Matahari(ku) Bersinar.

9 Desember lalu Ilham, anakku genap berusia 5 tahun. Waktu terakhir ke Posyandu Ibu-ibu disana bilang anakku sudah "lulus" jadi Balita. Mmm sudah besar ya?

Tahun lalu sebetulnya kami sudah akan memasukkan nya ke TK kecil. Namun rupanya Ilham belum mau sekolah. Hampir semua orang bilang, anak kita tidak perlu dipaksa untuk sekolah, tunggu sampai dia mau sendiri, katanya. Namun sampai sekarang pun tiap ditanya Ilham belum mau sekolah. Dia bilang dia mau sekolah komputer aja, mungkin karena dia senang main game dan layar yang terbuka didepannya. Atau karena sejak kecil sering saya bawa bekerja dan berhadapan dengan komputer dan masuk ke Lab. komputer? entahlah.



Walaupun belum bersekolah kepandaiannya berkembang dari hari ke hari. Setiap pagi Ilham selalu mengamati saya bersiap untuk pergi ke sekolah tempat saya bekerja:
Ilham: Mamah mau kemana?
Saya: ke sekolah dong..
I: kok mamah buru-buru amat?
S: kan takut kesiangan..
I: kalo mamah kesiangan nanti mamah dipecat ya? terus kalo mamah dipecat nanti mamah seharia..an di rumah sama dede.. (kataya dengan mimik muka serius dan nada bicara yang lucu).
S: ... :)

Pernyataan-pernyataan yang disampaikannya kadang membuat saya kaget dan tidak bisa menjawab. Mungkin karena dia punya kakak yang umurnya 9 tahun lebih tua sehingga apa yang dilakukan dan dikatakan kakaknya akan sangat diingat. Atau juga karena pengaruh film Sponge Bob yang sering ia tonton, yang membuat perbendaharaan katanya kaya tanpa paham benar artinya. Termasuk kata-kata "dipecat".

Ada lagi yang dia pernah katakan saat saya akan pergi ke tempat kerja. Mungkin dia kesal karena beberapa hari sebelumya saya pulang agak sore.
I: Mamah ga libur ya?
S: Ngga..
I: Mamah pulangnya ko sore-sore terus?
S: kerjaannya lagi banyak, de..
I: (setelah terdiam) Mamah boleh pergi sekarang, tapi kalo matahari bersinar mamah pulang ya!
S: ...  :)

Kata-kata matahari bersinar mengingatkan saya, Ilham ingin saya pulang cepat ketika matahari masih bersinar terang, bukan sore hari yang sinar mataharinya sudah redup.Inginnya saya juga tinggal dengan Ilham di rumah saja. Tapi untuk sekarang saya hanya bisa bilang: ... "Wait for me Ilham.. I will come home soon!".

Comments

Popular Posts