Pertempuran Surabaya dalam Animasi.

Setelah sekian lama, akhirnya Sabtu, 23 November 2019 terwujud juga keinginan untuk nonton film Battle of Surabaya. Sebuah film animasi berlatar sejarah pertempuran Surabaya 10 November 1945. Acara yang difasilitasi oleh Sinar Mas Land mengundang serta pelajar 3 SMA di wilayah BSD City, Tangerang Selatan. Acara yang sudah dilaksanakan dalam 2 tahun ini diadakan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus dan hari pahlawan 10 November.

Battle of Surabaya bukan film baru. Tayang di bioskop pada bulan Agustus tahun 2015, film ini meraih sukses bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Film yang meraih sedikitnya 15 penghargaan kelas dunia ini diproduksi seluruhnya oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia. MSV Pictures sebagai sebuah rumah produksi yang berlokasi di Yogyakarta bekerjasama dengan Disney Picture dari segi saran teknis dan bantuan pendistribusian Battle of Surabaya ke jaringan film Disney di seluruh dunia.

Aryanto Yuniawan sosok di balik Battle of Surabaya.
Aryanto Yuniawan selaku penulis, sutradara dan produser film ini mengaku tidak mudah dalam memasarkan pra produksi Battle of Surabaya. Film yang menelan biaya sekitar 15M rupiah ini mulai diproduksi tahun 2012 dan selesai pada 2015 setelah melalui berbagai cara mencari pendukung termasuk mengikuti kompetisi-kompetisi film animasi. Lebih jauh Aryanto menjelaskan tidak mudah untuk menulis cerita berlatar sejarah dan butuh banyak penelitian serta penelusuran data. Kita masih salah mengira bahwa pertempuran 10 November hanya dilakukan oleh orang Surabaya, padahal sebetulnya banyak orang dari berbagai daerah datang ke Surabaya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, lanjut Aryanto. Jadi bisa dikatakan bahwa 10 November adalah milik seluruh rakyat Indonesia.

Dalam film berdurasi sekitar 1 jam 30 menit ini juga memunculkan Bhineka Tunggal Ika yang ditunjukkan oleh para pemeran utamanya. Musa (Ian Syahbani), anak umur 14 tahun yang asli Jawa beragama Islam. Yumna (Maudy Ayunda) yang berdarah campuran, ayah Jawa beragama Islam, Ibu keturunan Tionghoa dan menganut Budha. Yumna sendiri memilih agama Katolik seperti majikan Belanda tempat orangtuanya bekerja dulu. Namun dalam berteman Musa dan Yumna terlihat sangat harmonis dan saling menghargai perbedaan diantara mereka. Walaupun Musa mengalami hidup bersama orang Jepang tempat ibunya bekerja dan Yumna di lingkungan Belanda, jiwa patriotisme keduanya tidak luntur karena kebaikan bangsa lain. Musa dan Yumna turut berjuang dengan kemampuan masing-masing dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Demikian juga satu tokoh lain bernama Danu (Reza Rahardian) yang keliru langkah pada awalnya namun berakhir dengan berjuang atas nama Indonesia.

Saat penayangan berlangsung, murid-murid SMA yang diundang, tampak berkali-kali terlibat dengan tertawa saat adegan lucu misalnya saat tak sengaja Musa melihat Yumna mandi di Sungai hingga tahu bahwa Yumna adalah anggota gerakan Kipas Hitam. Atau saat telinga Musa yang pengang akibat terlalu dekat dengan lokasi ledakan granat dibisiki oleh salah seorang anggota TKR. Keterlibatan ini bisa diartikan bahwa anak muda sudah tertarik dengan filmnya dan semoga niat untuk membangkitkan nasionalisme serta menumbuhkan karakter luhur bangsa bisa tercapai melalui film ini.

Bagi anda yang ingin menonton versi layar lebar, Battle of Surabaya tayang di Teater Imax Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sampai saat ini Battle of Surabaya masih sering mendapat undangan  terutama di Luar Negeri sebagai apresiasi yang sangat tinggi terhadap pembuatnya. Sebuah apresiasi untuk film yang pada awal perjalanannya kurang dihargai di negeri sendiri karena tidak percaya bahwa fim ini akan meraih sukses. Tunggu karya anak bangsa selanjutnya karena saat ini MSV sedang produksi Ajisaka yang rencana tayang tahun 2020. Keep the good work!


link Battle of Surabaya English ver.

https://juaranews.com/berita/6487/29/08/2015/battle-of-surabaya-sukses-tembus-box-office
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150819135611-220-73124/formula-battle-of-surabaya-meraih-hati-penonton-dunia

Comments

ASEP SAEPUDIN said…
Mantaaap... Mau banget nonton filmnya nih miss sell
Michelle Lee said…
Semoga suatu saat dirimu dapat kesempatan nonton di layar lebar ya, seru!

Popular Posts