Chapter 8 - Candi Singosari Sebelum Pulang
Saya, makTarie dan Naya. Tak terasa, ini adalah hari terakhir kami di Malang. Pagi itu, saya menerima pesan WhatsApp dari agen perjalanan yang menanyakan kepastian keberangkatan sore nanti dari titik penjemputan di Lawang. Seketika, mata saya berkaca-kaca. “Kapan saya bisa kembali ke sini lagi?” bisik saya dalam hati, mencoba menghibur diri sendiri. Sebelum pulang, kami ingin kembali menikmati krengsengan daging dari Warung Asih, kali ini demi Mak Tarie yang belum sempat mencicipinya. Kawan saya menyetujui dengan senang hati. Selain itu, kaus yang dua hari lalu kami pesan akhirnya selesai dan kami kenakan hari ini. Warnanya hijau segar seperti alpukat, dengan lengan abu-abu. Yang paling menarik tentu saja desain gambarnya: milik saya bergambar benang dan jarum rajut, sedangkan milik Naya bergambar cupcake. Sungguh menggambarkan kami masing-masing. Kemarin, Fariz—anak bungsu kawan saya—mengusulkan untuk mengunjungi salah satu situs sejarah di sekitar Lawang: Candi Singosari. C...