SAHABAT

Di tengah saya mengerjakan administrasi sekolah pagi tadi, lampu hape berkedip tanda ada pesan masuk. Mmm ternyata dari sahabat saya nun jauh di Jawa Timur sana. Sahabat yang saya kenal sejak kelas 1 SMA. Kami bersahabat bukan karena persamaan melainkan karena banyaknya perbedaan diantara kami. Saya tomboy, dia feminin. Saya malas, dia rajin. Saya semrawut, dia begitu rapi. Saya cerewet, dia cenderung pendiam. Kami bergabung dalam vocal group, sama-sama tergabung dalam Paskibraka kota dan duduk sebangku selama kelas 2 dan 3 SMA.

Namun karena perbedaan itu pula, kami saling mengisi. Saya yang malas jadi sedikit rajin karena dia, dia yang sangat serius jadi sedikit humoris karena canda saya tiap hari. Seringkali hal-hal konyol terjadi dalam persahabatan kami. Seperti jika jalan-jalan ke toserba saat hari libur. Seringkali saya 'menghilang' di keramaian sehingga dia akan kebingungan mencari dan pulang sendiri. Padahal saya ada tepat di belakangnya. Alhasil dia pasti 'ngambek' setelahnya.

Saking dekatnya kami, duduk sebangku pula, tulisan kami jadi sangat mirip (saya suka tulisannya yang rapi sehingga tanpa sadar saya meniru tulisannya). Potongan rambut yang hampir sama, hingga guru kami banyak yang sering tertukar memanggil nama kami.

Sekarang, 22 tahun kemudian. Kami masih sering kontak, walaupun terpisah jarak ribuan kilometer. Kecanggihan teknologi merupakan keuntungan bagi kelangsungan persahabatan kami. Dia sering share hasil kue atau masakan buatannya, saya share kerajinan tengan yang saya buat. Share foto anak-anak sudah pasti. Hari ini pesannya masuk hanya berisi tulisan nama saya ditambah dua icon sedih :(:(.
Saya jawab, kenapa pagi-pagi teriak-teriak? dia jawab lagi; Kamu tuh ya... emang klo yg paling deket biasanya suka lupa... (waduh saya bayangkan wajahnya yang merengut). Otak saya berputar mencari apa yang terjadi hari ini sampai membuat pesannya sedih seperti itu. Ternyata... 28 November... sehari setelah ulangtahun ibu saya... yaa ampuunn... hari ini dia ulang tahun! (dan saya lupa seperti juga tahun-tahun sebelumnya).

Hari ini kamu berulang tahun, maafkan otakku yang semakin tua selalu lupa hari ulangtahunmu. Walaupun aku selalu lupa hari ulangtahunmu, bukan berarti aku lupa kamu. Tidak akan pernah ada sahabat sebaik dirimu buatku. Tidak ada sahabat yang bisa membuatku nyaman bicara apapun karena kamu mau mendengar apapun dariku. Sahabat, selamat ulang tahun dariku, semoga kamu selalu bahagia dan selalu ingat bahwa kamu masih punya aku sebagai SAHABAT.


Comments

Popular Posts