FIELD TRIP


Kenapa field trip buat saya jadi sangat penting; pertama, saya lebih cocok dengan gaya pembelajaran yang melihat langsung keadaan yang sebenarnya. Kedua, saya suka jalan-jalan (:D).
Mata pelajaran IPS buat sebagian murid adalah pelajaran yang bikin boring, apalagi IPS bukan primadona mata pelajaran yang di UN kan. Makanya, belajar IPS akan lebih powerful bila:


1. Terasa bermakna; yaitu bila siswa mampu menghubungkan keterampilan, dan sikap yang dipelajari di sekolah dan di luar sekolah.

2. Pendekatan Integratif; yaitu terintegrasinya pengetahuan, keterampilan, sikap, kepercayaan dan keperbuatan nyata.

3. Berbasis nilai; khususnya menyangkut isu kontroversial yang memberikan ruang berefleksi dan bereaksi sebagai anggota masyarakat, bersikap kritis terhadap isu dan kebijakan sosial, serta menghargai perbedaan pandangan.

4. Bersifat menantang; siswa ditantang untuk mencapai tujuan pembelajaran baik secara individual maupun sebagai anggota kelompok, guru sebagai model untuk mencapai kualitas sesuai standar yang diinginkan, guru lebih menghargai pendapat siswa dengan alasan yang baik daripada pendapat asal-asalan.

5. Bersifat aktif; memberi kesempatan berfikir dan terlibat dalam pengambilan keputusan selama pembelajaran, pengajaran harus berbasis aktivitas yang dapat ditemui di lingkungan sosial.



Naahhh... salah satu usaha buat mewujudkan the Power of Social Studies adalah dengan Field Trip.
Hal-hal yang perlu disiapkan buat mengadakan suatu program field trip yang pertama, beri pemahaman kepada pemandu tempat yang akan kita kunjungi tentang materi yang ingin digali lebih dalam. Selain itu, siswa kita juga perlu dibekali dengan tujuan kita mendatangi tempat-tempat tadi. Dengan pemahaman baik pemandu dan siswa akan meminimalisir rasa boring.

Tapi buat saya sebagai guru manfaatnya adalah hubungan baik dengan instansi-instansi di luar sekolah dan yang lebih penting saya bisa BELAJAR banyaaaaaakkkk... (cihuyy).
Dengan bertanya ke para ahli nilainya sama dengan ikut seminar bahkan serasa kuliah lagi.. (bedanya kita ga dapet sertifikat ama ijazah aja).
Dengan pihak sekolah.. belajar bikin program kegiatan.

Belajar tentang struktur tanah di Museum Tanah. Makromonolit yang ditunjukkan disana sangat jelas memperlihatkan lapisan-lapisan tanah. Kita bisa tahu kenapa tanah berbeda di berbagai daerah, atau kenapa tanah lapisan atas berwarna lebih gelap dari lapisan dibawahnya, atau kenapa ada warna lapisan tanah yang gelap-terang-gelap lagi.. "Itu karena pencucian.." penjelasan Pak Heri Sastra. "Di Bogor banyak terjadi pencucian karena curah hujan tinggi," nambah ilmu kan?

Waktu percobaan dengan mengendapkan tanah sbenernya murid2ku belajar matematika juga.. belajar memperkirakan presentasi bagian-bagian tanah (silt-sand-gravel-clay). Plus belajar mempertajam sense dengan merasakan dengan ibu jari dan telunjuk tekstur sampel tanahnya. Klo pasir, tentu kasar, klo lempung ato tanah liat? lengket dong. Debu (ampir sama dengan clay warnanya) tapi klo udah diberi air haluuuusssss...

Di Museum Etnobotany.. kagum deh.. banyak benda buat dipakai sehari-hari oleh suku-suku di Indonesia yang jumlahnya ratusan yang asalnya dari tumbuhan.. dari kulit kayu, dari daunnya (tentu) ini bahkan sudah kita pakai sebelum kita kenal tulisan (prasejarah) makanya disebut artefak.
Murid-murid yang kadang cuma tau nama benda (seperti ani-ani buat potong padi, atau alat bajak sawah, alat pintal...) bisa melihat aslinya.

Mudah-mudahan field trip ini bikin seneng murid-muridku n nambah ilmu (of course). Nanti kita pergi kemana lagi yaaa....?

Comments

Nur Fadiyah said…
yaaaap misss . asiiik bangeeet field tripnyaaa . hehe :) nambah ilmu sama koleksi fotoooo ;p

Popular Posts