Biskita dan Piknik Akhir Tahun

Sampai dengan akhir tahun ini kota Bogor memberi layanan gratis bagi @biskita, sebuah wahana transportasi berupa bis kota yang dihidupkan kembali setelah sekian lama tidak aktif. Tampilan baru yang lebih langsing dari model pendahulunya khusus dibuat di Ungaran jenis Nucleus 5. 

Ketika bis Trans Pakuan mulai beroperasi tanggal 3 Juni 2007, sejak saat itu kami jadi pelanggan tetapnya. Rute yang sesuai sangat memudahkan untuk sampai ke rumah Ibu. Sejak Ilham, anak kedua saya masih dalam kandungan, umur sebulan, balita, kami sangat menikmati perjalanan menggunakan trans pakuan. Saya tidak keberatan melepas anak perempuan saya yang waktu itu masih kelas 6 SD untuk pergi sendiri ke rumah nenek. Ketika tidak memungkinkan untuk kami ber-4 menggunakan motor dari rumah Ibu sampai rumah dan sebaliknya, trans pakuan menjadi sarana yang menyambungkan perjalanan kami. Saya ingat pertanyaan Ilham saking seringnya kami naik trans pakuan tentang kemana saja bis trans pakuan dapat membawa kami? apakah bisa sampai ke luar negeri?

Sayang saya kepada bis trans pakuan bertambah sewaktu ingin bersepeda di jalur sekitar Bogor Utara/Selatan, dari pool bis di Bogor Barat, saya naikkan sepeda lipat tanpa kesulitan. Begitu sayangnya saya dengan bis ini walaupun semakin kurang terawat, bangku yang berdecit sepanjang perjalanan, AC yang sering mati atau bocor, ketika hujan deras air kadang masuk kedalam bis, kami tetap menjadi pengguna setia. Sehingga ketika dihentikan operasinya tak lama setelah dibuatnya jalur Sistem Satu Arah (SSA) di sekeliling Kebun Raya, kekecewaan saya cukup dalam.

Ketika mendengar bis akan beroperasi kembali tentu saja saya senang. Dengan pelayanan yang lebih baik dan terencana harapan saya sebagai warga Bogor sangat besar biskita akan bertahan lebih lama dari pendahulunya bahkan bisa lebih berkembang. Dengan menggunakan bis, masyarakat pengguna dilatih untuk berhenti di tempat pemberhentian tertentu. Hal ini menurut saya akan secara tidak langsung mengubah kebiasaan penumpang yang naik dan turun di tempat yang mereka inginkan tanpa melihat apakah aman untuk berhenti dan angkot yang auto berhenti saat penumpang mengucap kata sakti "KIRI!" tanpa merasa perlu untuk minggir untuk keamanan penumpang atau kenyamanan pengguna jalan lain.

Sampai akhir tahun 2021 biskita memberi layanan gratis bagi penggunanya. Hal ini dimanfaatkan sebagian besar warga Bogor untuk sekedar mencoba naik bis sambil membawa serta teman, saudara, orangtua, anak atau tetangga. Alhasil biskita hampir dapat dipastikan selalu penuh di jam-jam tertentu. Melihat antusiasme semacam itu saya bahagia saja. Biskita bisa jadi penghibur di masa kurang piknik seperti saat ini. Tarifnya yang Rp. 0,- membuat sumringah dan dibicarakan banyak orang. Rasanya hampir semua orang penasaran dan ingin mencoba naik biskita.

Namun keceriaan saya menerima kehadiran bis ini agak sedikit terganggu ketika sore tadi saya khusus ingin menggunakannya saat akan pulang dari tempat kerja. Di halte terdekat saya tunggu bis koridor 2 Ciawi-Bubulak. Kemarin saya menunggu bis di tempat yang sama begitu nyaman karena halte yang bebas dari pedagang dan calo serta angkot yang biasanya ngetem juga tak tampak. Hari ini halte penuh dengan angkot 02 dan 03 jurusan laladon yang mangkal tak bergerak. Calo-calo dengan penampilan bak preman berkeliaran sibuk berteriak membuat tak nyaman, belum lagi komentar-komentar tak sedap melecehkan bis gratis dan mengganggu beberapa orang yang sedang menunggu kedatangan bis.

Hal yang membuat saya lebih kecewa adalah ketika bis akhirnya datang, walaupun tampak kosong dengan tidak ada penumpang yang berdiri akhirnya hanya menurunkan penumpang dan menolak menaikkan satupun penumpang yang menunggu termasuk saya. Pengemudi bis memperlihatkan telapak tangannya tanda menolak ketika saya melambai menandakan ingin naik. Karena bis terus berjalan, saya akhirnya naik angkot yang lewat. Terbayang betapa kecewanya para penumpang yang tadi menunggu bersama saya, yang kelihatannya khusus keluar dari rumah untuk mencoba naik bis sebelum menjadi berbayar di tahun 2022.

Yang lebih menyedihkan lagi melihat tampang calo-calo yang meringis lalu teriak tanpa perasaan melecehkan para penumpang yang gagal naik bis. Berbeda sekali dengan hari kemarin ketika ada seorang bapak ojol yang menawarkan jasa dan sangat berbesar hati ketika saya menyampaikan akan naik bis dan tetap tersenyum saat seorang perempuan di sebelah saya telah memesan ojol lain lalu dia menyapa pengendara yang menjemput perempuan tadi. Ketika kemarin bis akhirnya datang, bapak ojol mengingatkan saya untuk bersiap naik. Saya dengan tenang bisa naik karena pintu bis terbuka dengan lebar. Tak lupa saya menyampaikan terimakasih kepada bapak ojol tadi sambil dalam hati berdoa semoga rejekinya dilancarkan dan segera dapat penumpang.

Perubahan akan selalu terjadi. Kita telah diberi insting untuk dapat menyikapi setiap perubahan dan mengupayakan yang terbaik untuk mengatasinya. Begitu pula dengan rezeki yang tidak akan tertukar selama kita memiliki keinginan untuk berusaha dan ikhlas atas hasil yang kita peroleh. Harapan saya semoga biskita diperlakukan lebih baik. Mulai dari perawatan kendaraan, kesejahteraan karyawan, keamanan dan kenyamanan penumpang dengan memperhatikan sarana dan prasarana di setiap halte dan dijauhkan dari kesemrawutan dengan pedagang asongan, para calo julid dan angkot-angkot yang 'parkir' di depan halte.

#biskita #transpakuan #kotabogor 

Comments

s.id/emtee said…
calo preman harus dilibas. pemkot harusnya lebih tegas.

Popular Posts