Jl. Arsitek F. Silaban

Hari masih pagi, baru sekitar jam 9. Setelah mengajar 2 jam pertama saya menyempatkan untuk berjalan kaki ke Balaikota. Tujuan sebenarnya adalah mesin ATM yang terletak di pelataran Gedung Balaikota. Baru saja mesin ATM mengeluarkan sejumlah uang yang diminta, masuk pesan WA dari rekan guru pengajar prakarya di sekolah lain. 

Ada himbauan di sekolahnya untuk membuat karya kerajinan tas dari t-shirt yang tidak terpakai menjadi tas. Dua tahun lalu kerajinan ini pernah disampaikan di kelas prakarya yang saya ampu. Karena letak sekolah teman tadi tidak jauh dari Gedung Balaikota dan kebetulan saya tidak ada jam mengajar sampai setelah dzuhur nanti, akhirnya saya putuskan untuk berkunjung langsung kesana.

Saat berjalan ke belakang Hotel Salak, sebuah heritage hotel yang terkenal di kota Bogor, ada papan nama jalan yang menarik perhatian saya: JL. ARSITEK F. SILABAN. Dulu setahu saya jalan ini bernama Jl. Gedong Sawah II. Jadi penasaran siapa sebenarnya Arsitek F. Silaban ini.

Nama lengkapnya Friedrich Silaban, Beliau lahir di Bonan Dolok, Sianjur Mulamula, SamosirSumatra UtaraSumatra Utara16 Desember 1912 – meninggal di Jakarta14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal di negeri Indonesia. Itu penjelasan awal yang saya peroleh dari laman wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Silaban). Beliau dikenal dekat dengan Presiden Soekarno dan banyak menghasilkan karya arsitektur gedung-gedung penting di Indonesia, tepatnya di Jakarta sebagai Ibukota Negara.

Yang paling fenomenal hasil karya beliau menurut saya adalah Masjid Istiqlal. F. Silaban memenangkan sayembara yang diadakan pemerintah pada saat itu. Masjid yang mulai dibangun pada 24 Agustus 1961 ini dibangun selama 17 tahun hingga diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Proses pembuatan yang panjang ini diantaranya dikarenakan keadaan politik Indonesia yang tidak stabil pada saat itu.(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Istiqlal#Sayembara_rancang_bangun_masjid).

Dalam merancang, F. Silaban adalah orang yang sangat rinci dan total. Dalam masa pembangunan Mesjid Istiqlal beliau memilih bahan yang berkualitas tinggi dan mencari informasi tentang bangunan mesjid hingga ke Timur Tengah. Beliau seorang yang beragama Protestan. Namun rancangan Mesjid Istiqlal sebagai Mesjid Nasional Indonesia sangat memenuhi kebutuhan rumah ibadah umat muslim.

Lalu kenapa ada Jalan Arsitek F. Silaban di kota Bogor? Di jalan yang dulu bernama Jl. Gedong Sawah II ini merupakan jalan tempat tinggal F. Silaban beserta keluarga. Bahkan Presiden Soekarno pernah berkunjung kesana. Bangga rasanya bahwa di Bogor pernah tinggal seorang arsitek yang merancang bagun Mesjid Istiqlal sebagai Mesjid Negara Indonesia.



Tentang Kediaman F. Silaban sudah dibuat buku yang bisa diunduh disini.


Comments

Popular Posts