Chapter 5 - Teman Saya Datang

Sebenarnya, dalam perjalanan kali ini saya tidak sendiri. Saya mengajak seorang teman lagi, hanya saja ia menyusul karena tidak mendapatkan tiket untuk hari keberangkatan yang sama. Awalnya, ia ragu karena beban pekerjaannya tidak memungkinkan untuk cuti. Namun, entah bagaimana, seperti ada rezeki yang datang tiba-tiba, ia memutuskan untuk ikut beberapa hari sebelum saya berangkat. Ia pun menyusul sehari setelah saya dan pulang di hari yang sama, bahkan dengan bus dan jadwal yang sama pula.

Namanya Tarie. Kami biasa memanggilnya “Mak” atau “Emak,” karena di kantornya, anak buahnya memanggilnya begitu. Ia adalah teman saya sejak SMP dan kini menjadi teman jalan yang paling seru. Awalnya, ia berniat menginap di hotel, terpisah dari saya. Namun, kawan saya di Lawang bersikeras agar dia menginap di rumahnya saja. Selain memudahkan mobilisasi, dia juga ingin mengenal lebih dekat teman saya itu. Akhirnya, pada hari Minggu itu, saya menjemputnya di tempat yang sama dengan tempat saya turun dari bus kemarin. Terlambat 2 jam dari waktu yang seharusnya. Begitulah jika naik bus, waktu keberangkatan atau kedatangan bisa tidak tepat tergantung penuh tidaknya jalan atau banyaknya tempat yang dikunjungi entah untuk mengambil paket titipan atau hal lain.

Seperti menyambut tamu istimewa, kawan saya sudah menyiapkan sarapan spesial pagi itu: macaroni schotel! Saya semakin kagum dengan keahliannya memasak. Tak heran jika pesanan makanan dan kuenya selalu ramai. Bahkan demi kedatangan saya, ia sampai menolak pesanan selama beberapa hari—saya merasa sangat diistimewakan.

Teman saya, Mak Tarie, langsung terkesima melihat pemandangan dari depan kamar kami. Seperti saya kemarin, ia langsung sibuk mengabadikan lanskap pagi itu. Kami sepakat bahwa rumah kawan saya adalah gambaran rumah impian untuk masa pensiun: halaman yang luas, udara yang sejuk, pemandangan yang menyejukkan mata, dan suasana hidup yang tenang—benar-benar slow living.

Saya akan sertakan beberapa tangkapan kamera Mak Tarie yang menurut saya sangat berbakat dalam menggambarkan sudut-sudut terindah Villa Tawang Sari.



  







Comments

Popular Posts