32pnHZlNchXfp5G3tNw506YO_DFUW-SnW0FJ040qpuv1m53FIWwjRDWiatfNKKuTVYPdGjSjhZ3Z8lAl11-a3DiiED1K3n7b8vp_wI/s1280/WhatsApp+Image+2021-09-29+at+10.03.22+AM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1277" data-original-width="1280" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikUatzEeZ-L2iYmf1mqzhY9RsGL2K4yswHWhyphenhyphen1k32pnHZlNchXfp5G3tNw506YO_DFUW-SnW0FJ040qpuv1m53FIWwjRDWiatfNKKuTVYPdGjSjhZ3Z8lAl11-a3DiiED1K3n7b8vp_wI/s320/WhatsApp+Image+2021-09-29+at+10.03.22+AM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tikum: Lawang Salapan<br /><br /></td></tr></tbody></table>Rasa kangen karena sudah lama tidak bertemu tampak sangat jelas di wajah-wajah para pesepeda. Walaupun wajah tertutup masker namun mata para pesepeda mengindikasikan senyuman. Jenis sepeda menentukan dari komunitas mana mereka berasal. Onthel, Federal, Sepeda Lipat, Road Bike, MTB, dibantu dengan ciri khas lain seperti nama komunitas di jersey, bicycle-cap dan assoseries lainnya yang dipersatukan oleh batik.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh46gu-IyrrsKX4835Oiw4i3tKC7oCTlz3eYlnvNuzfJJmemeF-rcAeW5p5t_8c_FzfcEieEWwRjiGuAGSrYnymXMz8QB5Kl89-Iv-hkLw2q5TDUzf4vPVh2CM-mjT-kKjqJO1qaqLHES4/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.56.34+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh46gu-IyrrsKX4835Oiw4i3tKC7oCTlz3eYlnvNuzfJJmemeF-rcAeW5p5t_8c_FzfcEieEWwRjiGuAGSrYnymXMz8QB5Kl89-Iv-hkLw2q5TDUzf4vPVh2CM-mjT-kKjqJO1qaqLHES4/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.56.34+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div>Teman Onthel</div></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiytcZdbQO1U5yUfeOH-0WckX5p_m98Y0EX4T-nS4i3XmUJFQ_8XY-oRC_GFcQv2Wx5wSyjvFB3byDttR1eq2Gu9t2JMwQRFoktXFbF8GhEh8ksybIOEf5ZwDmBOoI0x0nZJjicWu3Ygw/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.58.07+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiytcZdbQO1U5yUfeOH-0WckX5p_m98Y0EX4T-nS4i3XmUJFQ_8XY-oRC_GFcQv2Wx5wSyjvFB3byDttR1eq2Gu9t2JMwQRFoktXFbF8GhEh8ksybIOEf5ZwDmBOoI0x0nZJjicWu3Ygw/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.58.07+PM.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lady cyclist</td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: left;">Untuk kegiatan kali ini Gowel Bogor mengajak para pesepeda untuk bersepeda di jalur SSA (Sistem Satu Arah) mengelilingi Kebun Raya Bogor. Berawal dari Lawang Salapan dan berakhir dengan foto bersama di Tugu Kujang. Sekitar jam 7 pagi rombongan mulai bergerak dengan rapi menyusuri jalur sepeda dan sesekali membentuk peleton di jalan raya untuk menghindari kontak dengan pejalan kaki dan pelari. Jalur sepeda SSA memang masih berbagi dengan pejalan kaki. Bentuk peleton sendiri adalah berbaris 2 sepeda untuk menghindari hambatan yang lebih panjang apabila berjajar satu per satu. Hal ini masih dimungkinkan karena hari masih pagi sehingga lalu lintas belum terlalu padat.</div><span style="text-align: left;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP5z2tqjA1K-D4IivgLW1fnfpN8z21eNNI6e-RTrxck-ZwDwOm3bRvRuEKLYX45eGnu9yAszRr8sIGLjCrTQ68BGFKZWVlhQJsSKWtxAyAFK6i0FCdmcrigfMioEku-k_c8mu1GKfN5a0/s1024/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.59.30+PM.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="682" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP5z2tqjA1K-D4IivgLW1fnfpN8z21eNNI6e-RTrxck-ZwDwOm3bRvRuEKLYX45eGnu9yAszRr8sIGLjCrTQ68BGFKZWVlhQJsSKWtxAyAFK6i0FCdmcrigfMioEku-k_c8mu1GKfN5a0/s320/WhatsApp+Image+2021-10-02+at+3.59.30+PM.jpeg" width="213" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Roni Wang (kiri) Ketua Korwil B2W Bogor bersepeda paling depan.</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ketika akhirnya kegiatan ini berakhir dilanjutkan dengan gowes bersama komunitasnya masing-masing atau pulang ke rumah, masih tampak rasa penasaran dan tidak puas dari para pesepeda yang hadir mungkin karena rasa rindu yang masih ada. Kita tunggu silaturahmi bersama B2W berikutnya di hari-hari yang bike. Salam sehat!</div><div><br /></div>Foto: doc. @doddy_wh<br /><p>#biketowork #b2w #b2wbogor #gowelbogor #haribatiknasional #bersepeda #hariyangbike #batikride #batikday #batikindonesia #bersepedauntukindonesia #letsbiketowork #bogorbatikday #lawangsalapanbatikride #lawangsalapanbogor #pesepedabogor #disporakotabogor</p><p><br /></p>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-4753952346761416092021-01-04T14:09:00.000+07:002021-01-04T14:09:41.974+07:00Literasi Pandemi.<p>Masih lekat dalam ingatan tanggal 13 Maret 2020, hari Jumat.
Setelah kegiatan Sholat Jumat pelajaran berlanjut sampai pukul 14.20. di tengah
cuaca yang cukup panas, murid-murid kelas 8-6 sambil setengah mengantuk
berupaya menyelesaikan tagihan tugas minggu ini. Sebagian murid perempuan yang
sudah selesai berbisik-bisik dengan teman sebangkunya sambil sesekali menutup
mulut menahan tawa, biasanya mereka membicarakan artis atau teman yang sedang
jadi obyek <i>halu</i> (*halusinasi).
Sebagian lain berusaha mengintip pekerjaan teman sebangkunya bahkan ada yang
terang-terangan menyalin dengan meletakkan buku teman di hadapannya. Saya masih
ingat waktu itu sempat khawatir melihat Diaz yang sibuk mengusap hidungnya
sejak tadi. Mata dan wajahnya merah, tampak sekali dia berusaha keras menahan
lelehan cairan dari hidungnya. Diaz flu berat.</p>
<p class="MsoNormal">Semua kegiatan murid tak luput dari pengamatan saya yang
duduk di hadapan mereka sambil satu per satu memeriksa dan membubuhkan nilai serta
tanda tangan bertanggal di buku yang terkumpul. Nilai dan tandatangan untuk
menghargai pekerjaan mereka. Akhirnya saya lihat Diaz bangkit dari kursinya
untuk mengumpulkan pekerjaannya. Dari dekat semakin jelas saya lihat wajahnya
yang memerah di balik kulitnya yang eksotis. Sambil menunggu bukunya dia menarik
napas dengan susah payah sesekali bahkan mulutnya terbuka untuk menggantikan
tugas hidung meraup O2.</p>
<p class="MsoNormal">Itu gambaran keadaan kelas sebelum akhirnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah dihentikan mulai hari Senin 16 Maret 2020 karena pandemic
Covid-19. Karena bentuknya virus yang mudah menular seperti influenza, sangat
riskan membiarkan anak-anak melakukan kontak langsung di sekolah. Terbayang
keadaan kelas yang padat dimana semakin siang keadaannya semakin panas, apalagi
setelah jam istirahat. </p>
<p class="MsoNormal">Setelah berbulan-bulan belajar di rumah, sangat dimengerti
bahwa semua sudah lelah. Orangtua naik darah melihat anak-anaknya yang hanya
tampak rebahan tiap hari. Mereka merasa guru-guru kurang maksimal melayani
pembelajaran karena orangtua harus ikut menjelaskan materi yang belum tentu
sesuai dengan apa yang telah mereka pelajari ketika sekolah dulu. Anak-anak
hampir putus asa karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman sekolahnya. Belum
lagi menghadapi ayah atau ibunya yang terus-menerus bertanya tentang pelajaran
yang tidak mereka pahami. Sekalinya orangtua membantu yang ada malah tambah
stress karena ujung-ujungnya mereka harus juga berhadapan dengan rasa putus asa
orangtua (*baca: marah).</p>
<p class="MsoNormal">Di media sosial bertebaran keluhan orangtua yang meminta
untuk sekolah dibuka kembali. Terus terang sebagai seorang guru lebih mudah
berhadapan langsung dengan peserta didik daripada menjalankan program <i style="mso-bidi-font-style: normal;">daring</i>, keinginan membuka sekolah
lagi bukan hanya keinginan orangtua. Yang paling bahagia apabila sekolah dibuka
tentu saja peserta didik karena mereka bisa bertemu langsung dengan
teman-temannya. Tapi, dengan pandemic yang masih berlangsung, apakah kita akan
mengambil resiko membuat sekolah kita menjadi cluster baru? Masih terbayang
rekan guru yang dituntut penjara oleh orangtua karena mencubit anak mereka.
Bagaimana apabila kemudian jika anak-anak mereka dibuat tidak aman dengan
covid-19? Ah sudahlah, saya tidak berani membayangkannya.</p>
<p class="MsoNormal">Disinilah diperlukan kemampuan literasi pandemi. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) literasi diartikan sebagai <span style="background: white; color: #333333; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 7.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">kemampuan dan
keterampilan individu dalam berbahasa yang meliputi membaca, menulis,
berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masa pandemic ini perlu
dipahami oleh semua pihak merupakan suatu keadaan yang tidak biasa. Sebuah
keadaan yang tidak normal dan diperlukan sebuah tidakan darurat untuk
mengatasinya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kenapa darurat? Karena merupakan
suatu keadaan yang terpaksa kita lakukan. Tindakan yang terpaksa sudah pasti
tidak enak dan yakinlah bahwa semua pihak merasakan ketidakenakan dalam
melakukan kegiatan saat ini. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #333333; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 7.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Karena keadaan yang tidak normal, berhentilah berupaya
membuat kegiatan yang sama seperti sebelumnya. Khususnya dalam dunia
pendidikan, karena kegiatan tatap muka tidak bisa tergantikan dengan aplikasi
online apapun, capaian pembelajaran akan berbeda dengan seperti sebelum
pandemic. Guru diberi keleluasaan untuk mengatur sendiri penyampaian materi
kepada peserta didik. Banyak program yang dijalankan mulai dari guru berbagi,
guru pelopor, yang intinya membantu sesama guru dalam memilih program
pembelajarannya. Sebagai guru dengan banyak pilihan program, pilih yang sesuai
dengan keadaan peserta didik di sekolah. Jika secara daring sulit, siapkan
modul yang bisa dipelajari dan dikerjakan secara offline oleh peserta didik.
Pelajari semua dan terapkan yang dipastikan tidak menyulitkan peserta didik dan
orangtuanya di rumah. Bahkan di beberapa daerah zona hijau program PJJ
dilaksanakan dengan mengunjungi rumah siswa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT5rM4qn6RpRJOGkTs6Me6_DBTk_e0_maCWeeaYzTsF29aYLdif2c1-5rZ6xbFj_Hdqq2CDfD3kGvbfSpveolDmBkEVBlVAkZaTTGTRcnOpUtcHY18hN_x8kBogh1nRfkbUx2cXCcdhBg/s4032/IMG_20201117_102534.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="2268" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT5rM4qn6RpRJOGkTs6Me6_DBTk_e0_maCWeeaYzTsF29aYLdif2c1-5rZ6xbFj_Hdqq2CDfD3kGvbfSpveolDmBkEVBlVAkZaTTGTRcnOpUtcHY18hN_x8kBogh1nRfkbUx2cXCcdhBg/w180-h320/IMG_20201117_102534.jpg" width="180" /></a></div><span style="background: white; color: #333333; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 7.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Kemampuan literasi peserta didik yang paling menentukan
keberhasilan program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Mereka diharuskan untuk
aktif melaksanakanpembelajaran sendiri. Memahami tagihan yang diminta dengan
membaca, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah menggunakan seluruh media
yang dimiliki. Sering guru membuat peserta didik sekedar membagikan kegiatan
sehari-hari di rumah, mengamati keadaan dan melaksanakan analisa. Untuk
kegiatan yang terakhir ini, peserta didik yang tidak memiliki kemampuan
literasi akan mengalami kesulitan. Jadi ketika ada keluhan tentang PJJ bisa
diartikan guru atau siswa atau orangtua yang kurang literat sehingga tidak
dapat beradaptasi dengan baik.<o:p></o:p></span><p></p><p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #333333; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 7.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><br /></span></p>
<p class="MsoNormal"><span style="background: white; color: #333333; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-font-size: 7.0pt; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jadi, tolong difikirkan sekali lagi apabila sekolah
terburu-buru dibuka kembali. Ada anekdot di kalangan guru yang mengatakan siswa
dicubit guru saja, gurunya bisa dituntut masuk penjara, apalagi kalau ada yang
kena covid atau sekolah menjadi klaster penyebaran covid, nauzubillah.<o:p></o:p></span></p>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-89901414451114284072020-07-09T03:29:00.000+07:002020-07-09T03:39:05.738+07:00Best of The Best PracticeSelama kurang lebih 16 tahun masuk ke dunia pendidikan, akhirnya di awal tahun 2020 saya harus kembali berganti mata pelajaran yang diampu. Di awal karena bukan lulusan kependidikan, jurusan administrasi negara semasa kuliah diterjemahkan menjadi boleh mengajar mata pelajaran IPS atau PKn. Namun selama menjadi guru honor hanya sekitar 2 tahun saya merasakan menjadi guru IPS setelah sebelumnya bekerja di perpustakaan sebagai tenaga administrasi, lalu menjadi guru TIK (Teknologi dan Informasi Komputer) lalu menjadi guru Prakarya di kurikulum 2013.<br />
<br />
Karena resmi sejak 2014 saya menjadi pegawai pemerintah, ada beberapa hak dan kewajiban yang harus saya ikuti tahun 2020 ini saya diharuskan untuk mengampu mata pelajaran yang linier dengan jurusan di masa kuliah. Rupanya hanya mapel PKn yang dinyatakan linier dan mulailah perburuan saya untuk mencari sekolah yang membutuhkan guru PKn karena di sekolah tempat saya mengajar sudah memiliki cukup guru PKn.<br />
<br />
Bersyukur karena proses perpindahannya tidak membutuhkan waktu yang lama. Yang agak sulit justru penyesuaian saya dengan mata pelajaran yang inti keilmuannya saya pelajari ketika kuliah dulu. Pendidikan kewarganegaraan yang sarat nilai dan berupaya menanamkan karakter peserta didik yang menurut saya tidak mudah.<br />
<br />
Tidak mudah karena secara teori nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan dalam prakteknya sering dipengaruhi oleh faktor politik, sehingga ilmu yang seharusnya bebas nilai, dalam hal ini sangat sarat nilai. Banyak teori yang tidak cocok diterapkan di lapangan karena politik adalah wilayah abu-abu. Akhirnya dalam memandang ilmu ini kadang terbawa abu-abu. Setiap masalah tidak selalu salah tapi belum tentu benar tergantung dari sudut pandang mana kita melihat sebuah masalah itu sendiri.<br />
<br />
Baru sekitar 2 bulan dan materi yang tersampaikan baru 2 bab dari 3 bab yang seharusnya di semester genap, lalu terjadilah pandemi yang menjadikan pembelajaran berlangsung secara daring. Lalu datang tantangan lomba dari P4TK PKn dan IPS untuk membuat tulisan Best Practice yang waktu pembuatannya tak kurang dari seminggu. Tema yang diangkat adalah "Membumikan Nilai Pancasila Melalui Praktik Terbaik Guru SMP/MTs."<br />
Saya tidak berniat untuk ikut karena saya merasa sangat miskin pengalaman dalam mengampu pelajaran PKn, belum lagi metode yang saya gunakan rasanya juga tidak istimewa. Namun ketika diberi tantangan oleh Kepala Sekolah tempat saya mengajar (yang kebetulan pernah menjadi guru saya semasa SMP) untuk ikut serta rasanya jadi semangat. Jadilah dalam batas waktu 3 hari sebelum pengumpulan, sebuah laporan best practice dibuat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp73vdUx4uWiGKnKHGAfo-ZJqF1rjlqOvINOixstQJ7E3nkAOiSASPG_5if7gS6UzySvP3gSW2PdSTTfBoIGaN0e2TIHu-2icftCz2ksb1otYiq5h2B47OKN16bJOfMx9vWZHEh8diH20/s1600/IMG_20200709_033646.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1454" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp73vdUx4uWiGKnKHGAfo-ZJqF1rjlqOvINOixstQJ7E3nkAOiSASPG_5if7gS6UzySvP3gSW2PdSTTfBoIGaN0e2TIHu-2icftCz2ksb1otYiq5h2B47OKN16bJOfMx9vWZHEh8diH20/s320/IMG_20200709_033646.jpg" width="290" /></a></div>
<br />
<br />
Sesuai prediksi, karena banyak kekurangan dalam penulisan, naskah best practice saya belum berhasil menang. Paling tidak saya punya pengalaman menulis best practice dalam 3 hari dan para peserta terpilih diundang webinar untuk mendengarkan paparan peserta yang menang. Ada 200 peserta webinar yang terbagi kedalam 2 sesi. Dalam kesempatan webinar dengan peserta dari seluruh Indonesia kemarin (08/07/2020), kami mendengarkan paparan 4 peserta dari Aceh, Indralaya Utara - Palembang, Cilegon dan Sukabumi.<br />
<br />
Karya-karya yang disampaikan luar biasa dalam upaya menanamkan karakter peserta didik yang sampai saat ini hanya bisa dinilai melalui observasi atau pengamatan sikap yang ditunjukkan peserta didik atau melalui skala sikap. Penilaian observasi biasanya terkendala dengan sisi objectivitas penilainya. Jika ada sedikit saja perasaan tidak suka akan sangat pbesar pengaruhnya terhadap hasil penilaian. Begitu juga skala sikap sangat dipengaruhi kejujuran bukan mencari jawaban yang paling benar sementara kebiasaan kita adalah mencari jawaban yang paling benar dan paling besar nilainya.<br />
<br />
Untuk masalah penilaian karakter ini mungkin akan saya bahas lain kali. Yang ingin saya sampaikan kali ini adalah hasil pengamatan saya terhadap hal-hal yang sekiranya dapat membuat juri lomba karya ilmiah khususnya best practice. Pengamatan ini berdasar pada kesamaan yang dimiliki dari keempat peserta yang karyanya menang. <i>Peserta pertama Ibu Tetty Endriyani, S.Pd (IPS) dengan judul "Menggunakan Media Mantel HKN Sebagai Apersepsi Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII Pada Materi Pajak di SMP Negeri 3 Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil." Peserta kedua Bpk. Husnil Kirom, S.Pd, M.Pd (PKn) dengan judul "Pembelajaran Blended Dengan Strategi Tandur Untuk Menanamkan Nilai Gotong Royong dan EkoliterasiH3s Siswa di SMP Negeri 1 Indralaya Utara." Peserta ketiga Bpk. Dian Sudiono, M. Pd (PKn) dengan judul "Penggunaan Kartu Kwartet PPKn Sebagai Media Pembelajarandalam Menanamkan Nilai-nilai Pancasila." Terakhir peserta keempat Ibu Maulina Ismaya Dewi, S.Pd (IPS) dengan judul "Membangun Karakter Siswa Melalui Review Komik Pendidikan Berbantuan Video Presentasi IPS dan Aplikasi Text To Speech."</i><br />
<br />
<ol>
<li>Judul yang menarik dan lengkap. Judul dua dari keempat peserta mengandung akronim yang menarik. Peserta pertama dengan akronim Mantel HKN yang berarti permainan tabel hak dan kewajiban, peserta kedua dengan Tandur dan H3s kepanjangan dari Tumbuhkan, Amati, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan, dan Head, Heart, Hand, Spirit. </li>
<li>Menggunakan media pembelajaran yang menarik. Dua peserta lain menyajikan media pembelajaran kartu kwartet dan video buatan sendiri di channel youtube dan pembuatan komik untuk mengupayakan minat belajar peserta didik. Media pembelajaran ini kemungkinan besar diterjemahkan sebagai upaya guru dalam membuat kelas menjadi aktif dan menarik peserta didik untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.</li>
<li>Karya ilmiah best practice saya amati akhirnya menggabungkan Penelitian Tinjauan Kelas (PTK) dan Inobel (Inovasi Belajar). Dari keempat peserta semuanya memaparkan secara rinci permasalahan, dasar teori, penyelesaian masalah, dokumentasi dan ada inovasi atau pembaruan dalam pembelajaran.</li>
</ol>
<div>
Paling tidak itu 3 hal yang saya amati dimiliki setiap peserta yang menang. Selain dari ilmu tentang dasar teori dari moderator widya iswara pak Prayogo Kusumaryoko, S.Pd, M. Hum bahwa apabila teori yang sifatnya <i>grand theory</i> atau teori utama yang belum ada teori lain yang mematahkan, boleh dijadikan dasar tak terbatas tahun. Sementara apabila teori yang sifatnya umum paling tidak bisa diambil dalam rentang waktu 5-8 tahun. Hal lain yang disampaikan tentang landasan teori ini adalah untuk memanfaatkan jurnal-jurnal penelitian sebagai referensi karena sifatnya yang lengkap merupakan sebuah pembuktian teori dari hasil penelitian.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Harapan saya semoga ilmu yang saya dapat kali ini dapat menjadikan saya pendidik yang lebih baik dan siapa tahu selanjutnya karya saya bisa juga mendapat kesempatan untuk dipaparkan di hadapan guru seluruh Indonesia, Aamiin.</div>
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-19715631715381072412020-02-09T01:14:00.000+07:002020-02-10T09:00:09.568+07:00Bogor Berlari, Saya Berjalan Saja.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/KWz4_Avamzc/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/KWz4_Avamzc?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
Kenalkan; TAGLINE Kota Bogor 2020, BOGOR BERLARI. Senang rasanya melihat walikota kami yang bugar dan terus berlari dengan semangat tinggi untuk melayani warganya. Menyusuri sudut-sudut kota Bogor yang indah serta nyaman dan tertata rapi, pedestrian yang lebar, bersih, membuat lelarian pak Wali tak terhalang oleh apapun. Apalagi ketika di akhir tayangan tampak beliau mengajak serta jajaran terdekatnya, Wakil Walikota dan para pejabat kota Bogor yang ikut semangat berlari mendampingi beliau. Semua tersenyum, semua semangat dan berupaya keras untuk berlari sejajar dengan beliau.<br />
<br />
Buat saya yang bukan walikota, bukan pula pejabat tidak akan ikut berlari. Saya memilih berjalan kaki saja. Seperti ketika saya lebih memilih naik sepeda daripada naik motor. Mengurangi emisi? bisa saja. Tapi bukan sekedar tindakan mulia berupa mengurangi emisi itu maksud saya berjalan kaki. Ngirit ongkos? bisa jadi, karena setiap berjalan saya menghemat 1x perjalanan dengan angkot atau setara dengan Rp. 3500,-. Kalau dihitung jaraknya sekitar 1km, lumayan.<br />
<br />
Karena ini bukan surat terbuka buat pak Wali, saya mau cerita saja perjalanan dengan berjalan kaki yang saya lakukan hampir tiap hari setelah pulang kerja. Lokasi tempat saya bekerja ada di sekitar jalan Paledang. Jalan yang lebarnya separuh jalan utama yang kalau dijajarkan lebarnya cukup dilalui sekitar 3 kendaraan roda 4. Jalan yang menurut toponimi wilayahnya dinamai karena dulu banyak terdapat pandai besi (paledang-Sunda) disana. Sepanjang jalan yang masih rimbun dengan pepohonan membuat perjalanan menyusurinya menjadi teduh. Paling tidak keteduhan ini membantu ketidaknyamanan trotoarnya yang di beberapa tempat menyempit dan ada yang seperti terkena longsor, hampir patah. Ditambah dengan banyaknya babang-babang ojol yang 'nongkrong' sambil memandangi layar HP, nunggu penumpang.<br />
<br />
Baiklah, saya sampai permisi-permisi lewat diantara kumpulan babang-babang ojol tadi. Baru lepas dari kerumunan babang ojol lalu tampak generator warna orange tukang tambal ban dengan posisi hampir ke tepi jalan dan selang anginnya yang melintang dan berbelit-belit di trotoar. Loncat sedikit karena takut tersandung selang angin, akhirnya kembali bisa menghirup oksigen segar dari pepohonan.<br />
<br />
Baru sebentar menghirup udara segar, sudah menghadang gerobak mie ayam, lalu meja saji pedagang kopi dan pedagang nasi tempat para sopir angkot dan babang ojol dan opang istirahat. Terhambat lagi langkah kaki saya, ditambah kesal hati ketika melihat cara mereka buang sampah. Gelas plastik bekas minumnya dilempar begitu saja. Mau protes agak mikir juga melihat badannya yang kekar dan tampangnya yang rada sangar, terus jalan saja, kali lain saja mungkin protesnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjekWqbWKkynQhjPfV3KYxQF8s66x3shc-a5Va2VVv36BXJshtU5n88JUlUJUhRe7iTy7nJxnS-sr_gUQtgiNAaS8SA0bRlSor8zg5ZAfTDLC4aJnxMwMI05mq2fIHhxjS50sFGC20C3Os/s1600/paledang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="1289" height="321" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjekWqbWKkynQhjPfV3KYxQF8s66x3shc-a5Va2VVv36BXJshtU5n88JUlUJUhRe7iTy7nJxnS-sr_gUQtgiNAaS8SA0bRlSor8zg5ZAfTDLC4aJnxMwMI05mq2fIHhxjS50sFGC20C3Os/s640/paledang.png" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Stasiun Commuter Line (KRL) sudah dekat. Ini ditandai dengan tampaknya JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) berwarna hijau yang berdiri tegak dengan 2 sisi tangga curam yang bikin merinding. Kalau naik takut tersandung dengan ukuran tangganya yang pendek dan kecil, kalau turun harus berpegangan takut jatuh. Itu kalau saya yang lewat situ, tak terbayang jika orang yang lebih renta atau mereka yang penyandang disabilitas harus lewat situ jika mau ke stasiun. Baiklah, tak usah lewat JPO, menyebrang saja di bawahnya dengan bantuan pak Polisi yang banyak di pos yang terletak di bawah JPO, tetap saja pintu masuk ke stasiunnya jauh, kalau di jalan raya bisa disamakan dengan melakukan U-TURN, balik arah. Bikin capek.<br />
<br />
JPO ini hanya saya lewati saja karena tujuan saya masih agak jauh. Sebagai warga yang patuh dan taat aturan saya lalu menyebrang di zebra cross, tindakan patuh yang seringkali mengundang tawa dan cemooh di negeri berflower ini. Biarlah.<br />
Tujuan saya kembali berjalan di trotoar. Kesulitan dimulai. Tangga naik JPO hanya menyisakan celah seukuran badan saya di sisi kiri berbatasan dengan pagar LP (lembaga Permasyarakatan), sementara sisi kanan berpagar. Pilihan satu-satunya jika ingin berjalan di trotoar dan terhindar dari banyaknya kendaraan yang akan masuk ke jalan Kapten Muslihat, ya, lewat celah sempit itu. Yang menjadi tambah sulit karena banyak orang (baca:pedagang asongan) yang duduk-duduk di pagar LP. Kalau saya memaksakan lewat, harus memiringkan badan dan nyaris bersinggungan. Sangat tidak nyaman. Akhirnya pilihan satu-satunya dengan berjalan di tepi jalan raya yang sangat tidak aman karena ramai kendaraan bermotor sampai sekitar 5-10 meter bisa masuk lagi ke trotoar.<br />
<br />
Di bawah tangga JPO, di atas trotoar dibangun pos polisi. Di depan pos terparkir motor bapak-bapak yang sedang bertugas. ada paling tidak 5 motor terparkir setiap harinya. Dan kembali saya mencari celah melewati motor bapak-bapak tadi untuk berupaya berjalan di atas trotoar. Kembali saya harus melewati celah sempit karena tangga JPO. Dan saya harus berhadapan lagi dengan para pedagang asongan yang berkumpul di sekitar tangga.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRHIUfinPU21E6v8WzRd-dAdOPQj1mAqz5YaW0gu57JgCRgaplXehHYWbGucOhrwiemY40KopLs9pGMWdEl2-7udqwhHxB2F5LxE-N11G4LFFnZLUp5GcUhL71r16PHfYGxG8fps38V_I/s1600/foto3069.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRHIUfinPU21E6v8WzRd-dAdOPQj1mAqz5YaW0gu57JgCRgaplXehHYWbGucOhrwiemY40KopLs9pGMWdEl2-7udqwhHxB2F5LxE-N11G4LFFnZLUp5GcUhL71r16PHfYGxG8fps38V_I/s640/foto3069.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Celah yang harus dilalui yang ditunjuk dengan panah : TAMAN TOPI.<br />
(Sumber: <a href="https://zaeabjal.blogspot.com/2015/03/road-to-mampang-maulid-sarkub-ke-3.html" style="text-align: start;"><span style="font-size: x-small;">https://zaeabjal.blogspot.com/2015/03/road-to-mampang-maulid-sarkub-ke-3.html</span></a>)</td></tr>
</tbody></table>
Perjuangan belum berakhir. Tak jauh dari ujung tangga JPO ke arah Jembatan Merah terdapat Halte yang berdiri megah. Dilengkapi dengan sarana tempat duduk yang disediakan buat para calon penumpang angkot. Tapi jangan membayangkan bisa duduk disana karena seluruh tempat duduk dan area di depannya sesak dengan pedagang. Belum lagi para calo yang berteriak-teriak menyebutkan jurusan angkot yang ngetem (parkir?) di sekitar halte, bikin macet. Barangkali ingin mengatasi kemacetan yang panjang karena angkot yang ngetem tadi, para petugas dishub melarang angkot bahkan untuk sekedar berhenti menaikan dan menurunkan penumpang di halte. Bukan jadi lancar, per_ngetem_an bergeser ke atas jembatan merah. Lalu halte beralih fungsi menjadi parkiran motor. Selain pemndangan yang tidak sedap, ada bau yang tidak sedap juga. Di bawah trotoar mengalir saluran air yang aromanya tidak sedap dan baru akan hilang baunya setelah kita melewati tempat pembuangan sampah sebelum Jembatan Merah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWf__ZNhMLBbLtq-CrczVBdsPeapiBg66QHCNQqcS5KOihyphenhyphenMBzePScGu3C9wOmmObRAQnIBGmzwVSKmKzwlvNWcmY7mi5nFRrumC0AKEzrJWEkMJK6SbNohFBXqj3O1eFwiGKgJ-k8Gdg/s1600/halte.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1129" data-original-width="1600" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWf__ZNhMLBbLtq-CrczVBdsPeapiBg66QHCNQqcS5KOihyphenhyphenMBzePScGu3C9wOmmObRAQnIBGmzwVSKmKzwlvNWcmY7mi5nFRrumC0AKEzrJWEkMJK6SbNohFBXqj3O1eFwiGKgJ-k8Gdg/s640/halte.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">No caption needed :(</td></tr>
</tbody></table>
Setelah lewat di atas jembatan merah, saya harus menyebrang ke jalan Merdeka. Tujuan saya ke PGB (Pusat Grosir Bogor) di samping pasar merdeka tempat saya naik angkot menuju rumah. Trotoar sepanjang jalan merdeka ramai pedagang kakilima yang lapaknya memenuhi trotoar sampai beberapa kali saya terpaksa turun ke tepi jalan atau pas dengan ukuran satu orang. Dilema jika kita sudah membahas tentang para kakilima ini, semoga ada solusinya.<br />
<br />
Saya yakin ketidaknyamanan berjalan ini akan hilang apabila pak Wali berlari ke arah sini, karena sudah dipastikan beliau akan mengatasi rintangan yg membuat beliau berkali-kali berhenti. Dan saya sangat percaya penataan kawasan ini akan segera dilakukan karena Stasiun merupakan salah satu transportasi penghubung ke Jakarta dan Sukabumi, walaupun sejak ditata dengan JPO yang menjulang sejak tahun 2014, kawasan ini belum banyak berubah. Selain itu, dengan berjalan kaki banyak yang kita bisa amati, sesuatu yang mungkin tak terlihat pada saat kita berlari.Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-29111094068620228832019-12-16T01:48:00.002+07:002019-12-16T01:55:23.363+07:00Indigo Cafe Saja<div style="text-align: justify;">
Sebagai emak-emak, untuk urusan mencari tempat makan saja kadang-kadang repot. Syarat pertama makanan harus enak. Kedua, tempatnya harus representatif membuat syaraf-syaraf yang tegang jadi longgar. Ketiga, harganya jangan bikin kaget dan terakhir harus mudah dijangkau sebagai tempat ketemuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0JnCOl6aJde3YgN5qEmvNkOIbOwppcZWJfL2T1yvkG4FpwgWsfKGhY71cJi_MCnQgFLxm4Q1sNZn76aQuos_hd6zIBdc-C0zKxJGE975IIdJOi4pHvEApf_ksB0g9XpvkB0Oid6_DBDI/s1600/IMG_20191209_162709.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0JnCOl6aJde3YgN5qEmvNkOIbOwppcZWJfL2T1yvkG4FpwgWsfKGhY71cJi_MCnQgFLxm4Q1sNZn76aQuos_hd6zIBdc-C0zKxJGE975IIdJOi4pHvEApf_ksB0g9XpvkB0Oid6_DBDI/s640/IMG_20191209_162709.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Let's go to Indigo Cafe</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ada satu tempat yang saya rekomendasikan untuk dicoba oleh emak-emak bijak untuk kumpul dengan keluarga, arisan, atau sekedar ngopi-ngopi cantik dengan teman. Nama tempatnya <b>Indigo Cafe, </b>Jalan Achmad Adnawijaya D2 No.1 Villa Citra, Jl. Pandu Raya, RT.04/RW.13, Tegal Gundil, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16152. Tempatnya mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan termasuk angkot 08 dari arah bantarjati ke warung jambu atau angkot nomor 23 dari arah warung jambu ke bantarjati. Kalau bingung baca alamat tepatnya boleh cek di <a href="https://www.google.com/maps/place/Indigo+Caf%C3%A9/@-6.5741559,106.8153648,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e69c50f2bc3887b:0x62491eb478099661!8m2!3d-6.5741559!4d106.8175535">maps</a> ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwGoHWf8jonuJ-WVCis0uTtbeOrnd-8_fkuRHZq3g3MCVBboUW4_D1hyamESPMpWZ3nx1eR-CnxtMWXxaIsO_tXlKbnn-IhHJ6-CXH9e894PXQgtjAD-8SbV5e7ISUkzmFdIe_gqtz48Y/s1600/IMG_20191209_140831.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1147" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwGoHWf8jonuJ-WVCis0uTtbeOrnd-8_fkuRHZq3g3MCVBboUW4_D1hyamESPMpWZ3nx1eR-CnxtMWXxaIsO_tXlKbnn-IhHJ6-CXH9e894PXQgtjAD-8SbV5e7ISUkzmFdIe_gqtz48Y/s640/IMG_20191209_140831.jpg" width="458" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">meet Kang Nurdin Ayman, the owner.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9 Desember lalu kebetulan indigo cafe sedang berulang tahun, bersamaan dengan ulang tahun Ilham, anakku yang bungsu. Biasanya anak umur 12 semangatnya jika diajak ke junk food, tapi melihat menu-menu yang ditawarkan di Indigo, ilham tidak kesulitan untuk memilih sirloin steak dengan pilihan saus mushroom. Untuk minumannya ilham pilih leci-yakult, segar! Karena ulangtahun, ilham dapat tambahan makanan complimentary pancake yang lembut dengan 1 scope ice cream di tengahnya.<br />
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7cLS-ci9_2vynU5e7qNmNMsjVKCZ2SE22czE3kg2tIORURvSdjNa0zx7gZIeAkRcN4038ZG4WQF3BetxXO8JCJiQv1KYcQRVMq8VVgnRSycWOafJJSTJHQ19hlBgO7hIhPlNwTcvDPc/s1600/IMG_20191209_151404.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7cLS-ci9_2vynU5e7qNmNMsjVKCZ2SE22czE3kg2tIORURvSdjNa0zx7gZIeAkRcN4038ZG4WQF3BetxXO8JCJiQv1KYcQRVMq8VVgnRSycWOafJJSTJHQ19hlBgO7hIhPlNwTcvDPc/s640/IMG_20191209_151404.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Birthday Boy pilih Sirloin steak dan dapat complimentary pancake with strawberry ice cream.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5yTLSgKcrXg7SPnZUALB6u2C6OBIKvn9E7cQ5tcz2lwgnjqVX0AqzdqneVehGQqJe5XLcLacTV4P4RBKlx6HaqkJBcEdTLxS3WBDOYHF8c2K-nQVjTadVEsboZfMgBF8nNiixay3zxqk/s640/IMG_20191209_153117.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Chicken salad for me :)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Buat emak-emak ada juga menu yang ringan seperti salad. Jika takut kurang memenuhi selera perut (baca: kurang kenyang), bisa pesan chicken salad. Potongan sayurannya menyegarkan dan ayamnya cukup membuat kenyang. Jangan takut minyak, karena ayamnya dimasak tanpa minyak dan empuk sekali. Para ayah yang suka ngopi, Indigo menawarkan beberapa jenis racikan kopi yang menggugah selera. Jadilah Indigo cafe bisa meraih segala kalangan mulai dari anak, remaja, muda, sepuh, laki-laki, perempuan, baik dari tempat maupun makanannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohXFOtsRDLFHX-vukCD4Xyrs5FStWtSmaO3UPQj1Fri5_5o9oZv-F8nSW8_TMZhrNcQAnP8Eec8AIC_n3ij_xXgfNT-5kQUWt2U7lCXHfnC6Q4_9nuInPUibvUOo1lJ7QiQm0gevb_Kc/s1600/IMG_20191209_143755.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjohXFOtsRDLFHX-vukCD4Xyrs5FStWtSmaO3UPQj1Fri5_5o9oZv-F8nSW8_TMZhrNcQAnP8Eec8AIC_n3ij_xXgfNT-5kQUWt2U7lCXHfnC6Q4_9nuInPUibvUOo1lJ7QiQm0gevb_Kc/s640/IMG_20191209_143755.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taste the coffee.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqKoAZEaBFMlO492sDEC17sBEovJdQFdD69DZQoVSz290Ch_klz-FbAJedcd-F32lYz-F2dZTnR8CXgst0K6wEmffOpJrwi_x_nCquQucZ3RAtfhvUU77_72SpnnfPDg3m3lQbXZwsIXc/s640/IMG_20191209_143603.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menu wajib coba, Salmon steak!</td></tr>
</tbody></table>
<span style="text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep Indigo cafe adalah <i><b>feels like home</b></i>, begitu kata Kang Ayman selaku pemiliknya. "Saya biarkan ruangan bawah bersekat-sekat seperti ini dengan tema berbeda, di depan pakai sofa, tengah dengan konsep ruang makan, dan ruang belakang beda lagi."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiraYkdM0GnfWoJAqureoJwD9kXvhF4IPIyMYDXggSlwziAJA74GbZJwaBUG5sLitUHyJESM6QcVn333LRnw6_D-pnIjd39EK8nVSAQzQTpO4CQBYZaeLy6VvbTjHYPzJtJKXuW-t_rhgQ/s1600/IMG_20191209_152211.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiraYkdM0GnfWoJAqureoJwD9kXvhF4IPIyMYDXggSlwziAJA74GbZJwaBUG5sLitUHyJESM6QcVn333LRnw6_D-pnIjd39EK8nVSAQzQTpO4CQBYZaeLy6VvbTjHYPzJtJKXuW-t_rhgQ/s640/IMG_20191209_152211.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Harga bersahabat ;)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indigo cafe terdiri dari 2 lantai. Lantai dasar seperti yang disampaikan Kang Ayman, lebih menjamin privacy, sementara di lantai atas suasananya lebih terbuka dengan panggung kecil yang siap menyediakan live music setiap Sabtu malam/malam Minggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQ-xkJbZxbPIxLtexqY5S0t27LCDCz8SfovL_OU-ba87woxqoGLotCPat2PfattLyJCN_kniWDA7kMrOWfyE7k2SaPMS3Tax2kWUUQo_ljaVCOKUOxQuW5XeBO6rlCf4PMiYrekg7_rc/s1600/IMG_20191209_135417.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxQ-xkJbZxbPIxLtexqY5S0t27LCDCz8SfovL_OU-ba87woxqoGLotCPat2PfattLyJCN_kniWDA7kMrOWfyE7k2SaPMS3Tax2kWUUQo_ljaVCOKUOxQuW5XeBO6rlCf4PMiYrekg7_rc/s640/IMG_20191209_135417.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kepala Dinas Pariwisata Kota Bogor, Shahlan Rasyidi.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bogor Shahlan Rasyidi, S.E, M.M yang berkesempatan hadir saat itu menyampaikan bahwa kuliner merupakan sumber Penghasilan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Kota Bogor. Harapannya adalah Indigo cafe lebih maju dan berkembang sehingga dapat menyumbang kas daerah lebih banyak lagi. Harapan saya supaya orang-orang datang ke Indigo Cafe saja dan membawa kenangan indah seperti yang kami rasakan.</div>
<br /></div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-81025654971181920342019-12-09T23:46:00.000+07:002019-12-10T04:35:58.263+07:00Cinta Mas Menteri<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Malam ini saya tergerak untuk membagikan pidato
mas menteri pada saat menerima laporan PISA (Programme for International
Student Assesment) untuk Indonesia tahun 2018 dari OECD (The Organisation for
Economic Co-operation and Development). Acara ini berlangsung di gedung
Kemdikbud hari Selasa, 03 Desember 2019.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pidato mas menteri yang kurang lebih 15 menit
ini sarat dengan istilah asing (English). Suka juga mendengarnya karena
semangat muda dan aura cerdasnya jadi terpancar. <i>So,</i> saya kira
boleh lah kita panggil beliau -mas menteri- untuk menghargai <i>his youth</i> dan
supaya akrab gitu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/04/70967ba3-b9f8-4c65-9bcf-0df9d6aa5140_169.jpeg?w=780&q=90" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="440" data-original-width="780" height="225" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/04/70967ba3-b9f8-4c65-9bcf-0df9d6aa5140_169.jpeg?w=780&q=90" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mas menteri menyampaikan bahwa apa yang
dilakukan PISA adalah sebuah <b><i>perspective </i></b>bukan hanya untuk mengukur melainkan
memperbaiki apa yang tanpa sadar kita lakukan. Perumpamaan yang dibuat mas
menteri adalah ketika seorang guru dari mapel lain masuk ke kelas kita dan
melakuk</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">an observasi. Mas menteri bilang menurut bahasa beliau <i>perspective
</i>ini beliau sebut <b>cara belajar</b>. Kalau menurut apa yang biasa kita
lakukan, perspektif ini saya sebut SUPERVISI.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada beberapa hal yang dinilai baik oleh PISA
seperti <i>achievement</i> akses sekolah. Bahwa para orangtua
berhasil mengirimkan anak-anaknya untuk bersekolah. Namun mas menteri menilai
yang baik dibuat sebagai catatan dan yang kurang baik justru harus di-<i>address </i>(*ditandai - terjemahan
bebas) di semua jenjang (Kepala Sekolah disebutkan juga disini). Tidak
perlu menutupi kekurangan dan dipaksakan menjadi baik tapi sesuatu yang kurang
baik tadi harus diperbaiki. Saya kok jadi ingat <i>casing</i> HP
bagus yang isinya rekondisi, ya? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada beberapa hal yang di-<i>address</i> dalam
pidato mas menteri sebagai sesuatu yang kurang dan perlu diperbaiki adalah:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bullying<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tingkat
ketabahan pelajar Indonesia<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><i>Growth
mindset</i><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Akses
teknologi bagi guru<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Belajar
mencintai<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; text-align: justify;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Literasi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Masalah <i>Bullying</i> menjadi
perhatian mas menteri karena dinilai sebagai kelemahan pendidikan kita dalam
menanamkan karakter. Namun yang menarik dari sisi ketabahan, pelajar Indonesia
disurvei memiliki ketabahan tingkat dewa. Artinya mungkin saja pelajar ini
walaupun merasa dibully di sekolah tapi tetap tabah dalam menghadapinya. Jika
saja <i>growth mindset</i> atau cara pandang terhadap diri sendiri
atau lebih mudah disebut rasa percaya diri pelajar Indonesia tinggi, mereka
selain tabah juga dapat mengabaikan bullying. Sayangnya <i>growth mindset</i> pelajar
Indonesia masih rendah, pantas saja mereka selalu merasa di bully.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Duh mas menteri, dahi saya mulai berkerenyit
dengan istilah-istilahmu. Tapi ngga apa, sebagai guru saya (harus) suka
belajar. *buka kamus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mengenai akses teknologi bagi guru, bukan
sekedar diartikan sebagai piawai dalam mengoperasikan gawai saja, melainkan
memanfaatkan berbagai akses informasi untuk menjawab rasa ingin tahu dan
memperdalam materi pembelajaran. Kalau guru sudah dapat memanfaatkan ini akan
lebih mudah dalam menemukan cara-cara belajar yang menarik bagi murid-muridnya.
Kira-kira begitu harapan mas menteri, literasi digital yang sebenar-benarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lebih jauh mas menteri meminta guru untuk
berhenti memaksakan sesuatu yang menurut mereka baik untuk murid-muridnya.
Sebaliknya guru harus mendukung apapun yang dicintai murid-muridnya. mas
menteri percaya apabila sudah merasa cinta, apapun akan dilakukan. Kalau boleh
secara bebas akan saya terjemahkan menjadi seharusnya seorang guru harus dapat mengarahkan
murid-muridnya yang seringkali tidak menyadari bakat dan kemampuan yang mereka
miliki. Peran guru BK sebagai penemu bakat, walikelas bersinergi dengan orangtua
yang mengarahkan dan guru mapel yang selanjutnya mengembangkan kemampuan yang
dimiliki sang murid. Dari 13 mata pelajaran di SMP paling tidak pasti ada 1
bidang yang diminati. Bahwa <b>cinta itu ditumbuhkan bukan dipaksakan.</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Untuk masalah literasi atau kemampuan membaca,
seperti tahun-tahun sebelumnya, Indonesia masih menempati ranking terbawah
dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan di Asia. Mengenai masalah ini mas
menteri mengajak para orangtua untuk mefasilitasi anak-anak dalam membaca buku.
Menyediakan bahan-bahan bacaan yang memadai di rumah, mengajak anak membaca
buku walaupun belum bisa membaca, merupakan saran yang diberikan mas menteri
untuk para orantua di rumah. Pesan beliau yang lain untuk para orangtua adalah
bersama-sama dalam mendidik anak bukan lagi ibu bagian mendidik dan ayah bagian
mencari nafkah saja. Untuk hal ini saya <i>love you 3000</i> mas
menteri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terakhir mas menteri menyampaikan bahwa guru
akhirnya akan menjadi orangtua di ruang-ruang kelas. Guru yang <b>MENDIDIK </b>bukan
<b>MENGAJAR</b>. Terimakasih mas menteri untuk pelajaran cintanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: #2a2a2a; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">link:</span><span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><a href="https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/07/09141971/daftar-lengkap-skor-pisa-2018-kemampuan-baca-berapa-skor-indonesia?page=all"><span style="color: blue; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/07/09141971/daftar-lengkap-skor-pisa-2018-kemampuan-baca-berapa-skor-indonesia?page=all</span></a></span><span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pidato mas menteri >> </span><span style="font-family: "arial" , "sans-serif";"><a href="https://www.youtube.com/watch?v=5Q33QOn_lcw&t=31s"><span style="color: blue; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">https://www.youtube.com/watch?v=5Q33QOn_lcw&t=31s</span></a></span><span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , "sans-serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sumber gambar:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;">https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/12/04/70967ba3-b9f8-4c65-9bcf-0df9d6aa5140_169.jpeg?w=780&q=90</span></div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-7574098774711064362019-12-08T20:52:00.002+07:002019-12-08T21:01:59.475+07:00Bye KLBangun dengan badan segar, tampak menara kembar dengan lampu yang berkelip-kelip di atasnya. Sehabis Subuh lalu menuju dapur untuk mengeksekusi Indomie Soto ditambah telur yang dibeli semalam. Saat menyeruput semangkuk mie panas dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit di luar sana merupakan sensasi tersendiri.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimk4vT4vh8a_Lat0i19v0JH-b9b9vyPJiP1uSDGdht35Omew0JlZyXEtnkSgxbSd2U4OGdz9CxEwXtDAcz54iUaN3AP2vtSy_tUvNETD1FGPiF-zlT3faIjKnzgs7eIG7XKez7dl5U6lI/s1600/IMG_20191102_063736.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimk4vT4vh8a_Lat0i19v0JH-b9b9vyPJiP1uSDGdht35Omew0JlZyXEtnkSgxbSd2U4OGdz9CxEwXtDAcz54iUaN3AP2vtSy_tUvNETD1FGPiF-zlT3faIjKnzgs7eIG7XKez7dl5U6lI/s640/IMG_20191102_063736.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selamat pagi, KL</td></tr>
</tbody></table>
Habis sarapan rencana kami akan berfoto di menara Petronas sambil memastikan bahwa menaranya masih kembar :D.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnmJ8FpKKHFgpkQUfBIVUsMq672PqXR1a8cBmFtoeXgLkuOkFpMlieNu1J7EKpW1SnZ6V9RH14lO7DMb3Az_czfDgn5zRN1h-G0ZGByHqdhhH3oj2PlnbvzddQT1xsAmEwBxlVXdU5_U0/s1600/IMG_20191102_064502.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnmJ8FpKKHFgpkQUfBIVUsMq672PqXR1a8cBmFtoeXgLkuOkFpMlieNu1J7EKpW1SnZ6V9RH14lO7DMb3Az_czfDgn5zRN1h-G0ZGByHqdhhH3oj2PlnbvzddQT1xsAmEwBxlVXdU5_U0/s320/IMG_20191102_064502.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mari sarapan :)</td></tr>
</tbody></table>
Sekitar jam 9 kami keluar dari gedung apartemen kembali memakai jasa taksi online karena tidak tahu pasti jarak antara apartemen dengan Menara Petronas. Kali ini yang datang pengemudi India lengkap dengan siaran radio India juga. Usianya sudah cukup tua. Bedanya dengan kedua pengemudi taksi online yang sebelumnya, kakek ini banyak bercerita dan promosi. Jarak antara apartemen dengan Petronas ternyata sangat dekat. Tak sampai 5 menit sudah tampak menaranya. Walaupun sebentar berkendara kesana, kami sudah memutuskan untuk memakai jasanya secara offline menuju bandara siangnya karena jika dihitung lebih mahal jika kami menggunakan MRT.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCFgwEOidNbU887dmAK-4IoN03wPGENThHX4Ju8wMGFCkeRPlfE9Vucxh3hiuZ-jZxXWk6mng5RNcF9qYLzbcds_wTGxMKHuaFEid8NZ2_Nxb9jONsEUZVc63WEVcSmfpmzzVLwyAg38M/s1600/IMG_20191102_091527.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCFgwEOidNbU887dmAK-4IoN03wPGENThHX4Ju8wMGFCkeRPlfE9Vucxh3hiuZ-jZxXWk6mng5RNcF9qYLzbcds_wTGxMKHuaFEid8NZ2_Nxb9jONsEUZVc63WEVcSmfpmzzVLwyAg38M/s400/IMG_20191102_091527.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ternyata menaranya memang 2 :)</td></tr>
</tbody></table>
Setelah puas berfoto di halaman Menara Petronas yang pada hari itu penuh pengunjung, kami cek google maps dan kembali memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki. Suasana di jalan cukup sepi walaupun tempat ini termasuk tengah kota dan sudah menjelang siang. Mungkin week end sehingga orang-orang malas untuk keluar.<br />
Kembali kami berjalan santai sambil sesekali mengambil gambar. Sampai di apartemen kami lanjutkan mengepak barang bawaan kami yang sekarang ditambah dengan rencengan gantungan kunci dan teman-temannya. Kami lakukan juga memakai baju paling berat dan berlapis untuk menghindari kelebihan bagasi seperti ketika berangkat sebelumnya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNP_ICiG6sLZlE8e9zSmklu71SxR_0n7kMkvw1GhWSfNfjOGlLB-qGzN5aL0P7SpJPnAsuR4JWBbH0rd027D-2oEJ3XXM3ekiYHDlM9jqNcC2rMzgam9R_ARBGu9DVF0nA0mMoX8is4x0/s1600/IMG-20191102-WA0038.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="576" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNP_ICiG6sLZlE8e9zSmklu71SxR_0n7kMkvw1GhWSfNfjOGlLB-qGzN5aL0P7SpJPnAsuR4JWBbH0rd027D-2oEJ3XXM3ekiYHDlM9jqNcC2rMzgam9R_ARBGu9DVF0nA0mMoX8is4x0/s640/IMG-20191102-WA0038.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Morning walk KL.</td></tr>
</tbody></table>
Tak terasa sudah jam 10, waktunya kami berangkat ke bandara. Pak Jagdeesh Rasapan yang tadi pagi mengantar ke Petronas saya hubungi di nomor +60 11-1110 9211 (siapa tahu ada teman-teman yang perlu). Saya janjikan berangkat pukul 10.45 dari Vortex, ternyata jam 10.30 dia menghubungi dan mengatakan sudah ada di bawah. Baiklah, waktunya untuk meninggalkan tempat tinggal sementara ini dengan keadaan rapi dan bersih seperti saat kami datang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9J7CpSOVA7S2c17UxrCHwtKnqPvHI_s74c_2gKjIXKgPHlxUL9v4dBj8jYtE860w70E0Z1LxozSPMvXBHrw1LqyiZHUgAnvF3ZOBgO7IPXmDFUW-92k80kjGhwrFkcVMWp5J13N2IwFU/s1600/IMG_20191102_105238.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9J7CpSOVA7S2c17UxrCHwtKnqPvHI_s74c_2gKjIXKgPHlxUL9v4dBj8jYtE860w70E0Z1LxozSPMvXBHrw1LqyiZHUgAnvF3ZOBgO7IPXmDFUW-92k80kjGhwrFkcVMWp5J13N2IwFU/s320/IMG_20191102_105238.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pak Jagdeesh</td></tr>
</tbody></table>
Sepanjang perjalanan ke bandara Pak Jagdeesh banyak bercerita tentang Malaysia yang dipimpin oleh Raja yang dipilih dari 9 Sultan Negeri-negeri Malaya. Sebagai Kepala Negara Raja Yang di-Pertuan Agong menjabat selama 5 tahun. Sementara Kepala Pemerintahan adalah Perdana Menteri yang saat ini kembali dijabat oleh Mahatir Muhamad. Untuk jelasnya, ada <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia#Sistem_pemerintahan">disini</a>.<br />
<br />
Asyik sekali kakek ini bercerita tentang negerinya dan juga sedikit tentang Indonesia yang dia tahu baru melakukan Pemilu. Khas cerita orangtua yang suka bicara tentang politik dan negara. Untuk masalah dagang, pak Jagdeesh ini tak perlu diragukan lagi. Di sisipan bangku depan penuh dengan bundel buku brosur tempat wisata dan taksi usahanya. Tak ketinggalan dia jualan olive oil alias minyak zaitun juga. Lain kali ke KL saya tak ragu untuk menghubungi dia lagi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOudCDntWtS4Qy4-kilxYep2whOl3nPosfGPIkmMKOj-0Owk7gaBl9CMe3MtQdcMuIeu48Ts6GJMNzaXo4Zji3V9nc1kei3EoEtAHXwoaG7qelGXfMCGe43S6N_qsjmnNrO1s4JGiAJVE/s1600/IMG_20191102_112225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOudCDntWtS4Qy4-kilxYep2whOl3nPosfGPIkmMKOj-0Owk7gaBl9CMe3MtQdcMuIeu48Ts6GJMNzaXo4Zji3V9nc1kei3EoEtAHXwoaG7qelGXfMCGe43S6N_qsjmnNrO1s4JGiAJVE/s320/IMG_20191102_112225.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penuh brosur dagangan</td></tr>
</tbody></table>
Dalam waktu satu jam lebih kami tiba di bandara KL2. Kami tersendat sedikit di sekitar jalan menuju sirkuit Sepang karena akan berlangsung balap motor GP. Jalan yang lebar dan bebas macet membuat Ilham si anak bungsu sampai komentar, semua sopir di Malaysia ngebut!<br />
<br />
Perjalanan pulang kami lalui dengan lancar dan tepat waktu. Jam 9 malam kami tiba kembali di rumah dan bersiap untuk menyambut perjalanan berikutnya, InsyaAlloh.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3rHtVfIejP_3cPXKAeziy8B-EjUlpsYBpjz05o3OZo8P9j3V27tMCWW_1I0hfFnClU-F8PEHPayTecXW6Ew24a1PSih0_vAZNGMOL4lvtaTjv8uYD67d92qNBUrIL_62YHI9LmE3v_1U/s1600/IMG_20191102_152454.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3rHtVfIejP_3cPXKAeziy8B-EjUlpsYBpjz05o3OZo8P9j3V27tMCWW_1I0hfFnClU-F8PEHPayTecXW6Ew24a1PSih0_vAZNGMOL4lvtaTjv8uYD67d92qNBUrIL_62YHI9LmE3v_1U/s400/IMG_20191102_152454.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Goodbye Malaysia.</td></tr>
</tbody></table>
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-69534886360983346432019-12-08T20:52:00.001+07:002019-12-08T21:00:37.378+07:00Semalam Di Kuala LumpurTerinspirasi lagu Semalam di Malaysia yang pernah dinyanyikan oleh Victor Hutabarat dan Eddy Silitonga, kami tiba di Kuala Lumpur sebagai wajah Malaysia. Sekilas mirip dengan kota Jakarta yang menggeliat membangun, memperbaiki, memperindah dan membuat betah. Kota Kuala Lumpur yang bersih dan teratur namun tak terlalu banyak senyum.<br />
<br />
Masuk ke KL Sentral sebagai terminal terakhir bis yang kami naiki dari Awana. Lagi-lagi tak tampak seperti terminal bus melainkan sebuah mall. Suasananya lebih ramai dari Awana Transport Hub, mungkin karena disini juga merupakan pusat MRT ke berbagai jurusan. Jurusannya kemana saja bisa dilihat <a href="http://www.klsentral.com.my/Conn_Main.aspx">disini</a>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlALVCr9epVhHkLV87Ur3s8QDhot8PsJImiyE0PW3tbFroEHJknc6y9w5R7z9IqjhQVhHlFmMhDy7_ZlU76GaatSDW5vOcMG79Zr2-Kg5873Jx91nqQDIBYhdwtZ2bHG4ilwoMnziQa08/s1600/IMG_20191101_160910+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1468" data-original-width="1600" height="585" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlALVCr9epVhHkLV87Ur3s8QDhot8PsJImiyE0PW3tbFroEHJknc6y9w5R7z9IqjhQVhHlFmMhDy7_ZlU76GaatSDW5vOcMG79Zr2-Kg5873Jx91nqQDIBYhdwtZ2bHG4ilwoMnziQa08/s640/IMG_20191101_160910+%25282%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KL Sentral</td></tr>
</tbody></table>
Niat mencoba MRT ke tempat menginap terhalang oleh kemudahan menggunakan taksi online. Aplikasi yang biasa kita gunakan di Indonesia langsung bisa digunakan tanpa ribet. Bedanya saat pesan, pemesan wajib foto selfie dulu, ceeezz!<br />
<br />
Datang kendaraan dengan nomor plat yang sama dengan yang tertera di aplikasi. Pengemudinya masih muda wajah melayu. Radio yang dikumandangkan juga radio Melayu. Senang rasanya suasana melayunya dapet banget, sambil memandang keluar bak turis lagi-lagi kesannya kota ini bersih, teratur dan bebas macet.<br />
<br />
Akhirnya sampai di gedung tempat kami menginap. Saba Suites at Vortex KLCC adalah sebuah apartemen dengan 2 kamar tidur dan 2 kamar mandi lengkap dengan dapur dan tempat tidur tambahan. Mau mencuci? tersedia mesin cuci dan setrikaan. Untuk menyimpan makanan, ada lemari es. Memasak bisa dengan mudah karena dapurnya lengkap dengan kompor, panci dan teman-temannya. Untuk makan dan minum disediakan pula peralatannya. Televisi layar datar dengan akses ke youtube bisa juga dimanfaatkan sebagai hiburan. Berasa rumah sendiri. Betah.<br />
<br />
Kami menginap di <i>upper floor</i> alias lantai yang atas. Maksudnya supaya pemandangan ke arah menara kembar Petronas tidak terhalang gedung lain. Dan benar saja ketika masuk langsung menaranya kelihatan, tapi hanya satu yang terlihat, lumayan.<br />
<br />
Ingin membuat time lapse akhirnya sampai sesudah maghrib kami tidak kemana-mana. Untuk makan malam kami memilih pergi ke kawasan bukit bintang. Sekalian beli gantungan kunci buat teman-teman Ilham, lebih dulu kami ke Sungai Wang Plaza. Kembali kami gunakan taksi online. Berbeda dengan pengemudi siang tadi, kali ini kami mendapat pengemudi Tionghoa. Bangku bagian belakang mobil terbungkus penutup bangku seperti seprai warna putih motif kembang-kembang, lucu juga cara mereka menjaga kebersihan kendaraannya. Radio yang diputar juga berbahasa tionghoa. Pengendaranya lebih banyak cemberut dan tidak bicara samasekali. Saya saja yang senyum sambil (lagi-lagi) memandang keluar jendela melihat suasana.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAkBqu6bMB6CgJt8WKz0kByLercHxCwOLNgEHI90EGUwk-iANQOQKsRtuzmjo_t-MWNGuxSPxqz8xN3NiO9s2I04j-_MLHhlS2rs5_UJEngbaBKIu7tLHDcgZRdgVkIgI3RTbmntupZNA/s1600/IMG_20191101_193522.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAkBqu6bMB6CgJt8WKz0kByLercHxCwOLNgEHI90EGUwk-iANQOQKsRtuzmjo_t-MWNGuxSPxqz8xN3NiO9s2I04j-_MLHhlS2rs5_UJEngbaBKIu7tLHDcgZRdgVkIgI3RTbmntupZNA/s320/IMG_20191101_193522.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mau pesan taksi online? selfie dulu :)</td></tr>
</tbody></table>
Sampai di Wang Plaza. Di depannya langsung terlihat deretan toko oleh-oleh berupa coklat dan makanan yang manis-manis. T-shirt berbagai ukuran dengan tulisan Malaysia, baju-baju fashion dengan berbagai modelpun ada. Setelah keliling-keliling kami berhenti di sebuah kios yang cukup lengkap dan menawarkan harga yang lebih murah dibanding kios lain. Ternyata pemilik kiosnya dari Jawa. Maka terjadilah tawar menawar menggunakan bahasa Jawa di Malaysia. :)<br />
<br />
Waktunya makan. Padahal lokasi Sungai Wang Plaza bersebelahan dengan tempat kuliner Bukit Bintang yang hits. Tapi karena ingin aman baik dari jenis dan harga akhirnya kami memilih makan di McD saja. Saat mulai makan kami langsung menyesal karena tidak sempat membawa saus sambal dari Indonesia. Rasa saus sambal disini tidak sesedap saus sambal di Indonesia. Mungkin karena kurang micin. :D<br />
<br />
Setelah selesai makan, lihat di google maps ternyata kawasan Bukit Bintang ini dekat dengan lokasi tempat kami menginap. Maka kami putuskan untuk berjalan kaki menikmati suasana malam di trotoar yang nyaman dan lebar. Selain itu trotoar disana sangat bersahabat dengan penyandang disabilitas karena selain dari bentuk ubin yang berbeda tersedia untuk tuna netra, trotoarnya bisa dilalui kursi roda karena tidak terdapat undakan sama sekali. Saking mulusnya, sekelompok anak muda bule yang mengendarai skuter matic (kalau saya bilangnya otopet) berlalu begitu kencangnya menyusul kami.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvgUWa-Pszs7_LwR-zYzUsfWJNH1QddaijwU-DC8zj6NAfL3nRFKCUpi8Dfyuxi1QluXG1akplvEE7bbmEUS7Ku98i1kTaAUGpuxDCUJ4HCkHiJIhX12BJ7kbDJVMk4WVlUzkRWhCr5GM/s1600/IMG_20191101_222336.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvgUWa-Pszs7_LwR-zYzUsfWJNH1QddaijwU-DC8zj6NAfL3nRFKCUpi8Dfyuxi1QluXG1akplvEE7bbmEUS7Ku98i1kTaAUGpuxDCUJ4HCkHiJIhX12BJ7kbDJVMk4WVlUzkRWhCr5GM/s400/IMG_20191101_222336.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Trotoar dengan dinding yang mengapresiasi atlit-atlit juara pekan olahraga daerah.</td></tr>
</tbody></table>
Di tengah perjalanan kami mampir di sebuah kios untuk membeli bahan makanan untuk sarapan. Padahal di apartemen tempat kami menginap ada seven eleven, tapi karena takut yang kami cari tidak ketemu akhirnya kami mampir. Mengitari rak-rak yang berisi mie instan pilihan jatuh pada ---- Indomie, seleraku ---- lagi-lagi karena tidak ingin dapat kejutan rasa yang tidak dikenal.<br />
<br />
Betul saja, sekitar 10-15 menit berjalan kaki dengan kecepatan sangat santai setelah dipotong kunjungan kami ke toko tadi, kami tiba di depan tempat kami menginap. Saat itu kami baca ternyata gedung apartemen ini ada kapsul hotelnya.<br />
<br />
Sampai di kamar tampak lampu-lampu cerah dari gedung-gedung sekitar apartemen. Yang paling terang tentu saja Petronas, walaupun yang kelihatan cuma satu, tapi pesonanya mengalahkan gedung-gedung yang lain, luar biasa. Baiklah, saatnya tidur.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-mRRXoP2fMggWMHnOvaNxO5Wqzy-tyZUVt6aYYPArY-gpPnoWB525G8SYHzNA4T-tuddI20gFvIwvfCOG_hn2ABlEsvZTW6y2Ni8GLxkFJa2OYgHkDpF6-hkBTrT7avw5-n-y16bXSk/s1600/IMG_20191101_234633.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ-mRRXoP2fMggWMHnOvaNxO5Wqzy-tyZUVt6aYYPArY-gpPnoWB525G8SYHzNA4T-tuddI20gFvIwvfCOG_hn2ABlEsvZTW6y2Ni8GLxkFJa2OYgHkDpF6-hkBTrT7avw5-n-y16bXSk/s640/IMG_20191101_234633.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dari jendela kamar :)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
link:<br />
<a href="http://www.klsentral.com.my/Conn_Main.aspx">http://www.klsentral.com.my/Conn_Main.aspx</a><br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-18344384292077477972019-12-08T20:52:00.000+07:002019-12-08T20:53:41.734+07:00Salah TanggalSudah saya tulis beberapa cerita tentang perjalanan keluarga kami ke negara tetangga, Malaysia. Ada cerita tambahan yang terjadi gara-gara salah tanggal.<br />
<br />
Rencana sebelumnya adalah hari Rabu 30/10/2019 landing KL2, langsung menuju Genting selama 2 malam lalu terbang kembali ke tanah air pada Jumat 01/11/2019. Karena dipesan terpisah ternyata paksu memilih tanggal pulang hari Sabtu sementara tiket dia untuk hari Jumat. Akhirnya tiket Ayah Blogger (paksu) extend sehari *tepuktangan.<br />
<br />
Supaya dekat ke Bandara pilihan kami untuk melewatkan satu malam lagi di Malaysia adalah Kuala Lumpur. Ayah Blogger mulai cari penginapan yang strategis dan nyaman dan dekat kemana-mana. Dapat Saba Suites at Vortex KLCC, Hunian apartemen yang disewakan dengan harga yang terjangkau dengan fasilitas yang sangat memadai.<br />
<br />
Perjalanan dimulai ketika kami memisahkan diri dari kelompok Blogger yang kembali ke KL2 untuk kembali ke negaranya masing-masing. Sebagian ke Indonesia (Surabaya, Jakarta, Medan), sebagian lain ke Singapura dan Thailand.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUnkX838C-Guh2CqufsAgEmtr0KYNxIXnLC3085vxjCC3Uh-_5KfTNU9qYZmotXCVi1sUpz4IsdqnJG_hzmEhyphenhyphen3KKVO0DrvaBqLULU6XELoj9pjrN2sCKICMmyKhXAltHRWv1PZoIz9w/s1600/IMG_20191208_113106.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUnkX838C-Guh2CqufsAgEmtr0KYNxIXnLC3085vxjCC3Uh-_5KfTNU9qYZmotXCVi1sUpz4IsdqnJG_hzmEhyphenhyphen3KKVO0DrvaBqLULU6XELoj9pjrN2sCKICMmyKhXAltHRWv1PZoIz9w/s400/IMG_20191208_113106.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tiket jenis E untuk glass floor gondola.</td></tr>
</tbody></table>
Dengan arahan kakak Angie pemandu kami selama di Genting, kami menggunakan transportasi umum berupa kereta gantung yang terkoneksi dengan terminal bis di Awana Transport Hub menuju Kuala Lumpur. Ayah Blogger memberi kejutan dengan memesan tiket untuk gondola yang lantainya kaca. Harga tiket glass floor gondola saat itu RM18 per orang, sementara harga tiket biasa adalah 8RM. Sudah terbayang kami akan naik kereta gantung dengan pemandangan di bawah kaki yang menakjubkan. Gondola dengan lantai kaca perbandingannya 1:10. Kami lalu menunggu 10 gondola berlalu, yang ke -11 adalah gondola kami.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpYpmmwsg0QkuXMn4d4iCt9vM3tBBihTYewQGWC1G7dBJJJvnXSjQyJcO-0G9ZKP6KIYnSBona4qoYAJvQ20ucDdInU7h4k1GIjwRqZc005BRbaLQJF4kEWrQy1FukGSQb0tAjnl3_7bw/s1600/IMG_20191101_121239.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="476" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpYpmmwsg0QkuXMn4d4iCt9vM3tBBihTYewQGWC1G7dBJJJvnXSjQyJcO-0G9ZKP6KIYnSBona4qoYAJvQ20ucDdInU7h4k1GIjwRqZc005BRbaLQJF4kEWrQy1FukGSQb0tAjnl3_7bw/s640/IMG_20191101_121239.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan tanpa batas di glass floor gondola</td></tr>
</tbody></table>
Awalnya agak ngeri ketika gondola mulai melayang di udara. Di bawah hanya terlihat kabut yang semakin ke bawah semakin menipis lalu tampak hutan hujan pengunungan Titiwangsa. Melewati Kuil Chin Swee sebagai terminal pertama antara Sky Avenue dan Awana, terus meluncur ke bawah dengan cepat, tak lama tampak gedung Awana Transport Hub sebagai terminal terakhir. Total pejalanan dengan kereta gantung dari Sky Avenue ke AwanaTransport Hub sekitar 10 menit dengan kecepatan 6 m/s (21.6km/h) sepanjang 2.8 Km. Kesempatan 10 menit untuk mengabadikan sensasi melayang.<br />
<br />
Awana Transport Hub ternyata dilengkapi toko-toko dan tempat makan layaknya sebuah mall ukuran kecil. Kami turun dari skyline di lantai paling atas sementara tempat perhentian bis ada di lantai dasar. Sebetulnya bisa saja kali memesan tiket langsung daritempat kami membeli tiket gondola di Sky Avenue, tapi karena ingin santai, kami membeli langsung di Awana.<br />
<br />
Ternyata dalam tiket yang kami beli sudah tertera jam keberangkatan dan nomor tempat duduk. Jangan bayangkan tempatnya seperti terminal di kita yang penuh dengan bis ke berbagai tujuan dan penumpang yang bisa memilih. Keadaan Awana Transport Hub ini layaknya sebuah lantai di gedung tempat parkir yang kosong. Bis akan datang sesekali untuk menurunkan dan menaikan penumpang dan waktu berhentinya tak lebih dari 15 menit. Harga tiketnya juga murah untuk ukuran bis AC dengan 4 tempat duduk per barisannya. Harga tiket dewasa RM4.90 dan RM3.70 untuk anak-anak.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVikHivitK2xwGlvbO7ReDpSuZUC7rMuTTT4syWO_392_ogXx4bWoErRI6Ueu2Qeshl1Hur1wrGRNBrNcZRB2VjtTRSNcxB1IxQKZ8bo9OlxvQihwFj8k99KCZe4ZV225td8tWaZGnXQ0/s1600/IMG_20191208_113119.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVikHivitK2xwGlvbO7ReDpSuZUC7rMuTTT4syWO_392_ogXx4bWoErRI6Ueu2Qeshl1Hur1wrGRNBrNcZRB2VjtTRSNcxB1IxQKZ8bo9OlxvQihwFj8k99KCZe4ZV225td8tWaZGnXQ0/s400/IMG_20191208_113119.jpg" width="400" /></a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzochTUsMD1ZYO5lAEA2UnvLEhQKgUWCcYh6PGZItjmVfukd0X6fQ5r88RiIcYoIKK9vdiV9GsOMkvPIu997f0tauXfXljMXJr080Z8yJKzj2H_yhmrQ-iY0o2iIbUgwDgZ5fMP9vxR_M/s1600/IMG_20191208_113135.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzochTUsMD1ZYO5lAEA2UnvLEhQKgUWCcYh6PGZItjmVfukd0X6fQ5r88RiIcYoIKK9vdiV9GsOMkvPIu997f0tauXfXljMXJr080Z8yJKzj2H_yhmrQ-iY0o2iIbUgwDgZ5fMP9vxR_M/s400/IMG_20191208_113135.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tiket bis lengkap dengan jam keberangkatan dan nomor tempat duduk.</td></tr>
</tbody></table>
Karena waktu keberangkatan masih sekitar 1 jam lagi dari saat beli tiket, kami akhirnya berjalan-jalan dulu di lantai atas Awana untuk window shopping. Untuk makan karena masih kenyang saat sarapan kami membeli onigiri yang ada di family mart, toko semacam seven eleven atau indo/alfa mart disini.<br />
<br />
Tepat 02.45 PM (14.45) bis kami datang dan satu persatu kami masukan barang bawaan kami ke bagasi bis (disini tidak ada kenek yang membantu) lalu memberikan tiket kami yang dilengkapi QR code untuk di scan oleh mbak-mbak di pintu masuk bis, lalu duduk di kursi sesuai nomor. Tak lama bis berangkat. Jalan yang kami lalui berkelok-kelok tajam mirip dengan jalan puncak Bogor, tapi jangan membayangkan macetnya ya. Jalannya bebas macet dan sangat lebar. Kiri kanan jalan hanya tampak pepohonan, sangat jarang terdapat bangunan. Makin lama bis berjalan makin kencang dan kami makin sulit membuka mata, akhirnya hening.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Link:<br />
<a href="https://www.busonlineticket.com/blog/complete-guide-awana-skyway-genting-highlands">https://www.busonlineticket.com/blog/complete-guide-awana-skyway-genting-highlands</a><br />
<br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-28296685529341708112019-11-27T22:21:00.000+07:002019-11-27T22:21:00.992+07:00Belajar jadi Guru dari Pak Menteri.<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0qur1x8iMve8vhyphenhyphen7TgJ95Zr9HgtZ-wp7o4uW6NyXC3nNw0qUP3zZUE_UnRb99IkvAvWetjKNd7a0mdiu3ffYKm1AkyEA9hvP72tTsbpjE6L2him7GqiNOe2hYBeqp8dgT0jx9kZsFBTU/s1600/img-20191123-wa0001.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
25 November 2019, HUT PGRI ke-74 yang juga diperingati sebagai Hari Guru. Kali ini terasa agak berbeda dengan datangnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan yang baru. Banyak harapan yang tersampir dari sosok muda ini yang dianggap bakal memberi angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kalangan guru beliau disambut dengan serangkaian harapan membuat perubahan yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Sejumlah guru bahkan membukukan kumpulan artikel yang menegaskan harapan-harapan mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru selama ini berkutat dengan sejumlah pekerjaan dengan tuntutan demi peningkatan kualitas tenaga pendidik itu sendiri. Perjuangan memenuhi tuntutan itu tidak main-main. Mereka melalui serangkaian pelatihan dilanjutkan dengan kegiatan supervisi, mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan teknologi dalam pembuatan penilaian, mencari model-model pembelajaran yang menarik, membuat best practice, mengupayakan karakter baik peserta didik yang datang dari berbagai latar belakang keluarga, belum lagi ketakutan akan tuntutan orangtua yang tidak puas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak lama Nadiem menjadi menteri, tibalah hari guru nasional. Lalu muncul pidato beliau yang tersebar di semua konten dunia maya. Ada 2 halaman yang isinya singkat, padat, jelas. Barangkali cocok dengan semangat muda beliau yang tidak ingin mengumbar sebuah retorika melainkan merangkul guru dengan pernyataan bahwa beliau memahami beban berat pekerjaan guru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu beban diterjemahkan sebagai pembuatan RPP. Tentang RPP ini bukan hal baru yang dianggap sebagai beban administrasi guru. Sebetulnya, RPP hanya menjadi salah satu bagian dari buku kerja guru yang wajib disiapkan di awal tahun ajaran baru. Buku kerja guru terdiri dari 2 bagian. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku 1 berisi : </div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>SKL (Standar Kelulusan)</li>
<li>Silabus</li>
<li>RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)</li>
<li>KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). </li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku 2 terdiri dari:</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Kode etik Guru</li>
<li>Ikrar Guru</li>
<li>Tata Tertib Guru</li>
<li>Pembiasaan Guru. </li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian menyatakan RPP mudah karena banyak penerbit yang menyediakan format RPP yang sudah jadi tinggal mengganti identitas sekolah dll. Jika sebagian besar guru melakukan ini sebatas memenuhi tuntutan administrasi karena yang terjadi di ruang-ruang kelas adalah kemampuan guru dalam mengelola kelas sesuai pengalaman dan keahliannya. Bagi mereka yang ingin benar-benar membuat RPP sesuai dengan yang akan dilakukan memerlukan waktu yang tidak sedikit. Kenyataannya ketika RPP selesai dibuat dan di print menjadi buku kerja ada saja tambahan konten seperti harus memasukkan aspek karakter lalu mencirikan anti korupsi dan seterusnya, seolah guru tidak dipercaya akan memberikan nilai-nilai karkter yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya ingin membuat surat terbuka buat pak menteri, namun sifat guru yang harus memiliki karakter baik, tidak memberontak, tidak protes, tidak berpendapat, akhirnya memunculkan sikap <i>nrimo</i> saja segala keputusan yang diberlakukan dari atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak teman guru honorer belum diperhatikan nasibnya, protes dan mogok kerja seolah berujung pada penghasilan berkurang, rasa kasihan terhadap anak didik yang terabaikan belum lagi ketakutan kehilangan pekerjaan, membuat mogok kerja guru tidak pernah berlangsung lama. P3K yang disebut sebagai upaya perbaikan sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Tuntutan kesejahteraan guru sering dianggap sebagai ungkapan ketidakikhlasan dalam mendidik. Padahal sebutan pahlawan tanpa tanda jasa sudah dianggap tidak relevan di zaman yang serba cepat dan mahal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pidato pak menteri di halaman pertama ini sangat menyentuh, seandainya beliau pernah menjadi guru dan mengajar di kelas. Kurikulum tidak mengekang karena bisa diterjemahkan dengan bahasa guru melalui KTSP. Tugas administratif bukan tidak jelas asal dikerjakan dengan pemahaman untuk melakukan pembelajaran secara testruktur. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barangkali jika ingin mengurangi beban kerja guru bisa dimulai dengan menghargai jam kerja guru yang berbeda dengan profesi lain, jangan berpatokan pada linieritas karena kemampuan guru yang multi, mengurangi jumlah peserta didik menjadi paling banyak 25 orang dalam satu kelas, penyederhanaan struktur RPP yang lebih bersifat teknis keseharian berupa jurnal, misalnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru tidak akan frustasi selama tahu bagaimana melakukan kolaborsi lintas mapel sehingga memperkaya pengetahuan dan kemampuan peserta didik. Terkadang yang ditemui materi yang kurang memungkinkan untuk melakukan kolaborasi. Tematik secara benar barangkali bisa menyelesaikan masalah ini sehingga memudahkan beberapa mapel untuk mengerjakan proyek bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="902" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoyuGXQlsQISflsy2K6SSAjqTDXO1ADFNKGqDHV002fphIA8ZJ0-gmhAmdleCrSvPh8a9iZY2Vd8R2IsyrupOm3gmy2-i_JFoma-E3wfTmn7j7RSi3stQUgi8_behGKGz3zE9nX4e-Pb0/s640/img-20191123-wa0001.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="449" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan halaman 1<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
Halaman kedua dari pidato pak menteri isinya tentang memerdekakan belajar. Guru diminta untuk mengambil langkah bukan menunggu. Statement ini barangkali beliau peroleh dari pengalaman ketika mengenyam pendidikan dasar di indonesia dengan membandingkan ketika beliau bersekolah di Singapura. Sebuah kelas yang memberi kesempatan peserta didik untuk aktif dan kreatif. <div>
<br /></div>
<div>
Barangkali saya termasuk beruntung karena merasakan semua yang beliau gagas saat saya sekolah dulu. Diskusi di kelas, menyampaikan pendapat, <i>peer teaching</i> (tutor sebaya), melakukan kegiatan kebersihan bersama setiap hari dan setiap minggu. Ketika menjadi guru, setiap peserta didik digali bakat dan minatnya dan sesama guru saling bantu salah satunya dalam kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Bagian murid menjadi guru? Kami bahkan belajar dari murid karena mereka terkadang lebih banyak tahu untuk hal-hal baru.<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEUHzlMCL5FPTFElteRaaPsAtC7Ak9oHUIiiWmXwYhSvnfheWGgl3xa3sXIOyOqNxrsaQAm9_48dStWdHsv3AHMpKYY1DmNA8hYE_S3Q_SUnpzV_Ad6eNvu3zu3BsZ7VT7cu1wPHnIXB8/s1600/img-20191123-wa0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="887" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEUHzlMCL5FPTFElteRaaPsAtC7Ak9oHUIiiWmXwYhSvnfheWGgl3xa3sXIOyOqNxrsaQAm9_48dStWdHsv3AHMpKYY1DmNA8hYE_S3Q_SUnpzV_Ad6eNvu3zu3BsZ7VT7cu1wPHnIXB8/s640/img-20191123-wa0002.jpg" width="442" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pidato pak menteri halaman 2</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Guru sudah bergerak sejak dulu. Kami menunggu sesuatu yang baru dari pak menteri ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"> </span></div>
Sumber:<br />
<a href="https://tirto.id/pidato-nadiem-makarim-di-hari-guru-dikritik-pgri-dan-fsgi-emfC">https://tirto.id/pidato-nadiem-makarim-di-hari-guru-dikritik-pgri-dan-fsgi-emfC</a><br />
<a href="https://www.liputan6.com/citizen6/read/4118339/pidato-untuk-hari-guru-viral-nadiem-banjir-pujian-warganet">https://www.liputan6.com/citizen6/read/4118339/pidato-untuk-hari-guru-viral-nadiem-banjir-pujian-warganet</a><br />
<a href="https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/25/102300965/berharap-realisasi-dari-pidato-hari-guru-nasional-nadiem-makarim?page=all">https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/25/102300965/berharap-realisasi-dari-pidato-hari-guru-nasional-nadiem-makarim?page=all</a></div>
</div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-21838306202617929072019-11-25T11:14:00.003+07:002019-11-25T13:30:41.442+07:00Pertempuran Surabaya dalam Animasi.<div style="text-align: justify;">
Setelah sekian lama, akhirnya Sabtu, 23 November 2019 terwujud juga keinginan untuk nonton film <i><b>Battle of Surabaya</b></i>. Sebuah film animasi berlatar sejarah pertempuran Surabaya 10 November 1945. Acara yang difasilitasi oleh Sinar Mas Land mengundang serta pelajar 3 SMA di wilayah BSD City, Tangerang Selatan. Acara yang sudah dilaksanakan dalam 2 tahun ini diadakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus dan hari pahlawan 10 November.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Battle of Surabaya</i> bukan film baru. Tayang di bioskop pada bulan Agustus tahun 2015, film ini meraih sukses bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Film yang meraih sedikitnya 15 penghargaan kelas dunia ini diproduksi seluruhnya oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia. MSV Pictures sebagai sebuah rumah produksi yang berlokasi di Yogyakarta bekerjasama dengan <i>Disney Picture</i> dari segi saran teknis dan bantuan pendistribusian Battle of Surabaya ke jaringan film Disney di seluruh dunia.</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtKLdUMUyHAKb8noye8ASHoZl59X88PxVEXgCz0iNgPf-keh54WMTqgc9fdomuwKEES_4VKvBwNaj4l9YSJsZpm_9Ia5H1j82FOcGD3OcoDZAA13bJDl12ly1CDNPpejkqB8n5ijpCi1o/s1600/IMG-20191125-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtKLdUMUyHAKb8noye8ASHoZl59X88PxVEXgCz0iNgPf-keh54WMTqgc9fdomuwKEES_4VKvBwNaj4l9YSJsZpm_9Ia5H1j82FOcGD3OcoDZAA13bJDl12ly1CDNPpejkqB8n5ijpCi1o/s400/IMG-20191125-WA0010.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aryanto Yuniawan sosok di balik Battle of Surabaya.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Aryanto Yuniawan selaku penulis, sutradara dan produser film ini mengaku tidak mudah dalam memasarkan pra produksi Battle of Surabaya. Film yang menelan biaya sekitar 15M rupiah ini mulai diproduksi tahun 2012 dan selesai pada 2015 setelah melalui berbagai cara mencari pendukung termasuk mengikuti kompetisi-kompetisi film animasi. Lebih jauh Aryanto menjelaskan tidak mudah untuk menulis cerita berlatar sejarah dan butuh banyak penelitian serta penelusuran data. Kita masih salah mengira bahwa pertempuran 10 November hanya dilakukan oleh orang Surabaya, padahal sebetulnya banyak orang dari berbagai daerah datang ke Surabaya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, lanjut Aryanto. Jadi bisa dikatakan bahwa 10 November adalah milik seluruh rakyat Indonesia.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dalam film berdurasi sekitar 1 jam 30 menit ini juga memunculkan Bhineka Tunggal Ika yang ditunjukkan oleh para pemeran utamanya. Musa (Ian Syahbani), anak umur 14 tahun yang asli Jawa beragama Islam. Yumna (Maudy Ayunda) yang berdarah campuran, ayah Jawa beragama Islam, Ibu keturunan Tionghoa dan menganut Budha. Yumna sendiri memilih agama Katolik seperti majikan Belanda tempat orangtuanya bekerja dulu. Namun dalam berteman Musa dan Yumna terlihat sangat harmonis dan saling menghargai perbedaan diantara mereka. Walaupun Musa mengalami hidup bersama orang Jepang tempat ibunya bekerja dan Yumna di lingkungan Belanda, jiwa patriotisme keduanya tidak luntur karena kebaikan bangsa lain. Musa dan Yumna turut berjuang dengan kemampuan masing-masing dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Demikian juga satu tokoh lain bernama Danu (Reza Rahardian) yang keliru langkah pada awalnya namun berakhir dengan berjuang atas nama Indonesia.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saat penayangan berlangsung, murid-murid SMA yang diundang, tampak berkali-kali terlibat dengan tertawa saat adegan lucu misalnya saat tak sengaja Musa melihat Yumna mandi di Sungai hingga tahu bahwa Yumna adalah anggota gerakan Kipas Hitam. Atau saat telinga Musa yang pengang akibat terlalu dekat dengan lokasi ledakan granat dibisiki oleh salah seorang anggota TKR. Keterlibatan ini bisa diartikan bahwa anak muda sudah tertarik dengan filmnya dan semoga niat untuk membangkitkan nasionalisme serta menumbuhkan karakter luhur bangsa bisa tercapai melalui film ini.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bagi anda yang ingin menonton versi layar lebar, Battle of Surabaya tayang di Teater Imax Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sampai saat ini Battle of Surabaya masih sering mendapat undangan terutama di Luar Negeri sebagai apresiasi yang sangat tinggi terhadap pembuatnya. Sebuah apresiasi untuk film yang pada awal perjalanannya kurang dihargai di negeri sendiri karena tidak percaya bahwa fim ini akan meraih sukses. Tunggu karya anak bangsa selanjutnya karena saat ini MSV sedang produksi Ajisaka yang rencana tayang tahun 2020. <i><b>Keep the good work!</b></i></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/nGXX69nTc8o/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/nGXX69nTc8o?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
link Battle of Surabaya English ver.</div>
<br />
<a href="https://juaranews.com/berita/6487/29/08/2015/battle-of-surabaya-sukses-tembus-box-office">https://juaranews.com/berita/6487/29/08/2015/battle-of-surabaya-sukses-tembus-box-office</a><br />
<a href="https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150819135611-220-73124/formula-battle-of-surabaya-meraih-hati-penonton-dunia">https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150819135611-220-73124/formula-battle-of-surabaya-meraih-hati-penonton-dunia</a>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-73756911813912328862019-11-21T19:54:00.001+07:002019-11-23T15:24:28.531+07:00Bertemu Rizal RamliBekerja di sekolah paling tua salah satu keuntungannya adalah memiliki alumni yang banyak dan rata-rata sangat sukses di bidangnya masing-masing. Seperti hari ini kami kedatangan alumni yang merayakan 50 tahun kelulusannya atau lulus tahun 1969, saya belum lahir.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRxdnThctkp0W_5BeHEgOE-UtPxgbdTOVWlkw1XXoU5rCOjyKLCSEB6rN-zg7lEGExj8gi51MdDip_LN0y0famBeyKVNmiI_eKzWPHM0KrfXvZI1-znQ6rjKG1n4BCxh2qHKdP2jZ9wkI/s1600/IMG-20191121-WA0027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRxdnThctkp0W_5BeHEgOE-UtPxgbdTOVWlkw1XXoU5rCOjyKLCSEB6rN-zg7lEGExj8gi51MdDip_LN0y0famBeyKVNmiI_eKzWPHM0KrfXvZI1-znQ6rjKG1n4BCxh2qHKdP2jZ9wkI/s640/IMG-20191121-WA0027.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semesta'69, Alumni SMPN 1 Bogor tahun 1969, Golden Jubilee.</td></tr>
</tbody></table>
Ada sekitar 30 orang alumni yang berkesempatan hadir hari ini. Setelah disambut secara resmi oleh Kepala Sekolah lalu secara tidak resmi kami para guru dapat kesempatan juga untuk berinteraksi. Dari pembicaraan dengan orang-orang hebat yang rata-rata telah pensiun ini banyak ilmu yang bisa kami dapat. Tentang keuangan dan perbankan, beliau yang pernah bekerja di bank negara Indonesia cabang-cabang luar negeri, yang pernah bekerja di imigrasi (di luar negeri juga), bidang pariwisata (keliling dunia), yang hobi merajut seperti saya dan ada pula yang memiliki pesantren dan dipanggil ustadz oleh teman-temannya.<br />
<br />
Beliau-beliau yang hebat dan pernah bersekolah di SMP tempat saya bekerja. Didaulat untuk berbicara di hadapan murid kelas 9 ada Rizal Ramli, yang ternyata merupakan salah satu alumni yang berkunjung hari itu. Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A mengawali jabatannya di pemerintahan sebagai Kepala Badan Urusan Logistik, Menteri Koordinator bidang Perekonomian serta Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Gus Dur. Pada masa pemerintahan Jokowi sempat menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman. Banyak prestasi yang diukir pada tiap jabatan namun pada jabatan terakhir di era Jokowi, walaupun mendapat skor kinerja tertinggi dari setidaknya 6 lembaga survei, Rizal Ramli dianggap kontroversi karena sering melontarkan kritik terhadap hal yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara. Kritik yang belakangan mendapat apresiasi yang tinggi. Beliau pernah kuliah di ITB jurusan fisika dan memperoleh doktor bidang ekonomi di universitas Boston.<br />
<br />
Kecerdasan dan sikap kritis beliau sudah muncul sejak beliau masih muda. Di SMP beliau dikenal tidak pernah belajar tetapi selalu mendapat nilai bagus. Ini cerita yang saya dapat dari teman-teman seangkatannya. Bacaannya malah komik, katanya. Lalu pernah pula dipenjara karena kritikan beliau di era Soeharto saat beliau jadi mahasiswa. Sosok seperti beliau ini adalah murid idaman buat saya, konsisten dengan keyakinannya, cerdas, visioner tidak takut karena menyuarakan yang benar dan tidak pelit ilmu. <sup class="reference" id="cite_ref-suaramerdeka.com_4-0" style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 11.2px; line-height: 1; unicode-bidi: isolate; white-space: nowrap;"></sup><br />
<br />
Hal-hal yang beliau sampaikan untuk menghadapi era 4.0 diperlukan manusia-manusia 4G. Yang pertama<i> God Will</i>. Maksudnya dalam mengerjakan apapun harus dengan izinNya, mengandung keberkahan dan keikhlasan. G yang lain adalah Gesit-Gesit-Gesit. Dalam menangkap peluang kita harus GerCep atau gerak cepat. Jangan menunggu karena esok mungkin kesempatan itu akan hilang. Dalam berpikir kita harus gesit otak. Cari langkah penyelesaian masalah yang singkat dan tidak biasa. Bila bisa diselesasikan dalam 4 langkah, misalnya, tidak perlu menempuh 10 langkah yang biasa. Ini mungkin rahasia beliau kenapa tampak tidak pernah belajar tapi nilai selalu bagus. Tidak ada salahnya untuk berpikir out of the box, diluar yang biasa. Lalu gesit tangan yang artinya cekatan dalam mengerjakan setiap pekerjaan.<br />
<br />
Satu hal lagi yang beliau sampaikan dalam melakukan sesuatu sesuai passionnya atau sesuatu yang akan dilakukan dengan tanpa rasa bosan dan mengorbankan apapun untuk memperolehnya tanpa memikirkan untung atau rugi. Jika bekerja dalam passion nya dipastikan hasilnya pasti akan yang terbaik. Beliau mengakui bahwa di Indonesia tidak semua orang cerdas diapresiasi dengan baik. Hal ini bisa mematikan passion karena merasa tidak dihargai. Saran beliau adalah tetap kerjakan sesuai kemampuan dengan kesabaran dan <i>God Will </i>pada saatnya kerja keras kita akan mendapat apresiasi yang sepantasnya.<br />
<br />
Muncul pertanyaan murid kelas 9 tentang bagaimana menemukan passion dan bagaimana menghadapi saat diharuskan mencapai sesuatu yang bukan passionnya. Menemukan passion itu memang tidak mudah, perlu kesabaran dan upaya terbaik yang tidak kenal menyerah. Ketika muncul tuntutan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik di bidang yang tidak disukai perlu pertimbangan baik buruknya untuk diri sendiri dan lingkungan. Ternyata hal ini pernah terjadi pada anak perempuan beliau yang tidak ingin melanjutkan pendidikan di ITB jurusan mesin dan ingin memilih jurusan lain yaitu pendidikan. Dengan besar hati beliau menerima keputusan anaknya dan diberi dukungan penuh sehingga berhasil di jurusan matematika yang dia pilih dan menjadi dosen di fakultas pendidikan sebuah universitas di Jakarta.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeU530PWNroU0erW8a-EMcjYfOuHVI4pxDpkI6C1HpTnNIOldL4Wv6rUJZuDvnHb_DLMN8HKmA8V7UXSepQw7vPp6A4kWXYVEIeqzxrBRey45cJ6ez8gJaaLQqrgaym0msmYXmC8XwSI/s1600/Rizal+ramli.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="774" data-original-width="717" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIeU530PWNroU0erW8a-EMcjYfOuHVI4pxDpkI6C1HpTnNIOldL4Wv6rUJZuDvnHb_DLMN8HKmA8V7UXSepQw7vPp6A4kWXYVEIeqzxrBRey45cJ6ez8gJaaLQqrgaym0msmYXmC8XwSI/s400/Rizal+ramli.jpg" width="370" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Guru dan Murid vise versa :)</td></tr>
</tbody></table>
Yang paling menarik saat beliau menjawab pertanyaan saya menyikapi pernyataan-pernyataan di medsos tentang pembuktian bahwa ucapan seorang guru yang salah karena menganggap anak didiknya tidak akan pernah kuliah ternyata cum laude, yang disebut tidak akan lulus SMA ternyata menjadi TNI dan sebagainya. Bagaimana seharusnya menjadi seorang guru yang dapat memotivasi secara tidak langsung murid-muridnya untuk maju sesuai pengalaman beliau.<br />
<br />
Secara gamblang beliau menjelaskan bahwa menjadi guru galak, judes, bawel dan yang tidak disukai murid adalah sesuatu yang mungkin terbaik karena dunia yang akan dihadapi bukan dunia yang penuh kebaikan, dunia yang lembek atau dunia yang selalu memberikan apa yang kita inginkan. Perlu perjuangan keras yang dilatih dengan menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan di sekolah. Beliau pernah diberi kata-kata yang kurang enak dari guru matematika saat SMA dan dibuktikan dengan memperoleh nilai 100 sehingga gurunya tidak mengatakan beliau<strike> bodoh </strike>lagi. Guru baik juga perlu untuk memberikan keramahan dan kenyamanan sehingga murid menjadi tenang. Intinya semua karakter perlu dikenalkan untuk belajar bagaimana cara menghadapinya. Semakin banyak karakter guru, semakin baik untuk mendidik karakter murid. GREAT!<br />
<br />
Di akhir acara saya berkesempatan untuk memberikan buku yang pernah saya tulis sebagai apresiasi terhadap ilmu yang beliau berikan. Terimakasih Rizal Ramli dan angkatan 1969. semoga bapak/ibu selalu diberi kesehatan dan berkah dalam kegiatan sehari-hari, Aamiin.<br />
<br />
<br />
sumber:<br />
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rizal_Ramli">https://id.wikipedia.org/wiki/Rizal_Ramli</a><br />
<a href="https://www.finansialku.com/passion-adalah/">https://www.finansialku.com/passion-adalah/</a><br />
<a href="https://id.linkedin.com/in/dhitta-puti-sarasvati-26445527">https://id.linkedin.com/in/dhitta-puti-sarasvati-26445527</a><br />
Pic. By @fajar18assidiqi<br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-86233162214348464252019-11-18T15:21:00.001+07:002019-11-18T15:21:17.558+07:00Skytropolis, Waktunya Bermain.<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika disebut nama Genting Highland, Malaysia, terus terang dalam pikiran saya terbayang tempat yang ramai untuk berjudi seperti yang sering saya lihat di film-film tentang Las Vegas. Agak khawatir juga karena kesana membawa anak-anak serta. </span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sampai di First Hotel tempat kami menginap, keadaan cukup ramai, padahal bukan akhir pekan. Cuaca cukup dingin dengan 21<span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">°</span><span style="font-size: 12pt; text-align: justify;">C </span><span style="text-align: justify;">berkabut dan sesekali hujan. Seketika melihat keadaan di luar seolah berada di daerah Puncak-Bogor. Ada kabel besar terbentang sebagai sarana angkutan skyline atau kereta gantung atau disebut juga cable car yang terpanjang se Asia Tenggara dan Awana Skyline Resort World merupakan yang tercepat di seluruh dunia.</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJe9VQrfgpjSfw2JIIoJqAuAbbBPWuudex5MpSBG2Ed_PVO2fv7IpIcU-9EOamlA8fPklKaZZNJI2byoZ5t11YGnwpVYhHwLcP7DIbNeOqQUQUH5VHRGB8sYpvq9RtoUQcsSvb89huiHE/s1600/IMG_20191030_115812.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJe9VQrfgpjSfw2JIIoJqAuAbbBPWuudex5MpSBG2Ed_PVO2fv7IpIcU-9EOamlA8fPklKaZZNJI2byoZ5t11YGnwpVYhHwLcP7DIbNeOqQUQUH5VHRGB8sYpvq9RtoUQcsSvb89huiHE/s320/IMG_20191030_115812.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Awana Skyline</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Resort World Genting Highland adalah puncak tertinggi di pegunungan Titiwangsa yang terletak antara Negara bagian Pahang dan Selangor, Malaysia. Waktu tempuh dari Kuala Lumpur kurang lebih 1 jam dan untuk mencapai puncaknya kita dapat menggunakan skyway yang merupakan kereta gantung tercepat di dunia dan terpanjang se-Asia Tenggara. Kawasan Genting dikembangkan oleh Tan Sri Lim Goh Tong sekitar tahun 60an.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Resort World Genting Highland merupakan satu-satunya tempat berjudi yang legal di seluruh kawasan Malaysia. Namun kegiatan berjudi ini tidak tampak selama kunjungan kami ke sana karena tempatnya diperutukkan bagi kalangan terbatas dan menempati tempat yang terpisah. Selain itu, banyak wisata lain yang ditawarkan Resort World seperti arena permainan diluar dan di dalam gedung, lapangan golf, snow world, jungle tracking and bird watching. Yang disebut terakhir adalah kegiatan berjalan menembus hutan hujan yang berusia ratusan tahun dengan banyak jenis burung asli dataran tinggi genting atau yang sedang bermigrasi. Untuk arena permainan di luar Resort World Genting menggandeng 20th Century Fox yang direncanakan sudah akan beroperasi pertengahan tahun 2020.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara khusus kami berkunjung ke 2 lokasi permainan yang launching bersamaan di tanggal 30 Oktober 2019. Lokasi pertama adalah Horror House. Film Korea Train To Busan yang mendapat apreasi sangat besar di Malaysia menjadi pilihan tema selama 2 bulan. Di pintu masuk dengan harga tiket RM90 kita disambut dengan <i>Korean street food festival </i>lengkap dengan<i> </i>ramen dan kimchi serta minuman-minuman segar a la Korea. Masuk ke area Horror House keadaan menjadi gelap dengan reruntuhan gerbong kereta dan jalan yang terangkat membuat suasana mencekam. Masuk Stage 1 dengan keadaan stasiun Daejeon yang terinvasi zombie lalu keadaan dalam kereta di stage 2 masih bertema menghindar dan melarikan diri dari zombie. Di stage 3 terdapat permainan VR (<i>virtual reality</i>) yang memungkinkan kita untuk memusnahkan semua zombie. sebuah pengalaman yang menakutkan sekaligus menyenangkan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/vWow0-MY3XY/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/vWow0-MY3XY?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Launcing Train To Busan Horror House</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di sebelahnya terdapat The Void. Sebuah wahana permainan VR yang malam itu melaunching film terbarunya, The Avanger: Damage Control dengan harga tiket masuk RM130. Awalnya ragu akan menikmati wahana ini, namun saya dan keluarga sebagai penggemar Avanger sangat terkesan dan puas dengan keseruannya. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbK4EdGsMRJ3N9UsCixSwr2-wxL6B6PcBr4h4SYHjk2p0XMqWfsoYqObDcZEEn5juFMaHXCwvbxUdoOhVpoujl3wC5ksRcS42S8qkQuIedq9OK5FD0Xq0DZxWMC4n3RGd4ScGpxYdBdA/s1600/IMG-20191118-WA0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbK4EdGsMRJ3N9UsCixSwr2-wxL6B6PcBr4h4SYHjk2p0XMqWfsoYqObDcZEEn5juFMaHXCwvbxUdoOhVpoujl3wC5ksRcS42S8qkQuIedq9OK5FD0Xq0DZxWMC4n3RGd4ScGpxYdBdA/s640/IMG-20191118-WA0009.jpg" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">The Void</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keduanya berada dalam kompleks wahana Skytropolis indoor theme park. Selain kedua wahana tadi kami melihat SkySymphony berupa pertunjukkan interaktif lampu-lampu yang seakan berjatuhan dari atap gedung seirama dengan musik dan film yang ditanyangkan di layar super lebar dengan konsep time square-nya New York. Tantangan lain adalah mencoba ber-flying fox dengan pemandangan skytropolis di bawahnya. Sayangnya kondisi tulang belakang saya tidak memungkinkan untuk mencoba permainan ini walaupun berat badan saya kurang dari 75Kg sebagai batas yang masih bisa menaikinya.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvikoNWMfMpk4rbIikhjk6tLTDQK6X51XoVF4fsu4IgCQMafvYm34qeKorwa2ioDGzG9qh8xfmv0R_leJtDz_L-Gxafheh92MXSFjPshQD0KbOv_tRNPlQxgMhK416et0FzHSusiR5Lhk/s1600/Screenshot_2019-11-18-13-32-10-254_com.miui.videoplayer.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="1080" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvikoNWMfMpk4rbIikhjk6tLTDQK6X51XoVF4fsu4IgCQMafvYm34qeKorwa2ioDGzG9qh8xfmv0R_leJtDz_L-Gxafheh92MXSFjPshQD0KbOv_tRNPlQxgMhK416et0FzHSusiR5Lhk/s640/Screenshot_2019-11-18-13-32-10-254_com.miui.videoplayer.png" width="640" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Flying fox di atas Skytropolis</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Satu lagi tempat yang membuat saya terkesan adalah Museum <i>The Ripley's Believe it or Not</i>. Teringat</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">saat dulu pernah menonton acara ini di televisi tentang keajaiban-keajaiban yang ditemukan Ripley. Museum Ripley's memungkinkan kita melihat dan berinteraksi langsung dengan hal-hal yang menakjubkan. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/CGgVdnG4VjA/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/CGgVdnG4VjA?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah seharian melakukan eksplorasi di skytropolis, kami menaiki Awana Skyline menuju terminal pertama untuk mencapai Kuil Gua Chin Swee. Saat kami tiba disana hujan turun rintik-rintik lalu berhenti. Keadaannya menjadi sangat tenang dan damai ditambah kabut tipis yang turun, hawa yang dingin menambah suasana syahdu. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwtyWKeMHFYH73QG-vPOO968TXnrQDeQs9ba3iuUnxfqAIB61Q-rUDsS8X6fIfvpARGGMWS8jNL5GMUN4iS0GjbkcktghK5VhaCx6rK7LEO2e-yzxJqXvPmcRqgmbbXUNfs1oXLyUbq8/s1600/IMG_20191031_180209.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBwtyWKeMHFYH73QG-vPOO968TXnrQDeQs9ba3iuUnxfqAIB61Q-rUDsS8X6fIfvpARGGMWS8jNL5GMUN4iS0GjbkcktghK5VhaCx6rK7LEO2e-yzxJqXvPmcRqgmbbXUNfs1oXLyUbq8/s640/IMG_20191031_180209.jpg" width="480" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Chin Swee Caves Temple</span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Genting_Highlands">https://id.wikipedia.org/wiki/Genting_Highlands</a><br />
<a href="https://www.rwgenting.com/Theme_Parks/">https://www.rwgenting.com/Theme_Parks/</a><br />
<a href="https://www.rwgenting.com/leisure/chin-swee-caves-temple/">https://www.rwgenting.com/leisure/chin-swee-caves-temple/</a><br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-7253745252944040702019-11-06T18:28:00.000+07:002019-11-06T18:28:39.487+07:00Wisata BerseleraKami melakukan <i>check-in </i>di kamar nomor 13868, yang merupakan kamar mungil yang akan kami tempati selama 2 malam. Kami cukup kaget dengan keadaan kamar yang sangat kecil dengan ukuran tempat tidur 2 single bed. Tak kurang akal kami rapatkan 2 tempat tidur menjadi 1 tempat tidur ukuran besar. Cukuplah untuk kami istirahat dengan posisi jangan banyak bergerak. Lalu tidak ada pendingin udara (AC)! Hanya ada satu ceiling fan besar. Terbayang akan panas dan sumpek suasana kamarnya. Tapi kemudian ketika kami buka jendela, udara segar dari luar masuk dan seketika kamarpun menjadi dingin bagai diberi pendingin udara. Satu hal yang kami sukai dari tempat kami menginap ini adalah tersedianya tempat mengisi air (<i>water dispenser</i>) panas dan dingin yang tersedia tidak jauh dari kamar kami.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuemYWL7ZM6j-9VxlXBNRoUw9TKrMPoprhbDqp7QkswTbvWoKYWHABfBMihCzS3yGX42cD7aDMfj8ugveYnrniMS5M0w-Zj-5VtBIk2FOvoFD6hNXqkBAyfJu0Z6GJP66L5RZBKXPIlGY/s1600/IMG_20191101_090048.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuemYWL7ZM6j-9VxlXBNRoUw9TKrMPoprhbDqp7QkswTbvWoKYWHABfBMihCzS3yGX42cD7aDMfj8ugveYnrniMS5M0w-Zj-5VtBIk2FOvoFD6hNXqkBAyfJu0Z6GJP66L5RZBKXPIlGY/s400/IMG_20191101_090048.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Water dispenser.</td></tr>
</tbody></table>
Setelah menyusun barang bawaan, kemudian kami kembali menuju lobby hotel untuk makan siang.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidZfI38f3Invc6kBmk1NNBiKHL4ZF0DUqgwxFtZZvN80UHI9Drp5_dXA3J1hKtTVayjWwVEwJAnRBBmuZOM7rwE7IWr-MLBGR5P3DbSBaNes8w8nQhCwr9GTdRpWe9htU_SFK6AS6ZO3s/s1600/IMG-20191102-WA0035.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1152" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidZfI38f3Invc6kBmk1NNBiKHL4ZF0DUqgwxFtZZvN80UHI9Drp5_dXA3J1hKtTVayjWwVEwJAnRBBmuZOM7rwE7IWr-MLBGR5P3DbSBaNes8w8nQhCwr9GTdRpWe9htU_SFK6AS6ZO3s/s400/IMG-20191102-WA0035.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">salah satu seni mural di tower 3 first world hotel.</td></tr>
</tbody></table>
Yang kami tahu selama ini, jenis makanan di Malaysia hampir sama dengan di Indonesia atau masakan dari daerah Sumatera. Kali ini kami diajak makan siang di Medan Selera. Medan Selera menyediakan masakan dari nasi, mie dan kebab. Tak jauh dari perkiraan kami tentang rasa makanannya yang kental dengan rempah dan kari. Hanya saja lebih manis. Ulasan jenis masakannya ada <a href="https://www.submerryn.com/2018/03/medan-selera-skyavenue-resorts-world-genting.html">disini</a>.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-e4QyxBxuHzvehAyj0TpmsQl_jw3tMq5FhzU-ftE1pwhN1LKFoht6qi-Yuw9gBTk5ufVz8Q1GdHLcy9c9tPmIm8-5x1bTVf53A6e-jtKLDpbsxeoGFeNVcX4hlocoAkxeaGo_H2X4OoE/s1600/SAM_5254.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-e4QyxBxuHzvehAyj0TpmsQl_jw3tMq5FhzU-ftE1pwhN1LKFoht6qi-Yuw9gBTk5ufVz8Q1GdHLcy9c9tPmIm8-5x1bTVf53A6e-jtKLDpbsxeoGFeNVcX4hlocoAkxeaGo_H2X4OoE/s400/SAM_5254.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rumah makan Medan Selera</td></tr>
</tbody></table>
Pesanan kami adalah nasi ayam bakar, dan laksa untuk menu utama lalu puding, buah potong susu kedelai, juice dan air mineral. Jangan membayangkan laksa khas Bogor karena yang datang bentuknya lebih mirip mie dengan kuah kari. Mirip Mie Aceh yang diberi kuah. Kaget juga dengan ukuran mangkuknya yang seperti mangkuk sayur untuk sekeluarga yang terhidang di meja makan di rumah! Pun ukuran ayamnya dengan potongan paha atas dan bawahnya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgce4BbgGQF1KkHl7cbWBYY9C26dNGu0SnK5GwC0IseGPOlh9E9QukAGgQdoPc0g9FcZdgjEyd2q40Ej2nu4e-3DGnBMABatjPzlUAzW3wy0Oi5wO0xdj7wgr_mdhKTLUw0RsmGrDw75A/s1600/IMG_20191030_143940.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgce4BbgGQF1KkHl7cbWBYY9C26dNGu0SnK5GwC0IseGPOlh9E9QukAGgQdoPc0g9FcZdgjEyd2q40Ej2nu4e-3DGnBMABatjPzlUAzW3wy0Oi5wO0xdj7wgr_mdhKTLUw0RsmGrDw75A/s400/IMG_20191030_143940.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Roasted Chicken Leg alias paha ayam bakar.</td></tr>
</tbody></table>
Saat makan malam kami diajak ke Roof top. Nama tempat makannya <a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Laughing_Fish/">The Laughing Fish by Harry Ramsden</a>. Menu andalannya memang fish and chips namun tersedia juga menu lain seperti burger dan steak. Selama makan kami dihibur oleh seorang penyanyi asal Amerika yang bernyanyi sambil memainkan gitar akustik.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhndOE1RFz7rxYWfImnSQMiJJFCb2kCz3fC-hzm7u_mYPM9NcA2_t3bFYLCo4GBSsvS7aFk7PJSHJX5oJbhNCaY-TiRwj27czCdGwr_eVMlK4G2tLJ9nKGjTsfTHl8jnspiexAfKY4NLfY/s1600/IMG_20191030_191021.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhndOE1RFz7rxYWfImnSQMiJJFCb2kCz3fC-hzm7u_mYPM9NcA2_t3bFYLCo4GBSsvS7aFk7PJSHJX5oJbhNCaY-TiRwj27czCdGwr_eVMlK4G2tLJ9nKGjTsfTHl8jnspiexAfKY4NLfY/s400/IMG_20191030_191021.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Laughing Fish by Harry Ramsden</td></tr>
</tbody></table>
Minuman yang saya pilih karena udara malam yang dingin cocok rasanya memesan sepoci teh panas Earl Grey.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglAFG-lL3x5Uhyphenhyphen273t65UPGC5e9uOPEohOIGdv_NZGdpVdnwaoCGu3VPVEOy1N2KMUFQO8qa6cG-7SceZYvwW6leTYzh31UIR1Qj2duSFHdVtUmQyYfZX_UuGunGEUys_58r1dx6xPLWs/s1600/IMG_20191030_190511.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglAFG-lL3x5Uhyphenhyphen273t65UPGC5e9uOPEohOIGdv_NZGdpVdnwaoCGu3VPVEOy1N2KMUFQO8qa6cG-7SceZYvwW6leTYzh31UIR1Qj2duSFHdVtUmQyYfZX_UuGunGEUys_58r1dx6xPLWs/s400/IMG_20191030_190511.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Earl Grey Tea</td></tr>
</tbody></table>
Esoknya makan pagi seperti layaknya hotel yang menyediakan makan pagi, kami ke tempat sarapan The Food Factory Genting di tower 1 lt. 3. Teman blogger ada yang mengulas tentang Food Factory <a href="https://walterpinem.me/food-factory-genting-highlands/">disini</a>. Karena makan pagi hanya disediakan buat paksu, kami bertiga harus membeli tiket di beberapa mesin yang bentuknya seperti ATM yang tersedia di depan pintu masuk dengan beberapa tripod gate untuk taping kode QR yang dicetak mesin tiket tadi, atau menggesek kartu sarapan yang diberikan pada saat check in.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO_cCVGH6xAJfrvXojAZnvkoUea5ES2-4agplo0fMIpv7HWJcORNUIxamKuZ59V-EqpdpSfwcpeU1y9nDw871KrkEYb9AAmNI7AovADbeEznRtR9eSzUYB9THv5jLu7Cc697Ps0i7UWCs/s1600/IMG-20191106-WA0040.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1152" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO_cCVGH6xAJfrvXojAZnvkoUea5ES2-4agplo0fMIpv7HWJcORNUIxamKuZ59V-EqpdpSfwcpeU1y9nDw871KrkEYb9AAmNI7AovADbeEznRtR9eSzUYB9THv5jLu7Cc697Ps0i7UWCs/s400/IMG-20191106-WA0040.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berlatar belakang Malaysian Food Street yang non halal.</td></tr>
</tbody></table>
Makan siang hari kedua kami dibawa ke <a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Jom_Makan_Street_Food/">Jom Makan Street Food</a> yang menyediakan makanan halal bersebelahan dengan Malaysian Food Street (non halal). Makanan yang saya pesan kali ini adalah nasi ayam capot yang rasanya manis dengan aroma rempah yang kuat. Ayam ini disajikan dalam mangkuk tahan panas lengkap dengan nasi dengan taburan bawang daun diatasnya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO-I0CiDE8POzceyp5JnKwI5zDv5v3_LX9Bi7WhytcoKhPfeLtfvN2uWMImtYUkl3kJn6NNtY-tBLEwlTIcBqre5_r6yNyVI2kDGwEiVolxOV3-_Fy0sKUWKy0ENaYOxsZqMSuz5A9MNk/s1600/IMG_20191031_145034.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO-I0CiDE8POzceyp5JnKwI5zDv5v3_LX9Bi7WhytcoKhPfeLtfvN2uWMImtYUkl3kJn6NNtY-tBLEwlTIcBqre5_r6yNyVI2kDGwEiVolxOV3-_Fy0sKUWKy0ENaYOxsZqMSuz5A9MNk/s400/IMG_20191031_145034.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nasi ayam capot + Soya bean milk (susu kedelai)</td></tr>
</tbody></table>
Lanjut makan malam kami diajak ke High Line Roof Top Market. Makanan andalannya adalah menu sea food. Letaknya yang di roof top dengan udara terbuka membuat suasana di tempat ini menjadi sangat sejuk. Seperti di Laughing Fish, disini kami juga dihibur dengan live music yang bisa ditonton oleh orang-orang yang lewat di depan resto. Yang niat mendengarkan bisa saja berhenti beberapa saat disini. Kami dipesankan nasi goreng yang rasanya seperti nasi goreng kampung, tumis kailan yang kuat rasa bawang putihnya, tumis terong bumbu balado dan campuran sea food berupa kerang, cumi-cumi, udang ditambah dengan jagung rebus manis dalam bumbu asam manis yang pekat ditambah kecap dengan rasa yang sedikit pedas. Ulasan tentang High Line bisa dilihat <a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/High_Line_Roof_Top_Market/">disini</a>.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj43XGOsWw5lsCSCZAZt-ixEw9GX9iY3-lD4NSrwCjxmhe3bz5fkXsAxxWssiApMFsYDFUH7hgX6v-xynuHjbthiQrSIEhsp5x6pnK-y2Q1pOmuZVA3LVphSg-SD5ltnOZKfWawNR1InBY/s1600/IMG_20191031_201820+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj43XGOsWw5lsCSCZAZt-ixEw9GX9iY3-lD4NSrwCjxmhe3bz5fkXsAxxWssiApMFsYDFUH7hgX6v-xynuHjbthiQrSIEhsp5x6pnK-y2Q1pOmuZVA3LVphSg-SD5ltnOZKfWawNR1InBY/s400/IMG_20191031_201820+%25281%2529.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makan malam di High Line Roof Top Market</td></tr>
</tbody></table>
Itu pengalaman kami makan di Resort World Genting. Siapkan perut untuk porsi yang besar-besar disini dan pastikan kita menghabiskan makanannya karena tidak bisa dibungkus dan dibawa pulang. Rasanya lebih ke arah manis agak sulit untuk kita yang terbiasa masakan asin. Untuk jajanan kami cukup puas dengan membeli eskrim serta vending machines berisi minuman dan snack dengan harga 5 RM.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
Links:<br />
<a href="https://www.submerryn.com/2018/03/medan-selera-skyavenue-resorts-world-genting.html">https://www.submerryn.com/2018/03/medan-selera-skyavenue-resorts-world-genting.html</a><br />
<a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Laughing_Fish/">https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Laughing_Fish/</a><br />
<a href="https://walterpinem.me/food-factory-genting-highlands/">https://walterpinem.me/food-factory-genting-highlands/</a><br />
<a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Jom_Makan_Street_Food/">https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/Jom_Makan_Street_Food/</a><br />
<a href="https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/High_Line_Roof_Top_Market/">https://www.rwgenting.com/Dining/Restaurants/All_Restaurants/High_Line_Roof_Top_Market/</a>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-62128848925804272142019-11-06T11:12:00.000+07:002019-11-06T11:12:26.713+07:00Kabut Genting "Ke Genting? Mau judi lo?"<br />
<br />
Begitu komentar seorang teman ketika saya sampaikan tentang rencana keberangkatan saya sekeluarga ke tempat ini. Genting Highland di Malaysia memang terkenal dengan sarana judinya. Namun ternyata apa yang saya temui disana lebih dari sekedar tempat beradu untung.<br />
<br />
Awalnya mantan pacar mendapat undangan sebagai international influencer dari Indonesia yang tergabung dalam satu grup sebanyak 20 orang, berasal dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Semarang. Kami berkesempatan untuk hadir sebagai keluarga. Bagai gayung bersambut ingin menyenangkan anak lalu diundang ke acara ini, karena ternyata banyak permainan yang pasti disukai anak-anak dan remaja. Buat saya sendiri tempatnya di dataran tinggi dengan suhu tak lebih dari 20°C cukup menjadi pelarian sementara ketika di kota Bogor, tempat asal saya sedang dilanda hawa panas.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQhqWpXo8sEJKWFl0E1N_XSlOIMveWCwBfvduYj9f6bEdQXzIXO7ouXSX-JvUAxFpbQhL3BLb00Myi8895qBXcgnpZNGefc3vAotORtFirQh81vFtX0RHTKUOSeeL-UxAho3XBnD3Lsk/s1600/IMG_20191030_045713.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitQhqWpXo8sEJKWFl0E1N_XSlOIMveWCwBfvduYj9f6bEdQXzIXO7ouXSX-JvUAxFpbQhL3BLb00Myi8895qBXcgnpZNGefc3vAotORtFirQh81vFtX0RHTKUOSeeL-UxAho3XBnD3Lsk/s320/IMG_20191030_045713.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penerbangan pagi By @airasia</td></tr>
</tbody></table>
Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menggunakan Air Asia QZ 203 penerbangan pukul 04.45 AM langsung ke KLIA2. Dalam mempersiapkan perjalanan ini kami kurang memperhitungkan bagasi yang hanya 20Kg. Kelebihan beban 1Kg akhirnya kami bayar sebesar 150K. Untuk kesempatan yang akan datang untuk bepergian selama 4 hari 3 malam sebaiknya bawa pakaian seperlunya dan seringan mungkin, kenakan pakaian yang paling berat dan makan tempat (seperti celana jeans, jaket), sepatu bawa yang paling nyaman cukup satu pasang dan pakaian tidur buat saya cukup 1 potong daster saja.<br />
<br />
Tiba di <b><i>KLIA2 (Kuala Lumpur International Airport)</i></b> hampir pukul 08.00 AM waktu Malaysia yang satu jam lebih awal dari WIB. Kami menunggu anggota grup lain yang datang dari Surabaya dan Medan dan langsung menuju Genting menggunakan bis pariwisata. Menurut penjelasan pihak penyelenggara, tersedia shuttle bus dari KLIA2 yang langsung menuju Genting apabila lain kali ingin berkujung lagi kesana. Biayanya sekitar RM 35.00 dengan jadwal yang bisa dilihat <a href="https://www.klia2.info/buses/bus-stop/genting-highlands/#aerobus">disini</a>. Menyenangkan karena ternyata dalam rombongan para influencer dan awak media terdapat pula public figur yaitu Regina dan Nowela dari Indonesian Idol 2012 dan 2014. Perjalanan berlangsung selama 2 jam. Kami melewati Kuala Lumpur dengan pemandangan Twin Tower dan KL Tower sebelum akhirnya jalan mulai menanjak dan berkelok menuju Genting yang membuat saya tertidur.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKZcUPCoxxu7TClfIBBG2QPVYKDsNP_2gRm6TFwwzuCvuGHL4dZE_CV1qX0tgU-OdaOCL5pIbBcagqz4Y3IeKfWPt8-ea9eRiLtVOSqu0L1BICEZM1uBa4Rumts6NuZAGpyudJnO6YoDY/s1600/IMG-20191104-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="576" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKZcUPCoxxu7TClfIBBG2QPVYKDsNP_2gRm6TFwwzuCvuGHL4dZE_CV1qX0tgU-OdaOCL5pIbBcagqz4Y3IeKfWPt8-ea9eRiLtVOSqu0L1BICEZM1uBa4Rumts6NuZAGpyudJnO6YoDY/s320/IMG-20191104-WA0010.jpg" width="160" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Regina Idol 2012</td></tr>
</tbody></table>
Terbangun disuguhi pemandangan bukit dengan gondola yang berseliweran di atas kepala. Abadikan sejenak lalu menikmati pemandangan dengan pepohonan di kiri kanan jalan. Jalan menanjak dan berkelok mengingatkan saya akan jalan menuju cisarua, puncak. Yang berbeda adalah jalan yang super lebar tanpa ada bangunan di kiri kanan jalan dan bebas macet! Lalu saya tertidur lagi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZQgZbeMKEll9lMMyPvjQW-cZPTTjW8UbtPqAufqbf9m_rufU0xRAg7QSwnJFcuMGwSXRs0pm0vSrq_YhofrwnbuO-k6ITbijM9-4GWnmdCpo4Am_6ng1E8NJMPfCpTDJOZSCbW26A10/s1600/IMG_20191030_115812.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ZQgZbeMKEll9lMMyPvjQW-cZPTTjW8UbtPqAufqbf9m_rufU0xRAg7QSwnJFcuMGwSXRs0pm0vSrq_YhofrwnbuO-k6ITbijM9-4GWnmdCpo4Am_6ng1E8NJMPfCpTDJOZSCbW26A10/s320/IMG_20191030_115812.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Skyway Gondola captured from the bus.</td></tr>
</tbody></table>
Akhirnya saya membuka mata ketika bus memasuki wilayah <b><i>Resort World Genting</i></b> sekitar pukul 13.00. Sebuah wilayah dengan kompleks hotel dan wahana permainan diluar maupun di dalam gedung. Gerimis menambah cuaca menjadi tambah dingin, lalu turun kabut dan hujan lebat! Cuaca memang mudah berubah di tempat ini dan biasanya berkabut disertai hujan karena Resort World berada di ketinggian sekitar 2000 mdpl, di tengah hutan hujan tropis. Bila dilihat menggunakan gadget suhu siang itu mencapai 19°C.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMazD-pKjLE-2Tg294h-uWKyrGhjIhbXdWJdGDEr0Erxe1cm0ykiF5gWHM5YPFf2-yhMURt2wUoY9gDgH6uaG0l1jKJEPk2I132_2t7SjxHRWEJFqRzkLBx4I0X2wmOGSjR99kCSILDc/s1600/SAM_5284.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyMazD-pKjLE-2Tg294h-uWKyrGhjIhbXdWJdGDEr0Erxe1cm0ykiF5gWHM5YPFf2-yhMURt2wUoY9gDgH6uaG0l1jKJEPk2I132_2t7SjxHRWEJFqRzkLBx4I0X2wmOGSjR99kCSILDc/s320/SAM_5284.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan dalam perjalanan menuju kamar tempat menginap.</td></tr>
</tbody></table>
Rombongan kami diterima pihak Resort World dan diberi fasilitas kamar di <b><i>First World Hotel</i></b>, Hotel dengan jumlah kamar terbanyak seluruh dunia dengan 7351 kamar! Kami mendapat kamar di tower 3 lantai 13 dengan angka kamar 13868.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCbg3LMNv5Zn7vbJntXVTUeZgzJUg-cjCwj54ZPUpGskiLOw7AmUPeWFh0nlj4p5uhaya443QwXBZQ1uDVugNsiOFresZYbtI2VRZAROtVxkn0Po-ufEiPdGiwi5AEXlnqEt5ceyGJ8zI/s1600/0_IMG_20191106_075623.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1069" height="172" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCbg3LMNv5Zn7vbJntXVTUeZgzJUg-cjCwj54ZPUpGskiLOw7AmUPeWFh0nlj4p5uhaya443QwXBZQ1uDVugNsiOFresZYbtI2VRZAROtVxkn0Po-ufEiPdGiwi5AEXlnqEt5ceyGJ8zI/s320/0_IMG_20191106_075623.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">World's largest hotel</td></tr>
</tbody></table>
Kemudahan di hotel yang terdiri dari beberapa tower ini adalah terkoneksi dengan skytropolis yang merupakan wahana permainan dalam gedung diantara toko-toko layaknya mall, tempat kuliner di lantai tertinggi (outdoor) selantai dengan <i><b>Awana Sky Central Transportation</b></i> yang merupakan terminal akhir (paling atas) dari gondola atau yang lebih dikenal dengan <i><b>Awana Skyway Gondola Cable Car</b></i>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHVjcrE1wqgpKbHMqvBPn5cj0gk77FetEniEPiEt0ZiwpiervQ1KRA4wuIR_1-i5J29FeFLWgrNHZmN_gqxXUS8imxrzURyCj_9HISH0lKUG1eB9XvV3gG0Ac3bGl7tAbNnhYv9omJ7I/s1600/SAM_5260.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtHVjcrE1wqgpKbHMqvBPn5cj0gk77FetEniEPiEt0ZiwpiervQ1KRA4wuIR_1-i5J29FeFLWgrNHZmN_gqxXUS8imxrzURyCj_9HISH0lKUG1eB9XvV3gG0Ac3bGl7tAbNnhYv9omJ7I/s320/SAM_5260.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Berlatar belakang Skytropolis, arena permainan dalam gedung.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Selain <b>First World Hotel</b> terdapat beberapa hotel lain seperti <b>Theme Park Hotel</b> yang cocok bila berkunjung dengan keluarga dan kelompok karena desain nya yang futuristik dan ada kamar yang dapat ditinggali sampai 6 orang dengan harga terjangkau, atau <b>Crockford</b>, <b>Genting</b> <b>Grand</b> dan <b>Maxims</b> yang eksklusif, <b>Resort World Hotel </b>yang memiliki sarana olahraga berupa lapangan golf selain kolam renang, dan <b>Resort Hotel</b> yang family friendly.<br />
Kami lalu check in dan ditunggu untuk makan siang pada pukul 14.00.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAZjGou9MvTt5_GDUxKmFj3mc6_gQ38g-VRZmBEQTb5HEv-whL4F_QmXMqUzM3kEo1Nq1x-bDrciOapTIjxsWngUaCtQIMSrJalMVWxeHsjJhVl8fGlIpRiHybY35Zh4_KmseiqmCiBk/s1600/SAM_5265.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAZjGou9MvTt5_GDUxKmFj3mc6_gQ38g-VRZmBEQTb5HEv-whL4F_QmXMqUzM3kEo1Nq1x-bDrciOapTIjxsWngUaCtQIMSrJalMVWxeHsjJhVl8fGlIpRiHybY35Zh4_KmseiqmCiBk/s320/SAM_5265.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Area tempat makan di rooftop.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<a href="https://www.rwgenting.com/">https://www.rwgenting.com/</a>Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-31639444767991344082019-10-23T00:44:00.001+07:002019-10-23T00:44:10.408+07:00Jimbot<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Badan yang tiga hari ini tumbang gara-gara flu tiba-tiba diajak beranjak setelah meminum obat flu yang tadi diberikan anak saya yang baru pulang kuliah. Entah karena efek obat yang seperti dopping atau karena tiga hari ini kegiatan hanya berlangsung di situ-situ saja, buka laptop, tuangkan! Lucunya yang tiba-tiba muncul di pikiran saya adalah sebuah mainan tahun 80an yang dulu pernah saya dapat dari ayah sebagai oleh-oleh waktu tugas ke Jepang. Permainan nintendo <em>game watch lion</em> yang setelah saya browsing ternyata ada yang menyimpannya di you tube channel!</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Link :<a data-mce-href="https://www.youtube.com/watch?v=JB9wpg2iAuI" href="https://www.youtube.com/watch?v=JB9wpg2iAuI">https://www.youtube.com/watch?v=JB9wpg2iAuI</a></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNsGPw0CAbiZNkVdgIp_OeumIki6V40UJ_aLDZVOCMC3x2OZL-mQxKVzj_b31aW4eGjg3yyjf603gAXPtJUapPr26Zv7w5Ajhzoi-kIiIN4HwiQ6p2M4DAa1lFi0O9_AvdGWFyOl7LZM8/s1600/maxresdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNsGPw0CAbiZNkVdgIp_OeumIki6V40UJ_aLDZVOCMC3x2OZL-mQxKVzj_b31aW4eGjg3yyjf603gAXPtJUapPr26Zv7w5Ajhzoi-kIiIN4HwiQ6p2M4DAa1lFi0O9_AvdGWFyOl7LZM8/s320/maxresdefault.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nintendo game watch lion</td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Pada saat itu saya yang masih SD sudah merasa sangat keren dengan memiliki game yang dikenal dengan nama <em>jimbot</em> tersebut karena harganya yang cukup mahal dan tidak semua anak memilikinya. Pada masa itu terjadi juga mabar alias main bareng di teras rumah tetangga dengan bertukar alat permainan. Game watch lion saya lalu ditukar dengan mickey mouse yang menangkap telur atau jenis yang lebih keren dilengkapi dengan penutup layarnya jenis western yaitu seorang koboi yang sibuk menembak sasaran di sebuah bar.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/39/Tetrominoes_IJLO_STZ_Worlds.svg/360px-Tetrominoes_IJLO_STZ_Worlds.svg.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="120" data-original-width="360" height="106" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/39/Tetrominoes_IJLO_STZ_Worlds.svg/360px-Tetrominoes_IJLO_STZ_Worlds.svg.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">Tujuh macam bentuk pada </span><i style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">Tetris Worlds</i><span style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">. Atas, kiri ke kanan: </span><i style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">I, J, L, O</i><span style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">. Bawah: </span><i style="background-color: #f8f9fa; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 12.3704px; text-align: left;">S, T, Z</i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Tahun 90an nintendo memunculkan permainan tetris yang melegenda jenis <em>gameboy</em>. Permainan tetris ditemukan<strong> Alexei Pajitnov yang berkebangsaan Rusia pada tahun 1985</strong> (<a data-mce-href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tetris" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Tetris">https://id.wikipedia.org/wiki/Tetris</a>). Permainan ini menjadi legenda karena diproduksi secara besar-besaran bukan hanya oleh nintendo menjadikan harganya sangat terjangkau sehingga dapat dimiliki semua orang segala usia. Masih terekam dalam ingatan saya pada masa itu kegiatan ngabuburit pada bulan ramadhan ramai diisi dengan main tetris, bahkan saat belanja ke pasar, mainan ini dimainkan oleh para pedagang sayur sambil menunggu pembeli. Saking seringnya bermain tetris saya sempat mengalami setiap benda selalu saya hubungkan dengan bentuk tetris yang terdiri dari bentuk huruf I,J,L,O,S,T,Z. Selalu terbayang bahkan saat mulai memejamkan mata ketika mau tidur, layar tetris.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Maka muncul ketakutan saya akan permainan zaman now yang secara gambar baik warna, bentuk, ketajaman dan gerakan yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya bahkan bisa berputar 360 derajat, bagaimana akan mempengaruhi otak para pemainnya. Mulai dari sakit punggung karena posisi duduk yang terlalu lama, migrain sampai kerusakan syaraf. Pernah juga saya melihat video yang tersebar di grup WA seseorang yang jari-jarinya tak berhenti seolah mengusap layar dan matanya selalu tertuju pada jari-jarinya yang sedang bergerak seolah sedang mengetuk-ngetuk layar bermain game.</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Oleh karena itu saya sangat setuju ketika pemerintah melaui kementrian pendidikan kemudian menggalakan permainan tradisional yang diupayakan masuk ke dalam kurikulum mulok, menyelenggarakan kompetisi yang melibatkan fisik dan seni bidaya melalui OSN dan O2SN, GSI untuk sepakbola dan sebagainya. Namun seiring dengan kesetujuan ini muncul rasa miris dan kecewa ketika beberapa waktu lalu Kemendikbud mensponsori kegiatan turnamen Game Online antar pelajar apalagi yang diperebutkan ternyata piala Menpora! Untuk kelas umum bahkan memperebutkan piala presiden! eSport? sepertinya kita harus memindai kembali permainan yang cocok untuk dikatakan eSport di kalangan pelajar khususnya. (<a data-mce-href="https://www.kincir.com/game/mobile-game/kemenpora-esports-garena" href="https://www.kincir.com/game/mobile-game/kemenpora-esports-garena">https://www.kincir.com/game/mobile-game/kemenpora-esports-garena</a>)</div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px;">
Lebih setuju apabila kegiatan eSport yang melibatkan gadget ini diisi dengan lomba membuat program misalnya, atau membuat aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Atau kegiatan robotik yang juga sarat dengan pemrograman di komputer atau lomba desain grafis atau apapun yang melibatkan kreativitas dan cara berpikir ilmiah yang akan meningkatkan kualitas pelajar Indonesia.</div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-17047092331353572712019-10-14T11:30:00.001+07:002019-10-14T11:30:49.545+07:00Sebuah PencarianSebagai seorang yang berkecimpung di dunia pendidikan miris rasanya melihat situasi yang terjadi belakangan ini begitu banyak bencana yang bukan hanya disebabkan oleh keadaan alam semata, melainkan dibuat oleh mereka yang seharusnya bersinergi dengan alam.<br />
<br />
Tinggalkan yang disebabkan alam karena diluar kuasa kita untuk mencegah, tulis beberapa kasus yang disebabkan oleh faktor manusia yang kurang bertanggungjawab: pembakaran hutan, aksi demo yang menjurus ke anarkis, penanganan aparat yang dianggap kurang manusiawi, atau seorang wakil rakyat yang bicara tanpa etika di depan publik yang tersebar melalui media. Semuanya beramuara kepada satu masalah: KARAKTER.<br />
<br />
Penanaman karakter yang baik berawal dari rumah lalu dilanjutkan dan dikuatkan di lembaga-lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah. Seseorang yang berperilaku kurang baik akan ditelusuri siapa orangtuanya, ayahnya, ibunya, lalu dia pernah sekolah dimana, siapa guru-gurunya. Disini sebagai seorang guru merasa upaya penanaman karakter di sekolah telah gagal.<br />
<br />
Jadi ingat ketika di Sekolah Dasar dulu. Ibu Kepala Sekolah yang mencintai dan dicintai semua muridnya tidak pernah lupa mengucapkan kata : "Buanglah sampah pada tempatnya!" di setiap kesempatan. Pada upacara hari Senin saat beliau menjadi pembina upacara, pada saat bertegur sapa ketika waktu istirahat dan ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Buah dari 'kecerewetannya' itu hampir semua anak didiknya selalu ingat untuk membuang sampah pada tempatnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifTRwy1o-XWxcCQUGhStfnoAlK1m8oMQt7pOfGeoaRQt2epDs3IFN1ZucA8LrCrPMuExL8AbRl2K4mfWj9Tt3vW2FqjDLcG_3PRQUqlyXpbWKDt0Psm2p-XBpzEm32IKHzqnJ0WwydmoM/s1600/IMG_20191014_094007.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifTRwy1o-XWxcCQUGhStfnoAlK1m8oMQt7pOfGeoaRQt2epDs3IFN1ZucA8LrCrPMuExL8AbRl2K4mfWj9Tt3vW2FqjDLcG_3PRQUqlyXpbWKDt0Psm2p-XBpzEm32IKHzqnJ0WwydmoM/s320/IMG_20191014_094007.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Jadi ingin tahu karakter di dunia pendidikan yang sekarang sudah berpayung hukum dan tertuang dalam Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 yang dikenal dengan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). PPK dilakukan melalui olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga yang harmonis. 5 Nilai utama karakter yang saling berkaitan meliputi religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum. Lalu dilanjutkan dengan pasal-pasal berikutnya yang menegaskan bahwa pendidikan karakter dalam pelaksanaannya terkoordinasi dan terimplementasi melalui hubungan yang baik antara pihak sekolah, orangtua dan masyarakat yang tercipta dalam budaya sekolah.<br />
<br />
<h3 style="text-align: center;">
<i><br /></i></h3>
<h3 style="text-align: center;">
<i>"ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso,</i><i>tut wuri handayani"</i></h3>
<div style="text-align: center;">
<i>(di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi kekuatan)</i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Namun saya ingin menelisik lebih jauh ke belakang tentang karakter yang bisa ditanamkan melalui dunia pendidikan (sekolah). Paling tepat rasanya apabila kita membongkar pemikiran RM. Soewardi Soerjaningrat atau yang lebih kita kenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara. Bagaimana gagasannya dalam Taman Siswa yang beliau dirikan, apa buah pikirannya dalam dunia pendidikan hingga beliau diangkat menjadi menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di kabinet pertama? Paling tepat rasanya untuk berburu salah satu buku yang pernah ditulis beliau dengan judul <b>Menuju Manusia Merdeka</b>.<br />
<br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-15853493156005310302019-09-22T00:25:00.002+07:002019-09-22T01:26:14.461+07:00Punto.Setiap pagi saya memilih moda transportasi ojek online karena alasan waktu tempuh yang singkat dari rumah ke tempat kerja yg berjarak sekitar 7 km. Jika dibandingkan dengan naik angkot (angkutan kota) ongkos yang harus saya keluarkan sekitar 2 kali lipat sekali jalan.<br />
<br />
Sebetulnya saya setia dengan angkot yang banyak berseliweran di kota Bogor. Naik ojol baru setahun terakhir karena fisik yang mulai bergerak pelan saat pagi harus memasak dulu untuk bekal anak sekolah. Walaupun tetap bangun jam 4 tiap pagi, tapi saya membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar bangun dan akhirnya sangat 'terpaksa' naik ojol demi cepat sampai.<br />
<br />
Angkot Kota Bogor warnanya hijau bergaris warna lain di bagian bawahnya dengan berbagai nomor tujuan. Dengan naik angkot perasaan diakui sebagai warga kota sangat saya rasakan karena senyatanya angkot adalah sarana untuk melayani masyarakat dalam hal transportasi.<br />
<br />
Saking banyaknya angkot di Kota Bogor, akhirnya kota kami dikenal dengan 'kota sejuta angkot'. Hampir seluruh wilayah di Kota Bogor dilalui angkot. Asal kita ingat nomor kendaraan ke tempat tujuan, naik angkot bisa sangat ekonomis. Kemeriahan angkot dalam kota yang berwarna hijau ditambah dengan angkutan berwarna biru dari kabupaten yang masuk hingga ke dalam kota. Keadaan ini menyebabkan banyak rute double yang dilalui baik oleh angkot hijau maupun biru. Di titik Barat sampai Jl. Merdeka (01 Cipaku-Merdeka; 06 Jurusan Parung-Merdeka) lalu di seputar Laladon (05 Ciampea-Laladon; 32 Cibonong-Laladon). Dari Utara/Tanah Sareal sampai ke Pasar Anyar di Bogor Tengah (07 Salabenda-Ps. Anyar; 08 Citeureup-Ps. Anyar). Dari titik Timur hingga ke Jl. Pajajaran dan Sukasari (02 Cisarua-Sukasari; 02A Cicurug-Sukasari). Dan yang bermuara hingga ke Pasar Bogor (03 Ciapus-Ramayana; 04 Rancamaya-Ramayana; 04a Cihideung-Ramayana). Seandainya saja dibuatkan titik diluar kota sebagai perhentian angkutan Kabupaten, niscaya kepadatan kendaraan umum dalam kota akan jauh berkurang.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7Z8VKLKXK5Y9PV9d_xaIZygmNRbse-9LfiIuX5SogmlU21qFwRMb9lOI4j4a1TKwcKYSpyDzlhKVg336qNitrdvSAGGStLiHQ2HAbxuVMy3YjRYx8uu_TZArAWC_LyU-Y3QNN3EJkF0/s1600/IMG_20190920_081320.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ7Z8VKLKXK5Y9PV9d_xaIZygmNRbse-9LfiIuX5SogmlU21qFwRMb9lOI4j4a1TKwcKYSpyDzlhKVg336qNitrdvSAGGStLiHQ2HAbxuVMy3YjRYx8uu_TZArAWC_LyU-Y3QNN3EJkF0/s320/IMG_20190920_081320.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mari naik angkot!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pengendara lain sering merasa kesal dengan ulah sopir angkot yang berhenti di sembarang tempat atau berkendara tidak sesuai aturan seperti berhenti dan pindah jalur secara mendadak serta kecepatan yang tinggi untuk berkendara dalam kota. Dan yang paling merasa kesal sudah pasti adalah para penumpangnya! Saat ngebut lalu tiba-tiba berhenti karena ada penumpang naik atau turun, sampai bergeser dari satu pojok dekat jendela ke pojok di belakang bangku sopir saat angkot kosong atau saling berhimpitan bahu dengan penumpang lain. Atau saat kaki sopir yang terlalu lincah saat pindah gigi, injak gas dan rem, membuat mual kami yang menjadi penumpangnya.<br />
<br />
Tapi angkot tak pernah bikin kapok. Saat naik angkot, banyak yang bisa dilihat dan didengar. Saya pernah naik angkot selepas sholat subuh karena mengejar jadwal kereta. Sering satu angkot dengan orang yang akan pergi ke pasar atau pulang berbelanja. Sambil terkantuk-kantuk mereka membawa belanjaan yang memenuhi hampir sepertiga angkot. Atau mendengar percakapan tentang hal-hal yang paling trend saat itu. Misalnya saat kenaikan BBM, pasti berlanjut ke hal-hal lain yang berbau politik. Jangan tanya saat Pilkot, Pilgub dan Pilpres. Bahkan sampai saat ini, obrolan dalam angkot selalu <i>hot</i>. Saya kagum benar atas kemampuan analisa para pengguna angkot tentang hal-hal yang terjadi. Para pemimpin seharusnya sering-sering naik angkot jika ingin mendengar pendapat rakyatnya.<br />
<br />
Yang paling saya suka apabila naik angkot yang kebetulan disopiri oleh teman SMP. Selain tidak usah membayar, ceritanya membuat perjalanan jadi tidak membosankan. Dia membawa angkot miliknya sendiri. Menjadi sopir angkot juga karena dia menyukai pekerjaan yang tidak terikat waktu dan bisa dekat dengan anak, katanya. Pekerjaan yang sebelumnya walaupun bergaji besar tapi membuatnya jarang bertemu keluarga. Jadi begitulah, istrinya tetap bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta, sementara dia menyupiri angkot dengan jam kerja yang disesuaikan<br />
.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rls2KpN03YMx-gW2OvscLdA4fm02WQ_4zmjWtxI7d4D3TNVqmj8_ubSU7Tr6rw1hRvT5BpnBfrp8n_EJtUrhbSiDHcOx1r_3oXCJuD5Xkoth_z-tOg59KZB3DrmJa95Z8WfIu07ei6I/s1600/IMG_20190716_125246.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1198" data-original-width="1600" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rls2KpN03YMx-gW2OvscLdA4fm02WQ_4zmjWtxI7d4D3TNVqmj8_ubSU7Tr6rw1hRvT5BpnBfrp8n_EJtUrhbSiDHcOx1r_3oXCJuD5Xkoth_z-tOg59KZB3DrmJa95Z8WfIu07ei6I/s200/IMG_20190716_125246.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>story telling </i></td></tr>
</tbody></table>
Rejekinya memang seperti sudah ditulis di jalanan kota. Setiap kali saya menumpang di angkotnya, tidak pernah kekurangan penumpang. Selalu ada yang naik. Tapi sepertinya dia tidak begitu perduli walaupun angkotnya kosong. Tidak pernah ketakutan tidak dapat penumpang karena percaya benar bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Mengendarai angkotnya juga sangat halus dan membuat nyaman penumpang, tidak ngebut tapi juga tidak lambat sehingga menghalangi pengendara lain.<br />
<br />
Ceritanya lalu berlanjut tentang pekerjaannya di kapal, pengalamannya naik haji, cerita tentang anak-anaknya dan tentang HP-nya yang masih polyphonic. Dia tidak mahir dengan HP zaman<i> now</i>, katanya, tidak terdaftar di medsos apapun dan tidak berminat. Yang terakhir ini membuat sulit menghubunginya saat akan reuni. Dibalik penampilannya yang sederhana, kagum juga saya dengan pengalaman hidupnya yang luar biasa dan dedikasinya buat keluarga. Saya jadi banyak belajar tentang sabar, keyakinan setiap usaha pasti menghasilkan rezeki, serta ikhlas. Bila nanti ada yang naik angkot 08 warna hijau dengan garis merah hati dibawahnya, jurusan Ps. Bogor - Bantarjati - Wr. Jambu, ada kemungkinan disopiri teman saya. Namanya Punto.<br />
<br />
<br />
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-60037424253605844172019-09-19T15:09:00.002+07:002019-09-19T15:09:47.677+07:00Jl. Arsitek F. Silaban<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT9HbFuSbHKdmRSfVRjEWJXjgduc_zTs6ES30JxGhKwmSSwtijzRIi9OQgdlgD8V95ZoBq2lV7n0YHNOti5b3LBEDioPXXI_R-tzaWCnBQs8HhAlXgxKibT5hVSc6JaATnHooFQefRbHs/s1600/IMG_20190917_114938.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="465" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT9HbFuSbHKdmRSfVRjEWJXjgduc_zTs6ES30JxGhKwmSSwtijzRIi9OQgdlgD8V95ZoBq2lV7n0YHNOti5b3LBEDioPXXI_R-tzaWCnBQs8HhAlXgxKibT5hVSc6JaATnHooFQefRbHs/s320/IMG_20190917_114938.jpg" width="93" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Hari masih pagi, baru sekitar jam 9. Setelah mengajar 2 jam pertama saya menyempatkan untuk berjalan kaki ke Balaikota. Tujuan sebenarnya adalah mesin ATM yang terletak di pelataran Gedung Balaikota. Baru saja mesin ATM mengeluarkan sejumlah uang yang diminta, masuk pesan WA dari rekan guru pengajar prakarya di sekolah lain. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ada himbauan di sekolahnya untuk membuat karya kerajinan tas dari t-shirt yang tidak terpakai menjadi tas. Dua tahun lalu kerajinan ini pernah disampaikan di kelas prakarya yang saya ampu. Karena letak sekolah teman tadi tidak jauh dari Gedung Balaikota dan kebetulan saya tidak ada jam mengajar sampai setelah dzuhur nanti, akhirnya saya putuskan untuk berkunjung langsung kesana.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Saat berjalan ke belakang Hotel Salak, sebuah <i>heritage</i> hotel yang terkenal di kota Bogor, ada papan nama jalan yang menarik perhatian saya: <b>JL. ARSITEK F. SILABAN</b>. Dulu setahu saya jalan ini bernama Jl. Gedong Sawah II. Jadi penasaran siapa sebenarnya Arsitek F. Silaban ini.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Nama lengkapnya Friedrich Silaban, Beliau lahir di<span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><span style="font-family: "times" , "times new roman" , serif;"><span style="color: black;"><span style="color: black;"><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Bonan_Dolok,_Sianjur_Mulamula,_Samosir" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="Bonan Dolok, Sianjur Mulamula, Samosir">Bonan Dolok, Sianjur Mulamula, Samosir</a><span style="background-color: white;">, </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="Sumatra Utara">Sumatra Utara</a><span style="background-color: white;">, </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Utara" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="Sumatra Utara">Sumatra Utara</a><span style="background-color: white;">, </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/16_Desember" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="16 Desember">16 Desember</a><span style="background-color: white;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1912" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="1912">1912</a><span style="background-color: white;"> – meninggal di </span><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="Jakarta">Jakarta</a><span style="background-color: white;">, </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/14_Mei" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="14 Mei">14 Mei</a><span style="background-color: white;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1984" style="background: none rgb(255, 255, 255); text-decoration-line: none;" title="1984">1984</a></span><span style="background-color: white;"> pada umur 71 tahun) </span></span><span style="background-color: white; color: #222222;">adalah seorang </span><i style="background-color: white; color: #222222;">opzichter</i><span style="background-color: white; color: #222222;">/</span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitek" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="Arsitek">arsitek</a><span style="background-color: white; color: #222222;"> generasi awal di negeri </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" style="background: none rgb(255, 255, 255); color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="Indonesia">Indonesia</a><span style="background-color: white; color: #222222;">. Itu penjelasan awal yang saya peroleh dari laman wikipedia (</span></span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Silaban">https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Silaban</a>). Beliau dikenal dekat dengan Presiden Soekarno dan banyak menghasilkan karya arsitektur gedung-gedung penting di Indonesia, tepatnya di Jakarta sebagai Ibukota Negara.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Yang paling fenomenal hasil karya beliau menurut saya adalah Masjid Istiqlal. F. Silaban memenangkan sayembara yang diadakan pemerintah pada saat itu. Masjid yang mulai dibangun pada 24 Agustus 1961 ini dibangun selama 17 tahun hingga diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Proses pembuatan yang panjang ini diantaranya dikarenakan keadaan politik Indonesia yang tidak stabil pada saat itu.(sumber: <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal#Sayembara_rancang_bangun_masjid">https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal#Sayembara_rancang_bangun_masjid</a>).</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dalam merancang, F. Silaban adalah orang yang sangat rinci dan total. Dalam masa pembangunan Mesjid Istiqlal beliau memilih bahan yang berkualitas tinggi dan mencari informasi tentang bangunan mesjid hingga ke Timur Tengah. Beliau seorang yang beragama Protestan. Namun rancangan Mesjid Istiqlal sebagai Mesjid Nasional Indonesia sangat memenuhi kebutuhan rumah ibadah umat muslim.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Lalu kenapa ada Jalan Arsitek F. Silaban di kota Bogor? Di jalan yang dulu bernama Jl. Gedong Sawah II ini merupakan jalan tempat tinggal F. Silaban beserta keluarga. Bahkan Presiden Soekarno pernah berkunjung kesana. Bangga rasanya bahwa di Bogor pernah tinggal seorang arsitek yang merancang bagun Mesjid Istiqlal sebagai Mesjid Negara Indonesia.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.konteks.org/assets/components/phpthumbof/cache/silaban2.ff6c3e397d30fb5ef71f4d7a6ea4855c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="595" height="215" src="https://www.konteks.org/assets/components/phpthumbof/cache/silaban2.ff6c3e397d30fb5ef71f4d7a6ea4855c.jpg" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Tentang Kediaman F. Silaban sudah dibuat buku yang bisa diunduh <a href="https://www.dropbox.com/s/47jmhxuas221d3x/Rumah%20Silaban%20-%20Silaban%27s%20House%20-%20PDF%20Release%20-%20Konteks.pdf?dl=0">disini</a>.</div>
<div style="text-align: left;">
Sumber lain: <a href="http://www.konteks.org/buku-digital-rumah-silaban-dirilis">http://www.konteks.org/buku-digital-rumah-silaban-dirilis</a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-90930832681309598192019-09-05T20:12:00.002+07:002019-09-05T20:12:57.483+07:00Berada di KetinggianSejak kecil dulu, berada di ketinggian merupakan kesukaan saya. Betul-betul secara harfiah berada di KETINGGIAN! Saya suka memanjat. Mulai dari memanjat kursi, meja, tembok pembatas rumah sampai genting rumah!<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-U5TDWj3PSu64CoXyUjjSAPncuml1A-TR5o8dgRAjaLlknPNqOAlXfisZD2K30D6uDA83NRm7kL-C1dkTcxibG9scAfBdg5VRv-bdaQNJLePug6y4B12BXGOHfdTwRaFRM60HmF4nzsLiiM8sVrAfHuRchjQbUm1yilbY_osfsbaNMJ4EL1SskGMMHnS3rBEsR_qu4K27EZHxqNRZYyt8g09VDBrbJYvZoRiwU2hX0YuDrmwjoLnbc22x5tNujH9iKUK5QjMzQsSsKf3afuv99bCF40nO3E4VVtNKga-c3KExHafZBz1wi8msHkM2qEFmp-tWaKqGDQNTcCYEX6p6o7RNB1Mzp66ONFNNl3pu4-4m0VZopMwzw9anxn-5EgG0b0X4bqOIQPcUKm6csLYLsihsfu6AlfNHI6ewOq6KKK0EINQHuu-xkzIWeGhPHWq9hYxK3M0KPZZ_9QtW_sXVfwblyYY9fc5gpBKxBHanVVNVw6PNkDDagCc90VyILh00oSDdIxTMchecMXyYf65TauYU1cH-MmK9740joPPbMw1rYpoaQ_oqrxjEgliRuYTI243ip-3Z4uMARgDudrK8nSCIAXfDeuAXcLWxZ8EiOnERUqLVmgqzIZkG5bLbopyPaSTOvRiouX9yaHkLYXgGjHIHiSR48ppGCKvVTkdPfhOzEbq42BMGOY=w687-h915-no" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="915" data-original-width="686" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-U5TDWj3PSu64CoXyUjjSAPncuml1A-TR5o8dgRAjaLlknPNqOAlXfisZD2K30D6uDA83NRm7kL-C1dkTcxibG9scAfBdg5VRv-bdaQNJLePug6y4B12BXGOHfdTwRaFRM60HmF4nzsLiiM8sVrAfHuRchjQbUm1yilbY_osfsbaNMJ4EL1SskGMMHnS3rBEsR_qu4K27EZHxqNRZYyt8g09VDBrbJYvZoRiwU2hX0YuDrmwjoLnbc22x5tNujH9iKUK5QjMzQsSsKf3afuv99bCF40nO3E4VVtNKga-c3KExHafZBz1wi8msHkM2qEFmp-tWaKqGDQNTcCYEX6p6o7RNB1Mzp66ONFNNl3pu4-4m0VZopMwzw9anxn-5EgG0b0X4bqOIQPcUKm6csLYLsihsfu6AlfNHI6ewOq6KKK0EINQHuu-xkzIWeGhPHWq9hYxK3M0KPZZ_9QtW_sXVfwblyYY9fc5gpBKxBHanVVNVw6PNkDDagCc90VyILh00oSDdIxTMchecMXyYf65TauYU1cH-MmK9740joPPbMw1rYpoaQ_oqrxjEgliRuYTI243ip-3Z4uMARgDudrK8nSCIAXfDeuAXcLWxZ8EiOnERUqLVmgqzIZkG5bLbopyPaSTOvRiouX9yaHkLYXgGjHIHiSR48ppGCKvVTkdPfhOzEbq42BMGOY=w687-h915-no" width="239" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Teras <i>Flying Fox </i>- Gunung Mas, Puncak-Bogor</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sering pada masa kecil dulu saya panjat pohon di depan rumah sambil menunggu Ibu pulang. Biasanya Ibu pulang dengan becak. Berada di atas pohon memungkinkan untuk melihat becak yang membawa Ibu saya sejak dari kejauhan. Dan itu membuat saya suka. Saat berada di atas pohon hanya ada perasaan tentram dan damai setiap semilir angin menerpa wajah dan rambut saya. Mata dipejamkan, yang terdengar hanya daun yang saling bersentuhan, gemerisik berbisik.<br />
<br />
Saat lain sengaja naik ke tembok pembatas rumah dan berdiri di tempat yang paling tinggi. Mata memandang jauh tampak desa di seberang sungai jauh di belakang rumah. Kadang terlihat orang sedang mengumpulkan jerami hingga menggunung di sisi sawahnya yang baru panen.<br />
<br />
Di tempat hiburan yang menawarkan banyak permainan, yang pertama dituju adalah tempat yang memungkinkan untuk lama berada di ketinggian. Wahana Dunia Fantasi yang paling sering saya naiki adalah kursi ontang-anting. Tempat duduk tunggal yang terikat dengen rantai ke langit-langit wahana yang berputar dan melayang lama di ketinggian. Sensasi memandang laut nun jauh disana sampai garis horison dan tamparan angin di wajah begitu menyenangkan!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://pbs.twimg.com/media/CKUaaAPUMAAid2u.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" height="213" src="https://pbs.twimg.com/media/CKUaaAPUMAAid2u.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wahana Kursi Ontang Anting - Dunia Fantasi </td></tr>
</tbody></table>
Pernah kesukaan ini menjadi suatu keharusan. Saat baru saja pindah rumah, punya ART (Asisten Rumah Tangga) yang sering membawa cucunya. Barangkali tertarik dengan pintu yang memiliki kenop berputar di kamar mandi yang bisa dikunci dengan hanya menekannya, masuklah anak umur 4 tahun mengunci diri di dalam kamar mandi dan tak bisa memutar kenopnya lagi untuk membuka pintu. Neneknya berteriak-teriak di luar kamar mandi berusaha menenangkan cucunya dan memberi instruksi untuk terus mencoba membuka pintu. Saya baru saja kembali dari bekerja. Kunci kamar mandi entah dimana. tak banyak pikir naiklah saya ke atap belakang rumah lalu menyelipkan badan diantara genting menuju lubang angin di kamar mandi. Setelah menyingkirkan penutupnya, tampaklah anak tadi yang sedang sibuk mendorong, menarik serta berusaha memutar kenop pintu. Cukup terkejut anak tadi melihat ada kepala saya melongok di atasnya. Saya memutar otak berpikir bagaimana membuka pintu tanpa harus turun karena tempatnya lumayan tinggi. Bersyukur ternyata saya cukup menjulurkan kaki sepanjang mungkin lalu memutar kenop pintunya hingga terbuka dengan jari-jari kaki. Usaha ini berhasil dan cucu ART saya dapat keluar.<div>
<br /></div>
<div>
<br /><div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMm1PwNqndvJ-rky3SXGpMcNR_CTBEM-wxoPgFBYoyRuG7sZgbHYIJ2UAYv39pVfdth84WkSek4_kCFc7Hwn0yWF_KmGR2E6TMqAqkpXi37Cq8z-tWQ7-w9KvopxnOXy0KAEx06XWVcp0/s1600/manjat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="915" data-original-width="686" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMm1PwNqndvJ-rky3SXGpMcNR_CTBEM-wxoPgFBYoyRuG7sZgbHYIJ2UAYv39pVfdth84WkSek4_kCFc7Hwn0yWF_KmGR2E6TMqAqkpXi37Cq8z-tWQ7-w9KvopxnOXy0KAEx06XWVcp0/s320/manjat.jpg" width="239" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8px;">Untuk turun jadi usaha tersendiri :D<br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div>
Seiring umur yang bertambah, keinginan untuk berada di tempat tinggi sudah tidak se-ekstrim dulu. Masih sering memanjat jika ada kesempatan untuk <i>flying fox</i> atau kegiatan yang semacamnya. Pernah juga sebatas memanjat batu setinggi setengah meter sudah sangat memuaskan saya. Saat ini kesulitan terbesar adalah ketika turun! Pada saat memanjat pandangan kita optimis ke atas untuk sampai ke tempat yang dituju dan ini membuat semangat kita tinggi. Namun ketika akan turun, memandang ke bawah dan meninggalkan apa yang menjadi kesenangan kita memerlukan perjuangan tersendiri.<br /><br /></div>
</div>
Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-83848521556566131932019-09-02T13:55:00.000+07:002019-09-02T14:32:12.305+07:00Selama Bola BulatSetiap sekolah selain memberikan pelayanan dalam belajar juga wajib menyediakan sarana ekstrakulikuler untuk pengembangan bakat dan minat anak. Pada saat memilih sekolah SD untuk Ilham, anak saya yang bungsu, pertimbangan ketersediaan ekskul adalah salah satunya.<br />
<br />
Di kelas 1 pilihan ekskul Ilham jatuh pada futsal. Saya pikir karena ikut-ikutan temannya saja atau karena sekolahnya punya GOR indoor sebagai tempat latihan. Kesukaannya pada sepak bola selama ini juga belum tampak. Jika ayahnya menonton pertandingan bola di televisi, reaksinya biasa saja.<br />
<br />
Semakin hari kesukaannya pada bola sepak semakin terlihat. Ilham selalu paling semangat di hari Jumat pada saat kegiatan ekskul futsal berlangsung sepulang sekolah. Setiap ayahnya menonton pertandingan bola di televisi seringkali menemani, bahkan beberapa kali ketiduran di depan televisi! Saat ini bahkan Ilham sudah mampu memantau setiap pertandingan baik Nasional maupun Internasional melalui aplikasi di telepon genggamnya. History channel Youtube nya juga berkisar tak jauh dari sepak bola. Wawasan tentang sepak bolanya semakin berkembang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLsLbYFhViV5QHb2syhKo23-vrHF4tbC-U6o4wxFKmcTxHTTAHY8hyphenhyphendSx3HpZTjt4Pqbdz1qnnQFPx4LozsgmEwPdqX_fIjB29HeIeZITNk-0Pjuq-ugLHp2hlVgNZTePdRe1Ls7C9b0/s1600/IMG-20190826-WA0028.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="560" data-original-width="1152" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwLsLbYFhViV5QHb2syhKo23-vrHF4tbC-U6o4wxFKmcTxHTTAHY8hyphenhyphendSx3HpZTjt4Pqbdz1qnnQFPx4LozsgmEwPdqX_fIjB29HeIeZITNk-0Pjuq-ugLHp2hlVgNZTePdRe1Ls7C9b0/s320/IMG-20190826-WA0028.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apresiasi saat Upacara saat berhasil meraih juara 2 futsal <br />
GESIGI tk. SD/2019 </td></tr>
</tbody></table>
Setiap tahun Ilham berkesempatan untuk merubah pilihan ekskulnya. Pernah saya tawari untuk pindah ekskul, tapi sampai tahun ini di kelas 6, pilihannya selalu futsal.<br />
<br />
Untuk pengalaman bertanding, sejak kelas 3 Ilham sering diikutkan tanding dengan SD lain atas nama sekolah. Permainannya semakin baik dari hari ke hari, Ilham seorang team player. Kemenangan demi kemenangan diperoleh teamnya.<br />
<br />
Ada sebuah pengalaman kurang enak waktu Ilham kelas 5. Ia terpilih untuk bertanding sepak bola lapangan besar mewakili gugusnya. Satu gugus terdiri dari beberapa sekolah dalam satu wilayah kecamatan. Saat itu bulan Januari, musim penghujan. Di kota kami hampir setiap hari hujan turun.<br />
<br />
Pertandingan pertama, Ilham siap dengan sepatu bola baru yang dibelikan ayahnya. Hari itu Ilham dan teman-temannya bertanding 2x, jam 11 dan jam 14. Di tengah-tengah pertandingan pertama hujan turun dengan derasnya dan terus turun hingga waktu dzuhur tiba. Alhasil mereka basah dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sampai turun bertanding yang kedua walaupun hujan sudah berhenti namun mereka bertanding dalam keadaan basah. Pertandingan hari itu Ilham dan teamnya memperoleh satu kali menang, satu kali kalah.<br />
<br />
Sampai di rumah Ilham lebih tertarik pegang HP dibandingkan langsung mandi. Alhasil selama setengah jam sejak dia tiba di rumah sampai saya kembali ke rumah, dia basah kuyup. Walaupun akhirnya mandi juga dengan air hangat namun saya khawatir kondisinya kurang baik karena baru sembuh dari flu. Malamnya dia sibuk dengan sepatunya yang basah. Hair dryer kakaknya dipakai untuk mengeringkan sepatu, sampai akhirnya dia tertidur.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0HEtaMil96OnN4TDr8MNFREAas3qQ256LpWhJ-5wLIouMT-FEBuM7K8OjLjpmlwD9_QJh2uUGlylqx9AZ0DYtiYs1JZDxKkbDO6i8-voDPQ56vO3HXvN37HwtpjUoeRIRH4b7TKKpW2k/s1600/ilham+rumkit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0HEtaMil96OnN4TDr8MNFREAas3qQ256LpWhJ-5wLIouMT-FEBuM7K8OjLjpmlwD9_QJh2uUGlylqx9AZ0DYtiYs1JZDxKkbDO6i8-voDPQ56vO3HXvN37HwtpjUoeRIRH4b7TKKpW2k/s320/ilham+rumkit.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">27/01/2019</td></tr>
</tbody></table>
Pagi-pagi dia bangun panas badannya sangat tinggi. Wajahnya merah hingga ke bibir. Gagal Ilham untuk maju ke pertandingan berikutnya karena selama dua minggu ia harus istirahat dan dirawat di rumah sakit karena typhus dan DB. Sedih rasanya ia tidak bisa ikut melaju bertanding bersama dengan teman-temannya.<br />
<br />
Selain masalah kesehatan, Ilham juga pernah terganjal tidak ikut bertanding karena masalah umur. Pada saat masuk sekolah saya memilih untuk memasukkan Ilham TK B ketika umurnya 5 tahun lebih. Beberapa kali pertandingan kategori umur dia tidak terbawa karena tahun lahirnya dianggap setahun lebih tua, padahal ia lahir bulan Desember!<br />
<br />
Seperti pertandingan terakhir bulan ini. U11 untuk yang kelahiran 2008. Ilham tidak terbawa lagi karena tahun lahirnya 2007. Namun karena dianggap sudah sering mengikuti turnamen futsal, guru olahraganya mengikutkan Ilham untuk seleksi Handball untuk persiapan tanding yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Ilham lolos seleksi. Hari Selasa diumumkan dan hari Sabtu bertanding! Padahal hari Sabtu kami sudah berencana untuk pergi ke Bandung menghadiri pernikahan saudara dekat. Sepertinya harus ada negosiasi.<br />
<br />
Saya fikir Ilham hanya tertarik futsal, ternyata ia juga suka handball. Ilham diberi pilihan antara ikut dengan saya ke Bandung atau bertanding handball. Ternyata dia lebih tertarik ikut bertanding handball. Begitulah akhirnya, walaupun agak berat hati, saya dan kakaknya ke Bandung sementara Ilham tinggal untuk bertanding ditemani ayah.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKk3VGlEztBu3iEEw9mDkeLve7_5i_2yzQsjWnwcRKP003GFDvLGEx4tt7clFU81pqgTd9ln9QoH0uxPtex-NJ8HOH2HR6Uq7VGE_nNbtXVAZCR2KGGBOtQcIA32fI5WKGJ0YHHgx36c/s1600/handball+piala.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="576" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKk3VGlEztBu3iEEw9mDkeLve7_5i_2yzQsjWnwcRKP003GFDvLGEx4tt7clFU81pqgTd9ln9QoH0uxPtex-NJ8HOH2HR6Uq7VGE_nNbtXVAZCR2KGGBOtQcIA32fI5WKGJ0YHHgx36c/s320/handball+piala.jpg" width="256" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Juara 1 Handball!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Pagi-pagi Ilham diantar ayah ke sekolah untuk pergi bersama teamnya ke tempat bertanding. Sepertinya ingin mandiri, ia tidak mau diantar ayah sampai ke tempat tanding. Hari itu teamnya bertanding 2 kali. Alhamdulillah, kemenangan diraih oleh team handball sekolah Ilham dan piala juara 1 pun berhasil mereka boyong. Beruntung tidak ada kejadian Ilham lupa bola handballnya dia tendang 😁. Tak sia-sia pengorbanannya untuk tidak ikut ke Bandung. Tapi waktu ditanya olahraga mana yang dipilih Ilham? Tetap Futsal!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-30755253576198024652019-08-30T07:54:00.000+07:002019-08-30T22:45:41.538+07:00Menyambut Generasi Alpha<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD9XMniRdBkE0xipfqHbJ5zOAVdyfQ61syyka8pzGr-gX68qaR3L7RQmKgnX3oqGf1qxCmN0OGADyjr9vX5LNI3iHyXsXAzXRDvtkgvloMJwv6n-i9YAAU1rioZaNMwOcCBpxrIIL0y7Y/s1600/IMG_20190829_082400.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD9XMniRdBkE0xipfqHbJ5zOAVdyfQ61syyka8pzGr-gX68qaR3L7RQmKgnX3oqGf1qxCmN0OGADyjr9vX5LNI3iHyXsXAzXRDvtkgvloMJwv6n-i9YAAU1rioZaNMwOcCBpxrIIL0y7Y/s320/IMG_20190829_082400.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">IPS Squad Spensa</td></tr>
</tbody></table>
Matahari belumlah tinggi. Kamis ini, tanggal 29 Agustus 2019, MGMP IPS (Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS) Kota Bogor akan mengadakan kegiatan sharing session dan diskusi di Perkebunan Teh Gunung Mas, Puncak-Bogor. Dari sekolah kami berlima mengenakan t-shirt yang sama sebagai identitas dan satu kesatuan. Jam menunjukkan pukul 06.15 saat kami beranjak dari sekolah.<br />
<br />
Agak berbeda dengan biasanya, kegiatan MGMP memilih tempat wisata yang agak jauh. Selain niat untuk mencari suasana lain untuk mencegah bosan, kegiatan <i>outing</i> ini diharapkan dapat lebih mendekatkan sesama anggota. Udara yang masih segar dan jauh dari kebisingan kota diharapkan juga dapat lebih membuka pandangan pada saat diskusi.<br />
<br />
Jalan menuju Puncak masih lengang. Beberapa kali kami berpapasan dengan anak-anak yang bergegas pergi ke sekolah. Geliat kegiatan dagang di pasar dan pertokoan di sepanjang jalanpun mulai tampak. Bahasan dalam kendaraan berkisar pada keadaan puncak yang semakin ramai sampai membahas kampung Arab yang ada disana. Rasanya kami bahagia benar bisa menghabiskan waktu bersama, lepas sejenak dari rutinitas sehari-hari yang semakin hari terasa semakin membelenggu. Mudah-mudahan bahasanya tidak terlalu berlebihan. :)<br />
<br />
Tepat pukul 07.15 WIB kami sampai di gerbang Perkebunan Teh Gunung Mas. Sudah tampak pak Lukito, sang Ketua MGMP menyambut kedatangan kami. Berbincang sejenak dengan beliau, lalu perjalanan kami lanjutkan menuju aula tempat pertemuan di dalam kawasan kebun teh. Agak tersesat sedikit karena salah jalan, namun karena kami tidak pernah malu bertanya, akhirnya sampai juga kami ke tempat pertemuan yang berdekatan dengan kolam renang anak-anak dan musholla.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-4bWjKHAV5VPb3HjddzGki55xQtEV8Qi2-bx5XsSYgj0Hb0AciRXALHnNgG3W48YJGvL6N3I-TBWqNC4zh4t69rEkkxw-5vfI9MVp-ZfW3llwo_caebigpg7jxiTIIAAx0LZPC2miO8s/s1600/IMG-20190829-WA0030.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="493" data-original-width="1040" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-4bWjKHAV5VPb3HjddzGki55xQtEV8Qi2-bx5XsSYgj0Hb0AciRXALHnNgG3W48YJGvL6N3I-TBWqNC4zh4t69rEkkxw-5vfI9MVp-ZfW3llwo_caebigpg7jxiTIIAAx0LZPC2miO8s/s320/IMG-20190829-WA0030.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Persiapan tea-walk.</td></tr>
</tbody></table>
Ternyata acara kami berbarengan dengan wisata anak-anak PAUD yang mulai tampak berkumpul tak jauh dari tempat pertemuan kami. Jadilah saat turun dari kendaraan, kami disambut dengan lagu anak-anak yang ceria pengiring senam pagi. Semangat kami langsung bangkit dan siap untuk beraktifitas hari itu. Banyak yang sudah hadir. Kami ikut membantu mengangkut konsumsi yang disediakan untuk 33 orang guru IPS SMP se-Kota Bogor yang rencananya hadir hari itu. Jumlah ini hanya sekitar seperlima dari keseluruhan jumlah guru IPS SMP Kota Bogor. Ketidakhadiran rekan-rekan lain dengan berbagai alasan, ada yang tidak mendapat izin, yang jam mengajarnya penuh, alasan kesehatan dll.<br />
<br />
Matahari semakin beranjak. Di ketinggian 800-1200 ini matahari kelihatan lebih galak memancarkan sinarnya. Kegiatan lalu dibuka dengan doa untuk kesehatan seluruh anggota terutama mendoakan beliau-beliau yang sedang dalam keadaan sakit. Setelah membuka acara dan berdoa, kegiatan tea-walk pun dimulai.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT89EPgnuw5OhrKatRTlIj7HJZBk6Sg6flSsmwOqrSq13if0YmyxVTkeNU2d3AdpLBjJHpZjJ41dwzSlqBA4QcqcBbl8KGJLhSbxvemN_7SVos3z9aImLE64bf2d4kc1X9cV5JoBNOeZQ/s1600/IMG-20190829-WA0089.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="1040" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT89EPgnuw5OhrKatRTlIj7HJZBk6Sg6flSsmwOqrSq13if0YmyxVTkeNU2d3AdpLBjJHpZjJ41dwzSlqBA4QcqcBbl8KGJLhSbxvemN_7SVos3z9aImLE64bf2d4kc1X9cV5JoBNOeZQ/s320/IMG-20190829-WA0089.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hamparan kebun teh Gunung Mas</td></tr>
</tbody></table>
Dipandu pak Herman dari pihak Gunung Mas, kami diberi pilihan jarak tempuh. 2 km, 5 km, atau lebih. Mengukur kemampuan rata-rata anggota diputuskan untuk mengambil jarak 2 km. Kelompok kami mulai berjalan dengan riang sambil tak henti mengambil gambar. Perjalanan jadi tidak terasa capai karena setiap ada tempat yang bagus untuk diambil gambarnya kami akan berhenti lalu berfoto. Jangan tanya berapa banyak sudah yang berswafoto. Ibu Nuning selaku pengurus yang menggagas kegiatan ini melakukan investigasi kecil-kecilan. Beliau berjalan dari kelompok paling depan hingga paling belakang. Ternyata topik pembicaraan tentang hal yang berbeda-beda. Mulai dari keadaan rumah tangga sehari-hari untuk mewujudkan keluarga samawa hingga pembicaraan politik tentang dampak pemindahan ibukota. Luar biasa sekali, kan?!<br />
<br />
Di titik paling atas perkebunan yang menjadi tujuan kami, pak Herman menjelaskan mengenai daun teh sebagai cikal bakal minuman yang biasa kita nikmati. Jenis teh hitam dan merah diambil dari pucuk teh yang paling muda, sementara teh putih atau white tea berasal dari daun teh di pucuk tertinggi yang masih menutup atau kuncup. itulah sebabnya kenapa teh putih harganya sangat mahal karena selain jumlahnya yang sedikit serta perlu teknik khusus dalam pemetikannya, khasiat teh putih sangat baik untuk kesehatan. Teh putih tidak akan menyebabkan gangguan terhadap lambung seperti yang biasa terjadi bila kita mengkonsumsi teh hitam atau merah.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc7vOEYC_ZwJJ8hS7mzx346G6dMzZUuc8eqL0AIN1-c3cKyRKV8xGhwr4ys_7fUM8zlcxMLivPbsgNrdD5qEPBaPrHGrmV8yKakanuukNQbgO67SzCV-Gx8__6MlcuPcB3ybXWj__5KCI/s1600/IMG_20190829_083615.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc7vOEYC_ZwJJ8hS7mzx346G6dMzZUuc8eqL0AIN1-c3cKyRKV8xGhwr4ys_7fUM8zlcxMLivPbsgNrdD5qEPBaPrHGrmV8yKakanuukNQbgO67SzCV-Gx8__6MlcuPcB3ybXWj__5KCI/s320/IMG_20190829_083615.jpg" width="240" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pucuk teh cikal bakal teh hitam dan merah. <br />
Teh puntih dari pucuk daun yang masih kuncup.</td></tr>
</tbody></table>
Bertambah lagi ilmu tentang teh yang bisa dinikmati di segala suasana. Kami terus berjalan. Sayup-sayup terdengar musik yang lebih meriah dari irama senam pagi PAUD. Batin bertanya meriah benar musiknya menghentak dan biduannya begitu merdu bernyanyi. Rupanya aula pertemuan kami tempat asal suara tadi. Peserta yang tertinggal tea walk menunggu sambil bernyanyi. Akhirnya sambil beristirahat, satu persatu rekan-rekan guru menyumbangkan suara merdunya. Mulai lagu Panbers, Koes Plus hingga Rita Sugiarto!<br />
<br />
Jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Waktunya bersiap untuk berbicara tentang hal-hal yang menjadi kegalauan dalam mendidik serta hal-hal positif yang berlu dibagi. Dibuka oleh Pak Lukito dan Pak kemal sebagai pengurus MGMP, pembicaraan pertama mengenai wacana zonasi guru yang sedang menjadi pembicaraan setelah zonasi siswa. Guru yang jarak rumah dengan sekolahnya lebih dari 12km akan terkena dampak kebijakan ini. Mengingat keadaan geografis kota Bogor yang cenderung kecil, keadaan ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pemindahan guru secara besar-besaran kecuali apabila mutasi yang paling lama 4 tahun guru mengajar di satu sekolah diberlakukan.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQvIEOHXB7AqtVpQDbnQpUZxXteg5Ir12ngLsdhTr-BMjbDjWF5Gp202gpMM7C3RxlbacR4oK3bC5GCpaBQXUUx99o63IlEVV8Ce0epK48_jOtjeIUW1RIBw8J_o5kDPXLf5QBdIPfA4/s1600/IMG_20190829_104152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQvIEOHXB7AqtVpQDbnQpUZxXteg5Ir12ngLsdhTr-BMjbDjWF5Gp202gpMM7C3RxlbacR4oK3bC5GCpaBQXUUx99o63IlEVV8Ce0epK48_jOtjeIUW1RIBw8J_o5kDPXLf5QBdIPfA4/s320/IMG_20190829_104152.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sharing session dan diskusi</td></tr>
</tbody></table>
Zonasi yang lain adalah tentang MGMP per wilayah sekolah yang dilakukan di hari Sabtu atau Minggu dengan sistem in-on. Hal ini bukan barang baru mengingat dulu pernah berlaku kegiatan MGMP berdasarkan gugus yang juga per wilayah. MGMP wilayah ini muncul pada saat beberapa rekan guru diundang Bimtek ke beberapa daerah (terakhir pak Rudie ke Makassar) untuk mensosialisikan kegiatan tersebut.<br />
<br />
Namun yang lebih menarik perhatian saya adalah ketika muncul diskusi tentang permasalahan mendidik yang ada saat ini. Generasi yang kita hadapi adalah generasi 4.0. Generasi dimana teknologi sudah menjangkau ke segala aspek kehidupannya. Keadaan ini bisa disikapi dengan pendampingan saat memakai teknologi dalam pembelajaran serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Tayangan presentasi yang menarik disertai dengan gambar atau film yang berhubungan dengan materi bisa jadi sesuatu yang menarik buat anak didik pada saat sekarang ini (pak Trisno).<br />
Lalu muncul keresahan lain tentang keadaan pendidikan Indonesia yang lebih mendasar lagi. Bu Nuning menyatakan tentang zonasi dan kenyataan yang dihadapi dunia pendidikan sehari-hari.<br />
<br />
Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan begitu gencar menyuarakan zonasi. Namun pada saat mempertemukan guru-guru saat pelatihan yang berasal dari zonasi yang berbeda-beda atau dengan mengirimkan para guru ini pelatihan ke daerah yang jauh diluar zona propinsi, misalnya, justru mengundang pertanyaan, "zonasi yang mana?" atau mungkin "zonasinya mana?"<br />
<br />
Sejak dulu Indonesia memiliki keragaman budaya dan adat istiadat yang kemudian dipersatukan dengan Bhinekka Tunggal Ika, walau berbeda tetap satu. Jadi, selama tujuan kita satu untuk memajukan pendidikan di ndonesia, tak perduli dari sisi mana di Indonesia, akan selalu menuju ke titik yang sama. Jadi apakah penting sebuah zona yang sama untuk mencapai tujuan? Atau keberagaman justru akan menjadi kekayaan dalam mencapai tujuan tadi? Kita masih harus menunggu soal ini.<br />
<br />
Berikutnya yang dibahas mengenai keadaan anak didik lulusan SD yang baru saja memasuki SMP. Sebagai sekolah yang berada di tengah pemukiman padat, SMP beliau mendapat murid dengan nilai USBN tertinggi ketiga di Bogor. Angka terkecil di 26 yang berarti rata-rata nilai 8.8. Namun kenyataan di lapangan ketika diadakan test kemampuan dasar, angka tersebut sangat jauh dari yang diharapkan. Lebih miris masih ada anak didik yang belum mandiri, masih harus ditunggui orangtua dan yang lebih mengkhawatirkan adalah ada anak didik yang belum bisa membaca. Inilah potret<br />
sesungguhnya pendidikan di Indonesia yang belum terekam di ranah para pembuat kebijakan yang bergumul dengan teori.<br />
<br />
Keadaan ini tentu harus dihadapi guru di garis terdepan yang langsung berhadapan dengan anak didik. Dalam mendidik kita perlu bersinergi dengan semua pihak. Bekerja sama dengan semua guru mapel dalam menghadapi anak didik. Guru Agama sebagai pembina karakter rohani, guru Pkn yang menanamkan karakter kebangsaan dan guru BK sebagai penasihat yang tak bosan berbagi kebaikan. Mungkin itu gambaran sinergi guru yang lebih khusus dapat menanamkan karakter baik pada anak didik selain seluruh guru yang mendidik bukan sekedar mengajar. Walikelas punya peran penting dalam mengenalkan anak pada dunia sekolah dan menjembatani hubungan sekolah dengan orangtua. Pemahaman orangtua akan arti mendidik tidak akan menyebabkan aksi pelaporan dan kriminilisasi guru.<br />
<br />
Saya akhirnya ikut meramaikan diskusi ini. Menghadapi generasi 4.0 menurut saya tidak perlu disikapi dengan 'mengenalkan' teknologi kepada anak. Bahkan tanpa dikenalkan, anak didik masa sekarang ini sangat piawai menggunakan gawai mereka. Lebih baik mengedepankan pendampingan dan pemberian informasi pemanfaatan gawai dan internet sehat. Atau kita dapat menjauhkan mereka dari gawai pada saat di sekolah. Dalam pembelajaran kita bisa memasukkan nilai karakter melalui teknik-teknik pembelajaran yang kaya akan kerjasama, saling menghargai dan usaha yang pantang menyerah. Media pembelajaran jangan terpaku dengan gawai melainkan kembali ke media cetak atau permainan yang merangsang anak untuk bergerak lebih aktif. Penanaman nilai karakter bisa dimulai dari hal kecil misalnya dengan pembiasaan berdoa sebelum pembelajaran dan membiasakan 5S (sapa, salam, senyum, sopan dan santun). Guru dimungkinkan untuk tidak akan memulai pembelajaran sebelum anak berdoa dan memberi salam yang telah disepakati sebelumnya.<br />
<br />
Bu Rika menyambung dengan sekolah ramah anak. Pada sekolah ramah anak dimungkinkan bahkan seorang guru memberi salam terlebih dahulu kepada anak padas saat masuk ke dalam kelas. Namun ada dampak yang kurang baik ketika anak berani berlaku yang cenderung kurang ajar terhadap guru.<br />
Ditambahkan oleh Pa Rudi, ramah anak tidak sama dengan memanjakan anak. Perilaku tegas guru dalam mendidik di dalam kelas mutlak perlu. Guru juga harus menunjukkan bahwa ia menguasai ilmu yang diajarkannya. Bahkan Guru harus terus berupaya agar sisi keilmuannya terus bertambah sehingga dapat lebih dihargai oleh anak.<br />
<br />
Mengenai karakter ini dijelaskan oleh pak Harris dari PGRI bahwa menanamkan karakter anak harus juga bersinergi dengan orangtua. Setiap walikelas di sekolahnya wajib mengadakan kunjungan ke rumah anak perwaliannya untuk bertemu dengan orangtuanya. Hal ini selain mendekatkan pihak sekolah dengan orangtua, guru (walikelas) dapat lebih mengenal karakter anak melalui orangtuanya.<br />
<br />
Kesimpulan saya mengenai mendidik generasi 4.0 adalah, Guru boleh menjadi sahabat anak di luar kelas, namun pada saat di dalam kelas, anak harus mematuhi kontrak belajar yang telah disepakati sebelumnya. Jika ada kesalahan, anak harus menerima konsekuensi yang juga telah disepakati. Dengan ini anak diajarkan untuk bertanggungjawab dan konsisten mempertahankan perilaku yang baik selama di dalam kelas. Guru juga bisa memberikan reward atas perilaku baik anak selama di dalam kelas sebagai bentuk penguatan. Sinergi yang baik dengan seluruh guru dan pihak orangtua dalam mendidik anak adalah mutlak perlu.<br />
<br />
Begitu serunya diskusi tentang cara mendidik anak ini sehingga tak terasa sudah masuk waktu Dzuhur. Kami istirahat makan siang dan sholat setelah disepati sebelumnya bahwa sharing session dan diskusi mengenai hal-hal yang dihadapi dalam menjalankan profesi sebagai guru jauh lebih penting untuk dibicarakan untuk mendidik generasi yang lebih baik.<br />
<br />
Ramah tamah berlanjut dengan kembali menikmati suara-suara merdu guru-guru IPS yang luar biasa ini. Setelah dirasa cukup acara lalu kembali ditutup dengan doa. Puas rasanya hari ini seluruh kebutuhan aktifitas fisik dan mental terpenuhi. tak sabar rasanya untuk menyambut kegiatan MGMP IPS berikutnya.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB3lMSbCdVYo1CVVLzHTekVelWRMgvxEVtKxVwJhw70DrDHtHi5ek5IeC7dsBvtXiXi0fT3VVcPdus2aPCwa4KwdNilhAKL8qALwskkvBmw14umocjexa1qMQcAvI3Q5M2YI0AL22KhrM/s1600/IMG-20190829-WA0093.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB3lMSbCdVYo1CVVLzHTekVelWRMgvxEVtKxVwJhw70DrDHtHi5ek5IeC7dsBvtXiXi0fT3VVcPdus2aPCwa4KwdNilhAKL8qALwskkvBmw14umocjexa1qMQcAvI3Q5M2YI0AL22KhrM/s320/IMG-20190829-WA0093.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sampai jumpa!</td></tr>
</tbody></table>
<br />Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286542005690018967.post-57341976109279118092017-08-14T20:01:00.000+07:002017-08-14T20:01:20.978+07:00Negeri Gurindam 12, Pulang.Hari ke-3 di Bintan saatnya pulang. Belum puas memang, masih bayak tempat yang belum kami kunjungi, tapi waktu jualah yang mengharuskan kami untuk kembali ke rumah. Sarapan di Bintan Lagoi sangat memenuhi syarat dengan menu yang beragam. Sehat dan cukup mengenyangkan. Jam 7 kami siap agar tiba di bandara jam 8.<br />
<br />
Perjalanan ke bandara cukup lancar, hanya satu hal yang membuat agak cemas, hujan lebat yang turun beberapa saat kami meniggalkan Lagoi dan semakin deras saat kami tiba di bandara. Harapan kami hujan akan berhenti saat kami masuk pesawat karena pesawat kami masih 2 jam lagi. Waktu kami tiba bandaranya belum buka karena penerbangan yang paling pagi dari Jakarta masih akan tiba 1 jam lagi. Better early than late.<br />
<br />
Selesai check in dan bagasi kami menuju ruang tunggu. Kami melewati beberapa toko oleh-oleh khas Tanjung Pinang. Harga yang ditawarkan cukup bersahabat. Jadilah saya membeli teh prendjak khas tanjung pinang, kopi hawaii, kopi arabica khas tanjung pinang, serta beberapa souvenir. Tanpa kami sadari hujan ternyata sudah reda dan pesawat sudah terparkir siap untuk membawa kami ke jakarta. Selamat tinggal Bintan, sampai jumpa lagi.Michelle Leehttp://www.blogger.com/profile/15169136482900940292noreply@blogger.com0