Chapter 4 - Dunia Kampus UB
Jam menunjukkan pukul
14.00. Saatnya perjalanan menuju kampus UB. Karena lokasinya cukup jauh, kami
langsung menuju Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) di Jalan MT. Haryono. Seperti
yang sudah diperkirakan, kami disambut kemacetan di berbagai titik saat memasuki
kota Malang. Namun, beruntung, suami kawan saya adalah pengemudi yang sabar.
Kami pun menikmati kemacetan itu dengan bercerita dan tertawa—berbagi kisah
lucu tentang kehidupan kami dulu dan sekarang.
Kami tiba di kampus UB
sekitar pukul 16.15 dan memarkir mobil di depan UB Coffee, tak jauh dari sebuah
toko kelontong yang dulu sering saya kunjungi—dan ajaibnya, masih berdiri
hingga kini. Udara mendadak terasa romantis, ditambah suasana sejuk pascahujan
yang menyelimuti seluruh kawasan. Rasanya seperti kembali ke masa-masa kuliah
di tahun 90-an.
Saya menarik napas
panjang, seolah ingin menyimpan setiap butir kenangan tentang kerja keras yang
dulu pernah saya lakukan di tempat ini. Saya memejamkan mata, membiarkan
sensasi ilmu dan pengalaman menyusup ke pori-pori dan ujung jari. FIA-UB adalah
tempat saya belajar bahwa hidup tidak hanya hitam atau putih—ada banyak ruang
abu-abu yang menantang dan mendewasakan.
UB, tunggu saya
kembali dengan rindu yang sama dan kenangan yang semakin merekah.
Comments